Mohon tunggu...
DPD GAFATAR D.I Yogyakarta
DPD GAFATAR D.I Yogyakarta Mohon Tunggu... -

Gerakan Fajar Nusantara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) D.I Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Satu-satunya Organisasi yang Mengatasnamakan Tuhan Yang Maha Esa

22 Januari 2015   18:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:36 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia tidak pernah meminta untuk dilahirkan, atau merencanakan diri untuk hidup di muka bumi. Dengan cara apa ia akan hidup serta untuk tujuan apa, benar-benar di luar kehendaknya. Keberadaannya dengan demikian atas kehendak pihak lain.

Setelah hidup seperti sekarang ini, terlahir, hidup di muka bumi, dan menjadi bagian dari semesta alam, tampaknya manusia merasa berhak untuk terlepas dari Sang Pihak Lain yang tentunya memiliki maksud dalam menciptakannya. Manusia, pada umumnya, mempunyai tujuan dan rencana sendiri dalam hidupnya.

Kiranya kesadaran diri yang dibangun dalam dirinya yang dalam bahasa insan beriman, hidup dan mati untuk kepentingan Sang Pencipta. Kita dikaruniai kehendak atau nafs melalui hardware berupa hipotalamus dan perangkat lain untuk berpikir, berencana, dan bertindak. Sudah seharusnya, kehendak kita juga disesuaikan dengan kehendak Tuhan Sang Pencipta. Berpikir, berencana dan bertindak juga untuk dan atas nama Tuhan Sang Pencipta.

Berdasarkan kesadaran inilah Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) lahir. Dapatlah dimengerti, organisasi kemasyarakatan ini mengatasnamakan Tuhan dalam berpikir, berencana, dan bergerak. Hingga tulisan ini dibuat, GAFATAR menjadi satu-satunya organisasi kemasyarakatan yang dengan lugas mengatasnamakan Tuhan dalam setiap aktifitasnya. Tuhan yang menghendaki kebaikan, kasih, dan sayang.

Organisasi berwarna jingga ini bergerak dalam bidang ilmiah, sosial, dan budaya. Hal tersebut adalah upaya nyata atau wujud keinginan untuk berbuat kebaikan di bumi Nusantara. Kebaikan yang boleh diikuti siapa saja, dan untuk siapa saja tanpa memandang suku, ras, agama, partai politik, warna kulit atau hal lain yang sering membuat manusia terkotak-kotak dalam ketidakberketuhanan, ketidak-berperikemanusiaan yang adil dan beradab dan ketidakbersatuan,

Manusia memang tidak akan mungkin menjadi Tuhan, Sang Pencipta, causa prima, yang mempunyai segala Maha. Tetapi bisa seperti Dia, manunggal dengan-Nya, dengan terus menggembleng diri dalam pencucian hati, pikiran, dan perbuatan yang sering dilandasi oleh keegoisan dan nafsu jahat.

Untuk itu, GAFATAR hadir sebagai organisasi kemasyarakatan yang berupaya sungguh-sungguh menjadi wadah bagi warga Nusantara yang ingin kembali pada kesadaran suci bahwa dari Tuhan ia berasal, karena Tuhan ia ada, dan kepada Tuhan ia kembali.

Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, GAFATAR selalu mengawali dengan mengucapkan “Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa”. Ucapan ini merupakan cerminan bahwa kita adalah para hamba Tuhan, yang sedang dan akan mengerjakan segala kehendak dan perintah-Nya. Meskipun singkat, kalimat ini mengandung makna yang sungguh luar biasa. Orang-orang yang mengucapkan kalimat ini, sesungguhnya dia sedang berjanji dan bahkan bersumpah, bahwa pekerjaan yang sedang dilakukannya dilandasi atas dasar nilai-nilai kebenaran dan tidak ada kehendak pribadi maupun kelompok tertentu yang ikut tercampur di dalamnya.

Dengan kata lain, pekerjaan itu dilakukan dengan niat yang tulus, semata-mata demi mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan bukan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. Organisasi GAFATAR yang sampai sekarang masih eksis dengan berbagai macam kegiatan dan aksi sosial, selalu mengedepankan pelayanan terhadap warganya, terbukti dengan masih selalu melaksanakan aksi-aksi sosial di berbagai tempat dan daerah.

Mengatasnamakan Tuhan Yang Maha Esa dalam setiap kegiatan maupun aktivitas merupakan wujud konkrit dari organisasi kemasyarakatan GAFATAR dalam melayani masyarakat dengan penuh cinta dan kasih sayangnya. Organisasi ini tidak pandang bulu dengan latar belakang agama, ras, suku bangsa, maupun yang lainnya. Sebab semua elemen masyarakat di Nusantara ini semua sama, tidak ada yang membedakan. Bahkan semua manusia yang masih hidup, ataupun yang sudah tiada, sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Selalu ikrarkan “Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa” dalam setiap pengabdian kepada-Nya.

Penulis: Ahmad Mustofa, Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kepengurusan (BIOKK) DPC GAFATAR Lendah

*Tulisan ini tampil dalam media cetak “Suara Fajar” edisi terbaru. Tertarik membaca versi cetaknya? Kirimkan email ke dpdgafatardiy@gmail.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun