Oleh Herawati Suryanegara
Membaca artikel tentang orang yang satu ini selalu saja menarik. Tingkah polahnya yang nyeleneh memang sangat tak biasa untuk ukuran pejabat publik yang biasanya sok ja’im.
Penulis baca artikel,detiknews.com ,jum’at 26/07/20134  Ahok meminta anak-anak SD untuk mendoakannya agar tidak tergoda uang suap. Menurutnya uang suap itu mencapai triliunan rupiah. Sungguh jumlah yang membuat ngileeerr....
Ahok dalam artikel tersebut mengatakan :
"Semoga kami tidak tergoda akan uang suap. Karena uang suap di Jakarta ini jumlahnya sampai triliunan," ujar Ahok.
"Saya minta kepada ibu-ibu, anak dan warga Jakarta yang hadir saat ini kalau sedang berdoa, apalagi di bulan Ramadan ingat saya dan juga Pak Jokowi," kata Ahok.
Pernyataan yang sangat manusiawi,sebagai pejabat yang juga manusia biasa , bisa saja terpeleset dan tergoda untuk melakukan korupsi apalagi peluang terbuka. Â Kesan penulis dengan pernyataan seperti itu, menunjukan sebuah kejujuran ,dibalik sikap dan tutur katanya yang suka ceplas-ceplos.
Sebagai seorang Wagub, Ahok pun tampak  menunjukan loyalitas kepada atasan . Antara Gubernur dan Wakil Gubernur DKI ini, mereka seperti sepasang kekasih yang sangat mesra dan kompak. Tidak tampak persaingan untuk menunjukan siapa yang paling berkuasa, siapa atasan siapa bawahan. Tidak  seperti yang terjadi antara pasangan Gubernur dan Wagub di daerah lain. Belum  terpilih sudah ga akur...Sudah terpilih saling kontra ,  akhirnya saling meninggalkan. Cape dweeeeh.....!
Sikap Ahok yang keras dan tegas memang sering mengundang orang terkaget-keget.  Ia seakan selalu memiliki argumen yang tepat dan cerdas untuk setiap tindakan dan kebijakan yang ia buat. Langkahnya yang matang dan percaya diri , tampak dalam membenahi  PKL Tanah Abang yang memang sulit diatur. Saat mengetahui dirinya akan disomasi dan diminta untuk memintaa maaf kepada mereka, Ahok menjawab:
"Anda (PKL-red) nggak minta maaf sama orang Jakarta semua bikin macet, dudukin tanah orang. Enak aja emang moyang dia raja, ratu apa?" kata Ahok mengomentari somasi itu.
Begitu juga pembelaan Ahok  kepada Jokowi tentang biaya blusukan yang disinggung sebuah LSM.
"Blusukan itu nggak salah kok. Kecuali kalo kami beli baju, tas Hermes dan merek mahal dari dana operasional," sambungnya
Jokowi pun melakukan pembelaan yang sama saat menanggapi aduan Wakil ketua DPRD DKI Lulung Lunggana terkait pernyataan Ahok yang terlalu keras dalam penertiban PKL. Terkesan tidak menjatuhkan atau memojokan rekannya yang nyeleneh ini. Cukup dengan menyatakan karakternya Pak Ahok memang begitu.. titik.
Duuuh....... mesranya kalian. Semoga kekompakan ini tidak hanya terjadi sekarang-sekarang saja  dan dilakukan sekedar untuk pencitraan mereka belaka.
Aaaaaah..... Ahok.. Ahok... aku ga kenal anda. Anda bukan pejabat di daerahku, Anda juga tak satu suku denganku..Anda china, aku sunda... Tapi aku sukaaaaaaa....!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H