Mohon tunggu...
Gadis Anggraini Safitri
Gadis Anggraini Safitri Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya Gadis Anggraini Safitri Mahasiswa jenjang S1 Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan di Universits Jambi. Hobi saya membaca webtoon, manga, dan menonton anime, saya menyukai makanan manis dan asin. Saya juga menyukai traveling, healing2 terutama ke pantai dan menikmati sunset.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Masyarakat Partisipatif: Pentingnya Politik di Era Digital

7 April 2024   22:38 Diperbarui: 7 April 2024   22:47 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan politik memegang peranan penting dalam membentuk masyarakat yang partisipatif dan demokratis, terutama di era digital seperti sekarang ini. Di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, akses informasi telah menjadi lebih mudah dari sebelumnya. Namun, dalam konteks ini, penting bagi kita untuk menyadari bahwa akses informasi tanpa pengetahuan politik yang memadai dapat menghasilkan masyarakat yang kurang kritis dan rentan terhadap manipulasi.

Sebagaimana dikatakan oleh Nelson Mandela, "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia." Pendidikan politik di era digital bukan hanya tentang memberikan informasi tentang sistem politik dan proses demokrasi, tetapi juga tentang membentuk pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai demokrasi, hak-hak politik, dan keterampilan partisipasi yang aktif. Dengan kata lain, pendidikan politik harus mengajarkan masyarakat bagaimana cara berpikir kritis, menganalisis informasi, dan berpartisipasi secara efektif dalam proses politik.

Namun, tantangan yang dihadapi dalam membangun masyarakat partisipatif di era digital tidaklah sedikit. Salah satu tantangan utama adalah menyaring informasi yang beredar di media sosial yang seringkali penuh dengan hoaks, propaganda politik, dan polarisasi opini. Dalam menghadapi tantangan ini, pendidikan politik harus memberikan penekanan pada literasi digital, yaitu kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan bijak dalam lingkungan digital.

Dalam konteks Indonesia, pembangunan masyarakat partisipatif melalui pendidikan politik juga harus mengakomodasi keberagaman budaya, suku, dan agama. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Joko Widodo, "Kebhinekaan adalah kekuatan kita bersama." Oleh karena itu, pendidikan politik perlu mengajarkan nilai-nilai pluralisme, toleransi, dan dialog yang menjadi fondasi Pancasila sebagai dasar negara.

Dengan pendekatan yang holistik dan inklusif, pendidikan politik di era digital dapat menjadi instrumen yang kuat dalam membangun masyarakat yang partisipatif, kritis, dan demokratis. Dalam konteks globalisasi dan kemajuan teknologi, pendidikan politik adalah kunci untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berperan aktif dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun