Memahami Kepribadian Seorang Da'i

Keindahan Islam yang Digambarkan oleh Kebenaran Dakwah
 
Islam sebagai rahmatan lil alamin selalu mengajarkan umatnya untuk memahami makna kebenaran tanpa adanya paksaan. Kebenaran yang diajarkan akan dapat dipahami melalui seruan-seruan yang menyentuh hati dan membekas dalam ingatan. 

Dari banyaknya konsep kegiatan yang dibuat untuk menciptakan kebenaran tersebut, maka terbentuklah kegiatan yang bertujuan untuk mengajak, menyeru, dan memanggil manusia untuk beriman kepada Allah.  Hal itulah yang kita kenal dengan sebutan dakwah.

Mengenai pentingnya dakwah dalam kehidupan, dakwah diharapkan dapat menjadi sarana memperbaiki diri sendiri dan orang lain, tentunya membutuhkan perjuangan yang tak mudah. Dakwah yang benar harus dilakukan dengan keadaan damai tanpa adanya paksaan dan menyulitkan siapapun, sehingga menciptakan makna yang sesungguhnya.

Dakwah selalu disandingkan dengan peran seorang da'i yang merupakan aktor utama dalam berdakwah. Pendakwah atau da'i yang baik haruslah menjadi contoh bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, seorang pendakwah harus memiliki sifat terpuji, seperti tulus, sabar, jujur, ikhlas, tawadu, dan sifat terpuji lainnya. Hati seorang pendakwah pun haruslah bersih dari segala sifat menyesatkan, hal itu yang dapat menjadikannya diterima oleh masyarakat. Selain itu, perilaku seorang da'i seperti ini akan sangat berpengaruh dalam keberhasilan dakwah.

Selain sikap yang menjadi peran penting bagi seorang da'i. Ada beberapa hal lain yang tidak kalah penting yang harus disiapkan oleh seorang da'i. Penting bagi seorang da'i untuk memahami karakter dari objek dakwahnya. Permasalahan yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang da'i adalah untuk mengenali pikiran lawan yang sedang diajak bicara. Jika seorang da'i belum sempurna dalam memahami cara berdakwah yang baik, maka usaha dakwahnya akan sulit diterima oleh masyarakat.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berdakwah, yaitu:
• mengenali Lawan Bicara
• Memperluas wawasan
• memahami fikiran lawan bicara
• mengembangkan pengetahuannya
• belajar dengan penuh semangat
• berbicara sesuai ukuran lawan bicara
• menjauhi perdebatan
• menghindari sifat individualis

Sedangkan hal yang perlu diperhatikan setelah berdakwah, yaitu selalu bermuhasabah diri dan haus akan ilmu untuk memperkaya dirinya sendiri. Maksudnya adalah, seorang pendakwah harus senantiasa memperbaiki kekurangan yang ada pada dirinya, dan harus bersikap sabar dan tabah dalam menjalani ujian yang biasanya terjadi setelah berdakwah.

Oleh karena beratnya peran menjadi seorang da'i, maka tak heran jika banyak rintangan yang akan dihadapi oleh seorang da'i ketika sebelum, sedang, ataupun setelah berdakwah. Namun, bukankan Allah telah menjanjikan bahwa Dia tidak akan memberikan suatu ujian yang melampaui batas kemampuan hambanya? Maka, untuk menghadapi rintangan dalam berdakwah, para da’i harus dipersiapkan dengan ketaatan, kesabaran, dan ketawakalan. Juga tentu keimanan yang kuat adalah kunci mengatasi rintangan dalam berdakwah.

Bagi para da'i kekurangan harta bukanlah penghalang laju dakwah, Bahkan kadang-kadang melimpahnya materi dan tersedianya seluruh keperluan bisa memperlemah semangat dan lupa orientasi perjuangan. Hal tersebut jugalah yang sering menjadi hambatan bagi seorang da'i. Para da'i harus kuat secara mental dan fisik dalam berdakwah. Selain sikap, dakwah membutuhkan strategi yang baik agar pesan yang ingin disampaikan, dapat tersampaikan secara baik dan menyeluruh. 

Maka dari itu, dalam berdakwah rintangan bukanlah hal sulit, karena semua rintangan pasti ada jalannya.