Dalam hadist lain dikatakan bahwa "tak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak bisa tentram atas kejahatannya".
Dari banyaknya bahaya yang dapat ditimbulkan dari lisan kita, maka wajib bagi kita untuk memelihara mulut kita. Sebab, diantara anggota badan dan pancaindera kita, mulutlah yang paling usil dan paling banyak menimbulkan kerusakan.
Kita menyadari bahwa kita seringkali mampu menahan haus dan dahaga pada saat terik matahari, tetapi sangat sulit bagi kita untuk meninggalkan berkata-kata yang tidak perlu meskipun hanya untuk beberapa jam saja. Andai saja perkataan kita baik tentu akan menambah pahala shodakoh tetapi kalau perkataan kita buruk tentunya menambah dosa.
Untuk itu diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari kita diantaranya dengan cara :
1. jangan bicara untuk hal yang tidak berfaedah, karena bila kita bicara untuk hal yang tidak bermanfaat, maka kita telah menyia-nyiakan waktu. Seandainya waktu itu kita gunakan untuk menyebut nama Allah, berfikir atau diam itu adalah lebih baik
2. tidak banyak bersenda gurau karena bersenda gurau dapat mematikan hati dari mengingat Allah.
3. jangan suka mengejek atau memperolok-olok orang lain karena kita tidak mengetahui kemulyaan seseorang disisi Allah
4. tidak menyebarkan rahasia, rahasia seseorang adalah amanat untuk kita jaga kecuali Allah akan membukakan aib kita pada hari akhir nanti bila kita gemar membuka aib orang lain
5. tidak melanggar janji dan berdusta karena itu termasuk pada hal ciri orang munafik
6. jangan menggunjingkan orang lain (ghibah) karena Allah berfirman "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah salah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?" (Qs. Al-Hujurat:12)
7. jangan melakukan pujian kepada seseorang secara berlebihan karena pujian yang berlebihan dapat menyebabkan dusta dan riya'