Kali ini adalah cerita sahabatku, sesama guru namun berbeda tempat mengajar. Ia mendapat tugas mendampingi siswa-siswinya berwisata ke kota Bandung. Bu guru ini, sosok guru yang baik, lembut dan penuh perhatian.
Saat Bis yang mereka tumpangi hendak mulai perjalanan, bu guru memberikan pil anti mabuk perjalanan kepada setiap siswanya. Singkat cerita mereka meminum pil tersebut. Setengah jam setelah keberangkatan masih terdengar suara ramai dari bagian kursi belakang. Salah satu muridnya terdengar tak henti bercanda yang mengundang gelak tawa. Namun tak lama kemudian gelak tawa pun terhenti. Ibu guru yang duduk di kursi depan memeriksa keadaan siswanya . Rupanya mereka mulai pada ngantuk dan siswa yang tadi terdengar paling seru, tampak tertidur pulas.
Sampailah mereka ke kota Bandung. Semua penumpang bis itu turun dan masuk ke area tujuan wisata kecuali satu orang siswanya yang masih juga tampak tertidur pulas. Bu guru itu membangunkannya, namun siswa itu masih juga tetap tidur. Lalu dengan bantuan guru lain mereka mencoba membangunkan dengan menggerak-gerakan badannya,tetap tak berhasil. Akhirnya semua menjadi panik. Siswa tersebut akhirnya dibawa ke dokter.
Siswa tersebut diperiksa oleh sang dokter masih dalam keadaan tetap tertidur. Setelah pemeriksaan dokter memberikan penjelasan kalau anak tersebut telah memakan obat melebihi dosis . Bila dibiarkan bisa sampai 2 hari dua malam ia akan tertidur. Akhirnya, anak tersebutpun ditidurkan didalam bis, sementara yang lainnya tetap melanjutkan wisata dan kemudian pulang kembali ke kota asal.
Sampai di kota asal, siswa tersebut masih juga pulas. Setelah dipaksa dengan segala upaya akhirnya dia terbangun dan bertanya “gimana bu, sudah sampai bandung belum..?”
“ kita ga jadi perginya, ayo.. turun kamu..!” jawab bu guru menahan dongkol.
Semua yang mendengar tersenyum bahkan ada yang tertawa. Dia betul-betul telah tak sadarkan diri.
Sesuai dengan pengakuannya, ternyata sebelum pergi ia telah menelan obat destro sebanyak 10 butir ditambah pil anti mabuk perjalanan dari bu guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H