Hubungan antar manusia, ataupun relasi-relasi sosial menentukan struktur dari masyarakatnya. Hubungan antar manusia atau relasi-relasi sosial ini di dasarkan kepada komunikasi. Karenanya Komunikasi merupakan dasar dari keberadaan suatu masyarakat.
Hubungan antar manusia atau relasi sosial, baik dalam bentuk individu atau perorangan maupun dengan kelompok-kelompok dan antar kelompok manusia itu sendiri, mewujudkan segi dinamikanya perubahan dan perkembangan masyarakat.Â
Apabila kita lihat komunikasi ataupun hubungan tersebut sebelum mempunyai bentuk-bentuknya yang nyata, yang sesuai dengan nilai-nilai sosial di dalam suatu masyarakat, ia mengalami suatu proses terlebih dahulu. Mengutip pendapat sosiolog Gilin dan Gilin, Soekanto dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar (1982) menjelaskan, interaksi sosial adalah hubungan yang dinamis yang menghubungkan perorangan, kelompok dengan kelompok, dan orang dengan kelompok.
Dalam komunikasi, manusia saling mempengaruhi timbal balik sehingga terbentuklah pengalaman ataupun pengetahuan tentang pengalaman masing-masing yang sama. Karenanya Komunikasi menjadi dasar daripada kehidupan sosial, ataupun proses sosial tersebut. Karena keberlangsungan pasti sejalan dengan komunikasi, setiap masyarakat dapat membentuk kebudayaannya, berdasarkan sistem komunikasinya masing-masing.
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, maka interaksi sosial yang dapat dinamakan proses sosial itu sendiri. Interaksi sosial adalah kunci semua kehidupan sosial, tanpa interaksi sosial mungkin tak ada kehidupan bersama. Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial tentu menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, atau antara orang-perorangan dengan kelompok manusia.Â
Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
Interaksi sosial hanya dapat dilakukan oleh manusia dengan manusia lain, bukan dengan makhluk lain. Soekanto mengajukan dua syarat yang harus di penuhi agar suatu interaksi sosial itu mungkin terjadi, yaitu:
1. Adanya kontak sosial (social contact)
Kontak sosial adalah aksi individu dan kelompok berbentuk isyarat dan bermakna, baik bagi pelaku maupun penerima. Aksi ini tidak harus selalu bersinggungan fisik. Sebab bisa dilakukan dengan hubungan tatap muka antarindividu atau kelompok. Kontak sosial dibagi menjadi tiga, yaitu:Â
A. Kontak sosial primer
Kontak yang terjadi secara langsung oleh manusia dengan manusia lain, atau bertatap muka.
B. Kontak sosial sekunderÂ
Kontak sosial yang terjadi secara tidak langsung, seperti mengirim pesan lewat SMS, surat, dan email, serta berbincang lewat telepon atau video call.
2. KomunikasiÂ
Dalam interaksi sosial,komunikasi menjadi hal yang sangat penting karna saling mengungkapkan prilaku, entah dalam bicara, sikap, bahkan gesture untuk menyampaikan pesan. Tentunya ada beberapa unsur utama dalam komunikasi yaitu:
A. Komunikator adalah seseorang yang menyampaikan pesan.
B. Komunikan adalah seseorang yang menerima pesan.Â
C. Pesan adalah sesuatu hal yang disampaikan oleh komunikator.
D. Media adalah perantara untuk menyampaikan pesan.
E. Efek adalah perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan.
Bentuk-bentuk komunikasi:
A. Komunikasi antar pribadi
B. Komunikasi kelompok
C. Komunikasi organisasi
D. Komunikasi massa
Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
Menurut ahli sosiologi Soerjono Soekanto, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi adanya interaksi sosial:
A. Imitasi merupakan proses meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik orang lain di lingkungan sekitarnya secara berlebihan.
B. Simpati merupakan suatu proses ketika seseorang tertarik kepada pihak lain terkait perilaku atau penampilannya.
C. Sugesti merupakan proses menerima sikap, pandangan, dan pendapat orang lain tanpa dipikir ulang.
D. Motivasi merupakan dorongan, baik dari dalam diri seseorang maupun orang lain untuk melakukan tindakan.
E. Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang menjadi sama (identik) dengan pihak lain.
D. Empati merupakan kemampuan merasakan keadaan orang lain dan ikut merasakan situasi yang dialami atau dirasakan orang lain.
Bentuk-bentuk interaksi sosial
Ternyata bentuk interaksi sosial terbagi menjadi tiga, yaitu asosiatif, disosiatif, dan akomodatif.
1. Bentuk interaksi sosial AsosiatifÂ
Interaksi sosial asosiatif merupakan bentuk interaksi yang mengarah pada persatuan atau kesatuan. Bentuk interaksi ini ditandai dengan adanya kerjasama, saling pengertian, dan saling membantu. Bentuk interaksi sosial asosiatif bisa berupa kerja sama, asimilasi, dan akulturasi.
a. Kerja Sama
Kerja sama adalah kegiatan bersama untuk mencapai tujuan bersama, seperti kerja kelompok, gotong royong, dan kegiatan sosial.
b. Asimilasi
Asimilasi adalah pencampuran dua atau lebih kebudayaan yang berbeda melebur menjadi suatu kebudayaan baru.
c. AkulturasiÂ
Akulturasi merupakan perpaduan dua atau lebih budaya yang berbeda tanpa menghilangkan ciri budaya lamanya.
2. Bentuk interaksi sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi yang mengarah pada perpecahan atau pertentangan. Bentuk interaksi ini ditandai dengan adanya persaingan, konflik, dan permusuhan.
a. Persaingan (kompetisi)
Persaingan adalah proses dimana individu atau kelompok manusia berusaha mencapai tujuan yang sama dengan cara yang lebih baik daripada pesaing mereka.
b. Kontravensi
kondisi dimana terdapat ketidaksepakatan atau perbedaan pendapat antara individu atau kelompok.
c. Pertentangan (konflik)
Pertentangan merupakan proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok dalam mencapai tujuannya disertai dengan paksaan atau kekerasan.
3. Bentuk interaksi sosial Akomodatif
Akomodatif merupakan bentuk interaksi sosial yang muncul dari adanya perselisihan. Akomodatif adalah upaya untuk meredakan konflik dan mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang bertikai. Ada beberapa jenis interaksi sosial akomodatif, yaitu:
a. Kompromi
Kompromi adalah bentuk usaha dalam meredakan masalah yang terjadi antara dua belah pihak.
b. Konsiliasi
Konsiliasi adalah usaha yang dilakukan pihak tertentu untuk mempertemukan keinginan antara kedua belah pihak yang berkonflik.
c. Arbitrase
Arbitrase adalah proses penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan.
d. Mediasi
Mediasi adalah proses penyelesaian konflik dengan bantuan pihak ketiga yang netral untuk memfasilitasi komunikasi antara kedua belah pihak
e. Koersi
Koersi adalah bentuk akomodasi yang pelaksanaannya dengan menggunakan paksaan, ancaman, tekanan, maupun kekerasan.
f. Ajudikasi
Ajudikasi adalah proses penyelesaian masalah melalui meja hijau (jalur hukum).
Ciri-ciri interaksi sosial
A. Terdapat pelaku yang lebih dari satu orangÂ
B. Adanya komunikasi diantara pelaku dengan menggunakan simbol-simbol tertentu melalui gestur tubuh atau isyarat
C. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung
D. Ada tujuan-tujuan tertentu untuk menjalin interaksi sosial
Pola interaksi ada tiga macam yaitu:
A. Interaksi antar individu
B. Interaksi antar individu dengan kelompok
C. Interaksi antar kelompok dengan kelompok
Pola Interaksi sosial memiliki ciri ciri sebagai berikut:
A. Berdasarkan kedudukan sosial (status) dan peranannya.
B. Mengandung dinamika
C. Tidak mengenal tempat, waktu, dan keadaan tertentu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI