Mohon tunggu...
Gagana Italiya Rifai
Gagana Italiya Rifai Mohon Tunggu... Lainnya - Hi saya gana:)

mahasiswa semester 7 jurusan Kesehatan Masyarakat, UNIKAL

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Posyandu Saat Pandemi Covid-19

20 Januari 2021   15:27 Diperbarui: 20 Januari 2021   15:38 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu kita semakin pendek, sosialisasi kita semakin sempit. Namun tidak ada kata terlabat dan akhir. Sudah berbulan-bulan kita kehilangan arah dalam menangani pandemi dunia yang mempunyai efek lanjutan seperti kesenjangan sosial.

Sejauh ini pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat terus waspada dan siaga dalam mencegah dan menanggulangi COVID-19.

Pesiden Joko Widodo telah Menyatakan status Tanggap Darurat pada tanggal 17 Maret 2020 dan menetapkan Status Kedaruratan Kesehatan Masyarakat melalui Kepres no 11 tahun 2020 dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 (Peraturan Pemerintah, 2020).

Hingga saat ini, skala penyebaan dan jumlah orang yang terinfeksi semakin meningkat. Berdasarkan data Covid-19 Indonesia per tanggal 15 Januari 2021, COVID-19 kasus Covid-19 di indonesia mencapai 138.238 kasus penambahan korban yang pesat ini menjadi fokus pemerintah Indonesia. Dampak yang ditimbulkan menyuluh terutama di sektor sosial, ekonomi dan kesehatan. Sektor kesehatan yang termasuk garda depan yaitu Posyandu merupakan suatu program untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) pada aspek pelayanan kesehatan masyarakat, terutama pada saat pandemi Covid-19. Lalu Apa sajakah peran posyandu di era pandemi?

Bidan Desa Kutosari mengatakan Peran posyandu pada masa pandemi itu sangat penting yaitu sebagai sarana pendidikan non formal, seperti  sarana sosialisasi, informasi, pengetahuan dan keterampilan. Posyandu sebagai pendidikan non formal dimana posyandu membuat kelompok belajar masyarakat, kader posyandu sebagai fasilitator, anggota sebagai pendidik dan kegiatan posyandu sebagai upaya promotif dan memberikan bekal keterampilan untuk menunjang berkembangnya ekonomi masyarakat pada saat pandemi dengan mengajak masyaraat untuk membuat kebun gizi keluarga  dengan media botol dan plastik bekas minyak goreng  sebagai media tanama sayur sehingga memenuhi kebutuhan pangan dan mengurangi masalah gizi pada keluarga serta mematuhi kebijakan adaptasi kebiasan baru dengan protokol kesehatan Physical Distancing Menurutnya Posyandu salah satu garda depan desa dalam upaya promotif tentang pengetahuan dan deteksi dini Covid-19 serta sarana untuk mengajak masyarakat patuh protokol kesehatan.

Bidan desa bersama Gugus tugas desa mengatakan adanya pengurangan aktivitas warga sejak hari ini, Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) yang di terapkan di beberapa wilayah. Juga berdampak pada aktifitas warga desa dengan memperkuat kebijakan Protokol Kesehatan Physical Distancing. "jangan lupa maskermu, jangan lupa mencuci tangan, tetap dirumah, beribadah di rumah, berkerja di rumah, belajar di rumah"

Untuk beberapa pekan lalu lintas sosial ekonomi desa kondusif dengan menaati kebijakan yang ada.  Namun sayangnya, di kondisi rawan ini juga masih terdapat masyarakat yang belum tergugah kesadarannya untuk bersatu dalam memutus rantai penularan dan upaya pencegahan infeksi COVID-19 masih ada beberapa masyarakat yang melakukan kegiatan di luar rumah dan berkumpul bersama.

Sejak Coronavirus Disease (COVOD-19) menjangkit negara-negara lain masyarakat indonesia cenderung santai dalam menghadapinya bahkan ada yang mengatakan "Covid-19 itu tidak ada, semua itu settingan rumah sakit. Orang sakit panas sedikit langsung di Covid kan" opini tersebut dibenerkan sebagian orang yang termasuk akademisi bahkan pengurus negeri yang saat itu beranggapan tiadanya kasus terinfeksi COVID-19 yang ada di indonesia.

Pemerintah desa perlu bantuan kader posyandu untuk membantu bidan desa melakukan edukasi deteksi dini COVID-19, penelusuran kontak, perkuat layanan medis terlebih garda depan yang ada di desa (Posyandu), melakukan penyemprotan desinfektan untuk detiap rumah, melakukan edukasi untuk masyarakat terhadap jenazah Covid-19 sehingga tidak menimbulkan keresahan yang berujung penolakan selain itu juga di adakannya evaluasi untuk kebijakan karangtina personal Physical Distancing sudahkah efektif atau malah tidak efektif.

Seharusnya penerapan kebijakan Physical Distancing juga harus di tunjang dengan kebijakan lain dan harus di perhitungkan dengan matang. Mungkin untuk pengendalian rantai penularan Covid-19 di desa secara efektif namun untuk masyarakat ekonomi rendah kebijakan itu di anggap memberatkan.

Perlunya kesadaran masyarakat dalam bersatu melawan pandemi Covid-19 dengan taat Protokol Kesehatan melalui 4M yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan, Mejaga Jarak dan Menghindari Kerumunan agar menurunkan jumlah penderita yang terinfeksi Covid-19. Kesadaran masyarakat dalam menerapkan Protokol Kesehatan, menjaga kebersihan pribadi, keluarga dan lingkungannya serta tekan sikap egoisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun