Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pameran Goa Natal, Weihnachtskrippe

31 Desember 2014   09:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:07 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_387330" align="aligncenter" width="384" caption="Sumur Yakub"]

14199666991335789729
14199666991335789729
[/caption]

[caption id="attachment_387331" align="aligncenter" width="384" caption="Dari kayu"]

1419966771299906970
1419966771299906970
[/caption]

[caption id="attachment_387332" align="aligncenter" width="384" caption="Roti natal dengan cetakan figur kisah natal"]

14199668561598947422
14199668561598947422
[/caption]

[caption id="attachment_387333" align="aligncenter" width="384" caption="Salah satu penyumbang, almarhum Karl Efinger"]

14199668881397280461
14199668881397280461
[/caption]

[caption id="attachment_387336" align="aligncenter" width="384" caption="Gambaran komplit"]

1419967037818348229
1419967037818348229
[/caption]

[caption id="attachment_387337" align="aligncenter" width="384" caption="Dari bahan tenun"]

141996708977817907
141996708977817907
[/caption]

1419967150198513550
1419967150198513550

Ya. Weihnachtskrippe ini biasanya mengambil cerita kelahiran Yesus, cerita natal atau kisah perjalanan Yesus.

Weihnachtskrippe. Dari kata tersebut, saya tahu kalau Weihnacht dari kata Weihnachten, artinya natal. Dan Krippe? Kok mirip Grippe alias flu. Saya tanya suami mengapa disebut Krippe ....

“Karena dalam bahasa Jerman, Krippe artinya tempat untuk memberi makan hewan. Yesus dilahirkan di tempat yang hampir mirip.“ Ah, saya ingat, Krippe ini bentuknya seperti keranjang yang biasa diisi rumput kering atau makanan hewan lain agar mereka tidak kelaparan. Saya biasa temukan di hutan kalau jalan-jalan atau mengambil kayu, disediakan oleh para Jäger, pemburu atau penjaga hutan juga.

Kami sudah sampai dan memarkir mobil dan berjalan menapaki aspal yang sudah berwarna putih, dari salju. Pameran diadakan di dekat gereja Dreifältigkeitsberg di Spaichingen. Tak ada tiket masuk, hanya ada seorang penjaga yang menyapa kami berempat dan mempersilakan menuju ruang atas, melihat Weihnachtskrippe.

Mata saya memandangi detil dari orang-orangan tiga dimensi itu dan keterangan di dalam kaca. Jeprat-jepret.

“Aku tahu kamu senang ....“

“Iya, seru. Belum pernah lihat goa natal dan fragmen sebanyak ini, Pak. Dari seluruh dunia. Unik.“ Tangan saya menuding fragmen dari kaca ke kaca.

Anak-anak sudah selesai mengitari ruangan, saya masih pelan tapi pasti mengamati setiap stan. Fragmen yang ditampilkan dari yang sekecil kuku sampai sebesar orang normal.

Puas melihat dan memotret, kami pulang. Jalanan agak licin dari salju. Mana dingin lantaran tempat sangatlah tinggi. Anginnya kencang pula. Brrrrrr ... minus 10.

***

Dari pameran ini, saya jadi yakin bahwa para pemeluk agama nasrani akan selalu teringat sejarah Yesus dan kitab yang mereka percaya. Karena biasanya, fragmen dibuat berdasarkan cerita dalam kitab suci mereka. Satu lagi, meyakinkan diri bahwa; Tuhan memang Esa.

Selain itu, keinginan warga Jerman untuk membuat Krippe sendiri juga mengasah bakat ketrampilan tangan dan ide kreatif dari anak-anak sampai lansia. Tidak melulu beli jadi. Ada nilai budaya juga di sana karena ini dilakukan secara turun temurun dari masa ke masa. Jika seorang bapak waktu kecilnya pernah membuat bersama bapaknya, ketika memiliki anak, ia akan mengajak anak-anaknya untuk membangunnya sendiri. Dan seterusnya. Tak sekedar soal ajaran agama, bukan? Ada nilai harmoni dan kebersamaan juga di sana. Indah.

Tekat masyarakat untuk melihat pameran goa natal ini juga sebagai sebuah budaya, tidak boleh malas. Mentang-mentang temperatur rendah boleh malasan terus di rumah saja? Tidak! Keluar rumah, bertemu dengan manusia lain, melihat sesuatu yang baru ataumenarik agar hidup menjadi lebih segar alias tidak monoton!

Selamat malam. (G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun