Menangkap Peluang Bisnis Ala Tokoh Bisnis

Seperti tidak pernah puas, ia terus berekpansi dalam berbisnis dan mulai memproduksi bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat Indonesia seperti tepung terigu melalui PT Bogasari, tidak lama setelah itu ia juga mendirikan perusahaan produksi bahan bangunan bernama Indocement pada tahun 1973. 

Dari tahun ke tahun perusahaan miliknya terus berkeskspansi hingga mampu memproduksi makanan olahan mie instan nomor satu di dunia yakni Indomie. Di bawah bendera Indofood, mie instan populer ini sampai sekarang behasil merambah ke berbagai negara hingga mendirikan pabrik Indomie di Nigeria dan menjadi salah satu makanan pokok di sana. Bahkan di Ghana Indomie sering dijadikan alat transaksi seks. 

4. Rudy Tanoeosoedibjo

Tidak berbeda dengan para pengusaha top Indonesia. Rudy tidak bisa lepas dari kontroversi, namanya terseret dalam kasus korupsi yang dilakukan oleh Siti Fadilah ( mantan mentri kesehatan) terkait penyalahgunaan wewenang dalam pengadaan alat kesehatan di Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan Kementerian Kesehatan pada 2006-2007 . Sayang, walaupun keterlibatannya tidak pernah terbukti nama CEO ZBRA Tbk ini masih saja sering disebut oleh beberapa orang. 

Sama seperti Budi Hartono, Rudy termasuk sosok yang mapan. Ia lahir dari pasangan  pengusaha Ahmad Tanoesoedibjo dan Liliek Johana Tanoesoedibjo. Sang ayah adalah Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Ia juga berhasil menempuh pendidikan S2 di salah satu kampus top dunia, University of San Fransisco. Berbekal melihat apa yang dilakukan orangtuanya selama berbisnis sekaligus pengetahuan dari kampus Rudy nekat membangun usaha bersama saudaranya. Ia berhasil membangun salah satu perusahaan media terbesar di Indonesia, yakni MNC Corporation. Rampung dan sukses berbisnis media dengan saudaranya, ia memutuskan mengakuisisi DNR Corporation. Di bawah bendera DNR Corporation inilah Rudy mulai melebarkan sayapnya.

Cepatnya perkembangan internet membuat Rudy melihat adanya  peluang yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya adalah peuang di bisnis e-logistic dan supply chain. Untuk memaksimalkan peluang yang ada ia memutuskan untuk menggandeng iStore iSend untuk menyediakan layanan e-logistik yang ditujukan kepada pedagang online, toko online, serta jasa pengiriman. Di mana SSI juga meberikan layanan all in one berupa penyimpanan dala udang, pengemasan hingga pengiriman barang melalui jasa pengiriman yang telah bekerja sama dengan SSI. 

Demi memenuhi ambisinya untuk melebarkan sayap di bidang logistik dan supply chain, Rudy mengakusisi perusahaan taxi asal Surabaya, ZBRA Nusantara Tbk. Lucunya, setelah akuisisi yang dilakukan saham ZBRA justru naik 497% atau hampir 5 kali lipat ke level Rp406 per saham hingga penutupan perdagangan hari ini, dari sebelumnya pada 1 Maret 2021 sebesar Rp68 per saham. Menurut informasi yang beredar di media, ZBRA Nusantara Tbk. dan DNR Corporation akan disatukan untuk saling mendukung. Di mana ZBRA Nusantara Tbk. akan dijadikan sebagai induk perusahaan dibidang supply chain dan logistic  sedangkan DNR  Corpration adalah perusahaan pendukung.

Jika ditarik kesimpulan, sebenarnya cara para pebisnis ulung ini melihat peluang adalah mengamati perubahan dan perkembangan. Karena melalui pengamatan yang tepatlah pebisnis bisa mendapat jawaban bidang apa saja yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat selaku konsumen utama. Setelah pengamatan dilakukan, sebagai pebisnis mereka selalu menempatkan diri sebagai pemberi solusi. Predikat pemberi solusi inilah yang kemudian membawa mereka sukses dan berhasil hingga sekarang.