PT Zebra Nusantara Tbk telah mengakuisisi 99% saham DNR dan menjalankan usaha yang digeluti DNR Corporation. Rudy Tanoesoedibjo telah mengungkapkan strategi akuisisi ZBRA melaui THC yang dilakukannya agar perseroan dapat menjadi perusahaan holding uang yang menjalankan lini bisnis DNR Corporation setelah akuisisi dan tidak lagi menjalankan bisnis BBG.
Kini, PT Zebra Nusantara Tbk menjajahi dunia baru sebagai perusahaan yang berkembang di bidang integrated end-to-end supply chain, offline dan online serta teknologi informasi setelah mengakuisisi DNR Corporation. Perancangan skema perseroan juga telah dilakukan bersamaan dengan perombakan komisaris dan direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 6 Mei 2021.
Perubahan yang dilakukan, yakni Komisaris Utama yang juga merangkap Komisaris Independen adalah oleh Robert Pakpahan dan kursi komisaris kedua diisi oleh Julie Tanoesoedibjo dan Komjen Pol (Purn) Dwi Priyatno. Posisi Direktur Utama ZBRA diisi oleh Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo atau Rudy Tanoe yang menargetkan perusahaan di bawah naungannya akan mengalami perubahan jenis usaha yang menopang jaringan distribusi secara nasional, serta bisnis logistik yang terintegrasi dalam satu perusahaan.
Dalam skema perusahaan yang mengubah ZBRA sebagai perusahaan one stop shopping, DNR melalui anak usahanya, yakni PT MTG, akan menyediakan layanan logistik berupa jasa pergudangan dan freight forwading. ZBRA juga telah bekerja sama dengan Bulog dengan memberikan layanan food mall, yakni penyediaan berbagai kebutuhan sembako seperti beras, minyak, daging, gula, dan lain sebagainya melalui platform e-commerce, Ipanganan.com, untuk mempercepat kinerja perusahaan.
Rudy Tanoesoedibjo mempunyai ambisi dalam pertumbuhan ZBRA di tahun ini sekitar 20% sampai 30% dari laba operasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H