Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penulis Dongeng Indonesia Berbahasa Jerman Itu Dari Ceko!

10 Mei 2012   20:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:27 2206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_187509" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)"][/caption] „Buk, ada buku dari Indonesia untuk kamu" Suami saya menyeruak diantara rak-rak buku-buku dewasa. "Wah, bagus ... buat anaknya juga ..." Saya masukkan buku di sebuah tas dari bahan karung gandum itu, bersama buku-buku yang lain. "Boleh ... silahkan" „Yippiiiii ... " si bidadari centil kegirangan menerima sebuah buku besar tebal bergambar bagus itu dari tangan saya ....

[caption id="attachment_187492" align="aligncenter" width="418" caption="Buku Dongeng Indonesia ditulis orang Ceko dalam bahasa Jerman"]

13366807021568249407
13366807021568249407
[/caption]

Begitulah saat-saat yang penuh sensasi, ketika kami hunting buku. Memang setiap seminggu sekali kami biasakan anak-anak untuk berkunjung ke perpustakaan pusat seusai kursus balet. Setelah meminjam buku yang mereka pilih sendiri, kami biasa jalan-jalan di kota (kami tinggal di gunung) sambil makan es krim. Jika sedang cuaca cerah, anak-anak bawa sepeda hingga memenuhi bagasi mobil. Wahhhh .... piknik smart yang indah! Oh ya, jumlah keseluruhan yang kami pinjam biasanya 15 buah (untuk kami bertiga). Kakak sulung pinjam sendiri, ayah tak minat katanya enakan E-book. OK, I get the point. Kartu anggota untuk anak-anak (sampai usia 18 tahun) gratis, sedangkan orang tua seperti saya dan ayah, dikenai 15 euro setahun. Peminjaman DVD dikenai biaya tambahan, untuk CD dan buku biasa tetap gratis. Peminjaman sendiri dilayani dari Selasa-Sabtu pukul 10.00-18.00/19.00 (minus Kamis pagi dan pause siang dari hari ke hari, tentunya). Duh, senangnya waktu Chayenne yang masih TK besar dapat kartu anggota. Ditimang-timang kayak bayi .... Pesan librarian pada si ball ini adalah jangan sampai hilang dan tak lupa kembali pada waktu yang tertera pada bon jika tak mau didenda (satu buku 0,50 Euro, bisa bangkrut saya ... xixixixi). Yang penting disiplin dan kemauan mengkonsumsi buku sejak dini dulu, deh ...

[caption id="attachment_187493" align="aligncenter" width="300" caption="Kartu kuning sebagai tanda anggota pinjam koleksi perpus"]

133668086793605132
133668086793605132
[/caption]

*** Anyway, buku yang saya maksud diatas adalah buku berjudul Indonesische Märchen. Gambarnya unik, mengingatkan saya akan Bali. Setelah saya amati, nama pengarang dan ilustratornya pasti bukan asli Jerman (Zorica Dubovska dan Stovicek Vratislav). Setelah saya search ternyata Zorica adalah profesor dari Ceko yang banyak mempromosikan budaya dan bahasa Indonesia lebih dari 50 tahun. Oleh sebab itulah Profesor Dubovska si ahli bahasa Indonesia di Ceko layak memperoleh penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia, Bintang Jasa Pratama di KBRI Praha pada tahun 2010 yang lalu. Prof. Zorica Dubovska yang telah berusia 86 tahun itu semakin membuat bangga bangsa Indonesia, atau bahkan bisa jadi kita yang malu? Wow ... melihat ilustrasi didalam buku yang kami pinjam ternyata juga dibuat oleh orang Ceko! Anak-anak sangat tertarik mengamatinya meski kalau saya bilang alirannya lebih ke art-nya Affandi barangkali ya (kecuali covernya)? Yup. Pria kelahiran Ceko, 27 Feb 1928 itu memang tukang gambar abstrak, illustrator, hingga bikin mosaic. Buku yang dihargai 22,80 euro, second hand dibanting pada angka 3,50 Euro atau gratis pinjam alias 0 Euro di perpustakaan itu gawe bareng duet penulis yang hebat. Buku yang dicetak di Prague tahun 1966 dan diterjemahkan di dalam buku berbahasa Jerman (yang kami pinjam) cetakan 1979 itu memiliki 26 cerita rakyat dari Sabang hingga Merauke. Di Indonesia buku dongeng tanah air berbahasa Indonesia masih ada/banyak tidak ya? [caption id="attachment_187494" align="aligncenter" width="367" caption="Daftar isi buku dongeng rakyat tanah air kita"]

13366809411635693050
13366809411635693050
[/caption]

Misalnya saja Das Märchen vom Tondano See di halaman 18 ... ini pasti tak asing bagi rakyat Sulawesi. Belum lagi Prinzessin Purbasari pada halaman 26, yang mengingatkan pada dongeng masyarakat Jawa (malah seingat saya di tanah air putri ini menjadi trade mark scrub kecantikan kulit pula). Tentunya masih banyak dongeng rakyat Indonesia yang lebih seru lagi, seperti halnya kesukaan anak-anak kami, si Kancil nyolong timun heheheh (Das Zwergböckchen und die Krokodile ....). *** „Mama, noch mal ..." Usai membaca satu bab dengan beberapa lembar halaman. Si Yeyen minta nambah satu bab. „Lagi???" "Ja ... es ist schön ... die Indonesische Gesichte ... Kancil-kancil, Putri ..." Para malaikat kecil itu mengatakan betapa dongeng rakyat Indonesia itu mengagumkan, khususnya si Kancil dan Putri Purbasari. „Purbasari ..." Saya mencoba membenarkan mereka. Walahhh 'r' mereka kenapa tidak sejelas saya, yah ? Kurang sambal barangkali ... „Jaaaa ..." Chayenne dan Shenoa berteriak kegirangan. „Tidak mau, sudah malam ... bobok dulu, Nduk. Satu, dua, tigaaaaa mata ditutup ...  slamat malam, Buuu„ "Slamat malam, Buuu ..." Lalu mereka menyanyikan lagu "selamat pagi, Bu" dan "Nina Bobok" dengan bahasa Indonesia yang cukup fasih. Begitulah kira-kira detik-detik saya mengantar tidur anak-anak dengan membaca satu-dua buku. Tapi lantaran buku dongeng Indonesia tulisan Bu Profesor ini tebal, hanya satu-dua bab saja ... Oha! *** Kemudian, apa yang bisa kami petik dari Indonesische Märchen yang dua ratusan halaman ini? 1. Lah wong orang Ceko saja cinta Indonesia setengah mati ... malu kalau kami justru meninggalkan tradisi/kekayaan leluhur dan kebarat-baratan. Hiks. 2. Semakin mudah mengenalkan dongeng rakyat Indonesia kepada anak-anak dengan buku berilustrasi menarik, apalagi berbahasa Jerman (maklum bahasa Indonesia anak-anak masih dalam proses belajar dasar belum sefasih anak-anak di tanah air lainnya). 3. Mengajak anak-anak untuk mendengarkan kisah dengan seksama sebelum tidur dan diambil nilai keteladanannya. 4. Semoga ini menyemangati para penulis tanah air untuk melestarikan cerita rakyat Indonesia dan semangat menulis menyala seperti bu professor. Hingga tak perlu repot ke Jerman untuk mencari dongeng Indonesia yang ini (duh, kok baru nemu justru di Jerman, ya?). 5. Berharap agar anak-anak merasa makin mencintai separoh negeri asal mereka dan menggayuti akar-akar yang telah ditanamkan sejak dini lewat dongeng yang terbaca dalam buku ini. 6. Saya mengamini agar anak-anak kami yang putri lekas bisa baca sendiri, agar mereka gantian bacain buku tebal-tebal untuk saya dan rajin baca buku selalu (plus kunjung perpus)... hehehe.(G76). Sumber : 1.Pengalaman pribadi 2. http://www.indonesia.cz/penyematan-bintang-jasa-pratama-dari-presiden-ri-kepada-prof-zorica-dubovska/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun