PDCA (Plan-Do-Check-Action) dipopulerkan oleh W. Edwards Deming pada tahun 1950-an merupakan sebuah metode yang iteratif terjadi bergulir terus-menerus dengan 4 tahap proses yaitu Plan-Do-Check-Action).Â
SiklusDalam proses tersebut hasil dari silus PDCA akan menjadi masukan untuk siklus berikutnya agar dapat mendeteksi penyebab kesalahan dan tidak mengulangi kesalahan tersebut dalm proses selanjutnya.Â
Pengulangan siklus tersebut akan meningkatkan pengetahuan tentang suatu hipotesis serta akan lebih mendekatkan kepada tujuan organisasi, dalam konteks peningkatan kualitas operasi dan pencapain kinerja sebuah organisasi.
Empat tahapan dalam siklus PDCA yaitu Plan (perencanaan), Do (ekseskusi dan implementasi), Check (evaluasi dan validasi) dan yang terakhir Action (standarisasi).Â
Fungsi utama sistem PDCA yaitu mengusulkan perubahan jika terjadi stagnan pada sebuah organisasi maupun bisnis, menerapkan perubahan yang signifikan, mengukur hasil perubahan, mengambil tindakan yang tepat, mengendalikan dan sebagai media pemecah masalah.
Sistem PDCA ini memiliki beberapa keunggulan seperti :
- bersifat fleksibelitas yang artinya sistem ini dapat diterapkan dan digunakan oleh organisasi, bisnis, dan perusahaan.
- Plan Do Check Act tidak hanya dapat diterapkan dalam sebuah organisasi tetapi juga dalam manajemen perubahan, pengembangan produk dan manajemen sumber daya.
- Sistem PDCA mudah dipahami oleh siapapun.
- Dengan menerapkan sistem PDCA akan menghemat biaya dikarenakan tidak perlu mengeluarkan uang.
- Penerapan sistem PDCA yang simple.
Griya Sampah terletak di desa Jabungan RW 06, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Griya Sampah merupakan tempat pembudidayaan maggot warga Jabungan RW 06 bersama Mahasiswa KKN Tematik Undip.Â
Dengan memanfaatkan rumah kosong yang ada di lingkungan desa, Â warga jabungan dan mahasiswa KKN Tematik Undip bekerjasama untuk memperbaiki dan mengubah rumah tersebut sebagai tempat budidaya maggot.Â
Budidaya maggot ini bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan yang terjadi di desa Jabungan mengenai persoalan sampah dimana maggot tersebut akan memakan sampah rumah tangga warga jabungan untuk mengurangi penumpukan sampah.
Dalam proses perencanaan Griya Sampah mulai dari proses pemilihan tempat, tahap pembersihan, tahap pembangunan, tahap pembuatan kandang lalat, hingga siap digunakan dalam prosesnya tentu terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaanya tetapi hal itu dapat teratasi.Â