Mohon tunggu...
Gadis Anggraini Safitri
Gadis Anggraini Safitri Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya Gadis Anggraini Safitri Mahasiswa jenjang S1 Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan di Universits Jambi. Hobi saya membaca webtoon, manga, dan menonton anime, saya menyukai makanan manis dan asin. Saya juga menyukai traveling, healing2 terutama ke pantai dan menikmati sunset.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesadaran Politik

21 April 2024   23:51 Diperbarui: 22 April 2024   00:14 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam era digital yang semakin berkembang, media sosial telah menjadi panggung utama di mana informasi politik disebarkan dan diperdebatkan. Namun, seberapa besar pengaruh media sosial terhadap kesadaran politik individu?

Sebagaimana diungkapkan oleh Howard Rheingold, seorang penulis dan pengamat media sosial, "Media sosial memberi kita alat untuk berbicara kepada satu sama lain. Mereka juga memberi kita alat untuk mendengarkan satu sama lain." Media sosial telah mengubah dinamika interaksi politik dengan memfasilitasi diskusi antara individu dari berbagai latar belakang dan memungkinkan mereka untuk menyampaikan pandangan politik mereka dengan lebih luas.

Namun, tidak semua efek media sosial terhadap kesadaran politik adalah positif. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal New Media & Society, penggunaan media sosial dapat menciptakan filter bubble di mana individu cenderung hanya terpapar pada pandangan politik yang sejalan dengan keyakinan mereka sendiri. Hal ini dapat mengurangi keragaman pandangan politik dan menghambat perkembangan kesadaran politik yang inklusif.

Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial juga telah menjadi alat penting dalam memobilisasi massa dan memperluas ruang partisipasi politik. Sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center menemukan bahwa 35% dari warga Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam pemilihan presiden 2016 menyatakan bahwa mereka menggunakan media sosial sebagai sumber informasi politik.

Dengan demikian, sementara media sosial dapat memperkaya kesadaran politik individu dengan memfasilitasi akses terhadap informasi politik dan memungkinkan interaksi yang lebih luas, kita juga harus berhati-hati terhadap dampak negatifnya seperti pembentukan filter bubble. Penting bagi kita untuk mengembangkan keterampilan kritis dalam mengonsumsi informasi politik di media sosial agar dapat menghasilkan kesadaran politik yang lebih kuat dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun