Di jaman yang semakin berkembang ini, semua bidang yang ada terutama teknologi dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan yang ada. Tuntutan itu muncul karena perubahan yang baru ini membawa keuntungan bagi banyak pihak. Konsumen mendapatkan manfaat dan organisasi atau perusahaan mendapatkan keuntungan. Perkembangan yang terus terjadi itu berasal dari kreatifitas yang dimiliki oleh manusia.
Kreatifitas dapat memunculkan inovasi-inovasi baru dalam berbagai hal. Kreativitas itu sendiri adalah generasi ide-ide yang baru dan berguna untuk perkembangan produk, layanan, praktik, atau prosedur yang baru dan berpotensi bernilai bagi suatu organisai, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisensi kinerja dalam organisasi. Kreativitas itu sendiri dapat dikatakan sebuah proses dari sebuah hasil dan perjalanan dari sebuah tujuan.
Orang yang memiliki kreativitas dalam pikirannya akan mampu menciptakan ide-ide yang hebat. Begitu pula untuk seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Pemimpin yang memiliki kreativitas tinggi akan mampu membawa organisasinya ke dalam suatu perubahan jangka panjang yang tentunya menguntungkan bagi organisasi itu sendiri. Perubahan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja setiap bawahan atau karyawan dalam pencapaian visi dan tujuan organisasi.
Pemimpin yang kreatif akan cenderung terbuka terhadap pengalaman baru dan tidak konvensional. Selain itu, mereka juga percaya diri, ambisius, dan impulsif. Dengan adanya pemimpin kreatif, perubahan pasti akan terjadi dalam suatu organisasi. Hal itu dikarenakan pemimpin yang kreatif akan lebih menyukai hal yang baru daripada hal tradisional yang sudah ada. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara kreatifitas dengan kepemimpinan.
Being creative is a necessity, not a compulsion.
Seorang pemimpin dapat membangun lingkungan yang mendorong dan membantu mengembangkan kreativitas dalam organisasi menjadi lebih inovatif. Ini merupakan salah satu peran penting yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Pemimpin dapat melakukan beberapa cara untuk menanamkan nilai-nilai kreatif dalam organisasinya, yaitu:
- Menumbuhkan Budaya Kreatif
Seorang pemimpin pasti memiliki persepsi sendiri terhadap suatu organisasi. Dalam hal tersebut pemimpin harus menyelaraskan visi, misinya terhadap para bawahannya. Dalam penyelarasan visi tersebut, pemimpin tentu harus memiliki pemikiran yang kreatif, agar pemikiran kreatif tersebut turun kepada para bawahannya. Pemimpin dapat menggunakan beberapa pendekatan dalam menumbuhkan budaya kreatif tersebut, salah satunya adalah inkubator ide.
Inkubator Ide adalah penampungan yang digambarkan sebagai pelabuhan yang aman di mana ide-ide karyawan di seluruh organisasi dapat dikembangkan tanpa adanya gangguan dan campur tangan dari birokrasi atau politik perusahaan Inkubator ini disediakan oleh organisasi dengan tujuan untuk menyelaraskan orang-orang di dalam organisasi dengan visi, dan tujuan organisasi, sehingga tindakan kreatif dapat bermanfaat bagi organisasi.
Namun, dalam agar pendekatan ini dapat berjalan dengan baik, pemimpin harus membuat komitmen waktu, tenaga, dan sumber daya untuk mendukung kreativitas yang ada dan yang akan tercipta. Beberapa perusahaan sudah menerapkan metode ini, karena dianggap dapat mendukung pemikiran kreatif dengan baik dan tidak tersesat. Dengan adanya pendekatan yang efektif, budaya kreatifpun dapat terwujud dalam suatu organisasi. Budaya yang kreatif akan mendorong orang untuk mencari ide-ide baru ke hal yang baru.
- Mempromosikan Kolaborasi
Kolaborasi dianggap oleh banyak orang akan meningkatkan kinerja seseorang. Meskipun banyak individu yang memiliki ide kreatif, apabila dibiarkan tidak berkomunikasi lintas batas, maka ide kreatif tersebut akan sia-sia. Kolaborasi kreatif ini merupakan salah satu aktivitas terpenting yang dapat didukung oleh para pemimpin untuk budaya kreatif.
Pendekatan yang sering digunakan oleh pemimpin dalam melakukan kolaborasi adalah speedstorming. Speedstorming merupakan pendekatan yang menggunakan format round-robin untuk membuat orang-orang dari berbagai macam lingkungan dapat berdiskusi bersama, menghasilkan ide-ide kreatif, dan mengidentifikasi area untuk kolaborasi potensial (Daft, 2018). Pendekatan ini dilakukan untuk mempromosikan kolaborasi satu lawan satu. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan efektif apabila orang-orang di dalamnya mampu berkomunikasi satu sama lain.
Many people are actually creative, but because they are stuck in a routine, they are no longer able to come up with creative ideas.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh para pemimpin dalam menanamkan kreativitas. Metode-metode tersebut di atas dapat digunakan oleh seluruh pemimpin untuk memancing para karyawan untuk mengeluarkan ide kreatifnya. Ide kreatif tersebut akan digunakan untuk membawa perubahan dalam organisasi. Sehingga apabila organisasi memiliki anggota yang tingkat kreativitasnya tinggi, maka inovasi dan perubahan dapat diciptakan tanpa batas.
Referensi:
Daft, R. L. (2018). The Leadership Experience. In Marketing Management (Vol. 12, Issue 3). Cengage Learning. https://doi.org/10.1177/107621758801100610
https://www.infobloom.com/what-is-idea-incubation.htm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H