Mohon tunggu...
Gadis Syahla maharani
Gadis Syahla maharani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswi

Gadis syahla maharani merupakan mahasiswa jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

3 Cara Berdakwah dengan Menarik

13 Mei 2024   16:54 Diperbarui: 13 Mei 2024   18:31 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Gadis Syahla dan Syamsul Yakin
Mahasiswi dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam berdakwah, ada tiga bentuk yang biasa diterapkan untuk kegiatan berdakwah. Yang pertama adalah dakwah billisan. Artinya dengan lisan. Dakwah ini bersifat verbal, dimana Isi dakwah tersebut tentang tiga pokok ajaran Islam, yaitu aqidah, ibadah, dan akhlak.

Pelaku dakwah billisan adalah dai atau penceramah. Biasanya dilakukan seorang diri. Secara tradisional media yang digunakan adalah mimbar atau panggung. Namun, belakangan juga menggunakan radio dan televisi. Pada masa sekarang media yang digunakan adalah media sosial konvergensi. Seperti youtube, instagram, twitter, dan yang lainnya.

Dalam hal ini, Mad'u atau objek dakwah billisan biasanya adalah kelompok atau komunitas. Komunitas tersebut bisa terdiri dari komunitas bapak-bapak, ibu-ibu, maupun remaja. Ada juga komunitas pelajar, mahasiswa, karyawan, dan lain-lain.

Metode yang diterapkan dalam dakwah bilisan berbeda-beda. Namun umumnya dakwah tersebut berbentuk ceramah dan dikombinasikan dengan diskusi. Selain kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak yang lebih memilih metode ceramah, begitu juga kalangan pelajar, mahasiswa, dan karyawan di perkantoran.

Pengaruh dakwah billisan  terbilang signifikan. Alasannya, karena mad'u  lebih terbiasa dengan budaya mendengar ketimbang berbicara. Apalagi juja penceramahnya memiliki kemampuan retorika yang mumpuni seperti KH. Zainuddin, MZ.

Kedua, dakwah bilhal. Dakwah ini menekankan pada aksi seperti bidang sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain-lain.

Pelaku dakwah bilhal tidak hanya individual tapi sering melibatkan masyarakat secara komunal. Seperti membangun sekolah, rumah sakit, lapangan kerja. Pelaku dakwah bilhal bisa dilakukan secara individual. Contoh yang paling klasik adalah menyingkirkan duri di jalan.

Dalan hal ini, terdapat contoh lain yang lebih fundamental seperti membuat orang menangis jadi tertawa,  membuat orang lapar jadi kenyang, dan membuat orang bodoh jadi pandai. Pelaku dakwah bilhal harus memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Ketimbang dakwah billisan, dahkwah bilhal ini meniliki keistimewaan yaitu lebih memiliki berefek. Karena bisa dirasakan langsung oleh mad'u. Metode dakwah bilhal bukan bilhikmah adalag ceramah, diskusi, atau dengan aksi nyata di lapangan.Aksi "Jumat Berkah" merupakan contoh terbaik dakwah bilhal.

Ketiga dakwah bilqalam. Konsep dakwah disini dengan tulisan atau menulis untuk berdakwah. Inilah yang sering disebut dakwah literasi dan literasi dakwah.

Dari ketiga bentuk dakwah tersebut sangat memiliki nilai dan fungsinya masing-masing. Disini tampak terlihat bahwa yang paling berkembang adalah dakwah billisan, disusul dakwah bilhal, dan dakwah bilqalam. Upaya meningkatkan ketiga bentuk dakwah tersebut harus dilakukan dengan berbagai pendekatan, strategi, dan metode dakwah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun