Pemimpin menerapkan beberapa metode dalam menciptakan dan mempertahankan budaya yang berkinerja tinggi. Pemimpin harus melakukannya melalui kata-kata dan tindakan mereka sendiri agar nilai-nilai lebih mudah tersampaikan.Â
Metode yang biasa digunakan oleh pemimpin itu seperti, upacara, bercerita, memberikan symbol, berbahasa khusus, dan lain-lain. Hal-hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:
- Melakukan Upacara
Upacara merupakan kegiatan yang terencana dan diselenggarakan untuk membentuk acara khusus dan umumnya dilakukan untuk kepentingan para penonton. Upacara dapat memperkuat nilai-nilai tertentu, dan menciptakan ikatan antara karyawan.
Contohnya seperti upacara 17 Agustus yang dilakukan untuk memperingati hari kemerdekaan dan untuk memperkuat nilai-nilai nasionalisme NKRI.
- Bercerita
Cerita adalah narasi yang dibuat berdasarkan peristiwa nyata yang sering diulang dan dibagikan di antara karyawan. Cerita cenderung digunakan oleh para pemimpin untuk menggambarkan nilai-nilai kunci dari suatu organisasi. Ketika cerita disampaikan kepada para karyawan, diharapkan dapat memotivasi dan memperkuat dan budaya perusahaan.
- Simbol
Simbol adalah suatu objek, tindakan, atau peristiwa yang menyampaikan makna kepada orang lain. Simbol akan mudah dikomunikasikan serta mudah diingat karena simbol cukup mudah untuk dikomunikasikan dan dimengerti kepada orang lain. Simbol cukup efisien digunakan karena simbol juga biasanya digunakan untuk mengingat suatu identitas.
- Bahasa Khusus
Bahasa khusus yang dimaksud dalam budaya ini adalah seperti slogan. Pemimpin dapat memanfaatkan bahasa seperti slogan untuk membentuk dan mempengaruhi nilai dan keyakinan dalam organisasi.
Contohnya adalah perusahaan apple yang memiliki slogan "think different". Maksud dari slogan tersebut adalah organisasi apple memiliki budaya untuk berpikir berbeda dari organisasi lainnya, sehingga dapat menciptakan banyak inovasi terlebih dahulu daripada pesaingnya.
- Sosialisasi
Sosialisasi merupakan alat dalam kepemimpinan utama yang digunakan untuk mengkomunikasikan budaya dan memungkinkan bertahan dari waktu ke waktu. Pemimpin dianggap sebagai panutan dalam nilai-nilai yang diinginkan oleh para karyawan. Biasanya sosialisasi dapat dilakukan dengan cara pelatihan, seminar, dan lainnya kepada karyawan baru, agar nilai-nilai yang diinginkan dapat terwujud.
- Tindakan sehari-hari
Ini merupakan hal yang paling penting dalam metode untuk menciptakan dan mempertahankan budaya. Pemimpin akan menjadi seseorang yang para bawahannya selalu lihat dan perhatikan secara baik. Karena biasanya bawahan cenderung akan mengikuti pemimpinnya.Â
Oleh karena itu, pemimpin itu sendiri harus menerapkan nilai-nilai organisasi dan memberi sinyal kepada para karyawan, agar nilai-nilai budaya tersebut dapat tersampaikan dan diterapkan dengan baik.
"Introducing and maintaining culture is important, so that humans can know themselves and respect each other more, and so on." - Maisie Junardy, Man's Defender
Pemimpin yang efektif cenderung akan lebih mementingkan membawa perubahan dalam organisasi. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan menciptakan nilai budaya yang baru.
 Oleh karena itu pemimpin harus menciptakan, mengkomunikasikan, dan mempertahankan budayanya agar nilai-nilai yang diharapkan dapat terwujud serta kinerja tinggi yang diharapkan oleh pemimpin dapat terwujud. Jika hal-hal tersebut dapat terwujud, tujuan organisasi pun dapat diwujudkan dengan efektif dan efisien.
Referensi:
Daft, R. L. (2018). The Leadership Experience. In Marketing Management (Vol. 12, Issue 3). Cengage Learning.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H