Pentingnya gaya kepemimpinan transaksional juga tidak kalah dengan pentingnya kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transaksional itu sendiri merupakan suatu proses dari transaksi atau pertukaran antara seorang pemimpin dengan pengikutnya. Kepemimpinan dengan gaya transactional leadership cenderung lebih mengerti mengenai kebutuhan dan keinginan dari para bawahannya (Daft, 2018).
Pengetahuan mengenai kebutuhan dari bawahannya tersebut digunakan oleh pemimpin sebagai imbalan untuk memenuhi tujuan tertentu atau melakukan tugas tertentu dalam organisasi.
Oleh karena itu akan terjadi transaksi yaitu pemimpin akan memberikan penghargaan terhadap kinerja pekerjaan yang dicapai, sedangkan pemimpin akan mendapatkan manfaat dari pencapain tugas tersebut. Tipe kepemimpinan ini akan cocok diterapkan pada organisasi yang memiliki anggota atau karyawan yang besar.Â
Namun, karena tipe kepemimpinan ini sangat berfokus pada kepatuhan aturan yang sudah ada, pemimpin ini cenderung tidak ingin membawa perubahan dalam organisasinya.
Esteem to virtue is like a cherishing air to plants and flowers, which maketh them blow and prosper. - Lord Halifax
Organisasi yang memiliki visi untuk jangka panjang akan cenderung memilih gaya kepemimpinan tranformasional. Manfaat yang diberikan dari gaya tersebut cukup penting bagi suatu organisasi seperti, pengembangan kemampuan anggota, kinerja yang semakin efektif, dan bahkan dapat terjadi peningkatan profit dalam organisasi. Gaya kepemimpinan ini dapat dipelajari, sehingga tidak ada istilah gaya ini merupakan sifat yang hanya muncul dari lahir dan mendarah daging dengan manusia.
Perbedaan dari kepemimpinan transformasional dan transaksional sudah dijelaskan dalam penjelasan di atas. Namun Daft (2018) membuat beberapa poin mengenai perbedaan kedua gaya kepemimpinan tersebut. Perbedaan kedua gaya tersebut dibagi dalam empat bidang penting, yaitu:
- Kepemimpinan transformasional akan menggambarkan visi yang besar terkait masa depan yang diinginkan dan mempresentasikannya kepada para anggota organisasi dengan cara membuat perubahan yang sepadan.
- Kepemimpinan transformasional memfokuskan perhatian pengikut dari kebutuhan fisik yang tingkat rendah (keselamatan dan keamanan) ke kebutuhan psikologis tingkat tinggi (harga diri dan aktualisasi diri).
- Kepemimpinan transformasional memberi inspirasi kepada para pengikutnya untuk melampaui kepentingan diri mereka sendiri untuk kepentingan atau kebaikan organisasi.
- Kepemimpinan transformasional mengembangkan kemampuan para pengikutnya untuk menjadi seorang pemimpin.
Kedua dari gaya kepemimpinan tersebut sama-sama baik diterapkan dalam organisasi. Gaya kepemimpinan tersebut diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan situasi masing-masing organisasi, karena kebutuhan dan situasi sebuah organisasi berbeda-beda. Namun, seorang pemimpin harus mengerti dari kedua istilah kepemimpinan ini terlebih dahulu agar dapat mengerti menerapkan gaya yang baik sesuai dengan lingkungannya.Â
Ketika seorang pemimpin mengerti mengenai hal tersebut, ia pasti akan menerapkan gaya transformasional dan transaksional. Pemimpin tersebut merupakan pemimpin yang efektif, mereka tidak hanya membangun visi dan memotivasi, namun mereka juga merancang system, dan memberikan penghargaan kepada setiap orang yang membantunya dalam pencapaian visi atau tujuan organisasi.