Ini lah gambaranku di suatu wadah,
Yang mengarangkan syair terlalu indah,
Membetuli jalan untuk tempat berpindah,
Disinilah itikatku diperbetuli sudah.
Wahai kawan muda,Â
Kenalilah jatimu,
Dia lah perahu dalam tamsil ragamu,
Tiada lah berapa lagi masamu,
Ke akhirat jua kekal dirimu.
Hai Teruna,
Yang arif nan budiman,
Hasilkan kemudimu dengan pedoman,
Keluarkan alat perahumu juga kerjakan,
Itulah jalan menuju membetuli insan.
Pertengahkan jua alat perahumu,
Hasilkan bekal air dan kayumu,
Dayung pengayuh taruh disitu,
Supaya bisa laju perahumu itu.
Tamatlah hasil karya dalam ayar,
Angkatlah pula sauh dan layar,
Pada padi bekal janganlah taksir,
Niscaya sempurna lah jalan yang kabir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H