Ada yang unik di Hari Pers Nasional yang akan diperingati pada tanggal 9 Februari mendatang, yaitu akan diberlakukan sistem verifikasi pada beberapa media massa terpilih dengan sebuah barcode, fungsi barcode tersebut akan menjadi pembeda antara media yang sudah terverifikasi oleh Dewan Pers Indonesia dan media yang belum terverifikasi oleh Dewan Pers Indonesia, barcode tersebut juga berfungsi untuk mengurangi beredarnya berita hoax yang nantinya barcode tersebut akan ditempel di dekat nama media cetak maupun meda online
Bicara mengenai berita Hoax atau bisa dibilang berita palsu yang belakangan ini marak kita temu hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh meningkatnya pengguna smartphone yang sejalan dengan meningkatnya pengguna internet, meningkatnya pengguna internet menjadikan masyarakat selalu dibanjiri dengan berbagai informasi. Derasnya informasi yang diterima sayangnya tidak sejalan dengan literasi media masyarakat, menurut data dari World's Most Literate Nation pada tahun lalu yang menyatakan bahwa Indonesia ada di peringkat 60 dari total 61 negara yang dilibatkan dalam studi tersebut mengenai tingkat literasinya
Tentu berita hoax yang belakangan ini bertebaran dapat berdampak negatif pada masyarakat apalagi kalau kita tidak teliti dalam menerima informasi. Semudah kita membaca judul dan semudah itu pula membagikan isi dari berita tersebut ke netizen luas. Nah agar kita senantiasa tidak mudah percaya dan ikut menyebarkan berita hoax, mari  kita simak ciri-ciri dari berita hoax berikut:
1. Kalimat yang digunakan berlebihan, biasanya dibumbui dengan kata-kata yang sifatntya provokatif
Terkadang dibarengi dengan judul yang juga sama provokatifnya, cenderung berlebihan dan berapi-api
2. Terkadang juga disertai dengan gambar-gambar yang sudah di edit atau gambar yang terlihat terlalu ekstrim
Jangan langsung percaya juga apabila terdapat gambar yang seolah meyakinkan, gambar tersebut bisa jadi di manipulasi sehingga terlihat asli atau nyata. Padahal bisa saja gambar tersebut diambil pada kondisi yang berbeda. Sebelum percaya dengan gambar tersebut coba di browse dulu ya
3. Berasal dari situs yang tidak jelas kredibilitasnya (domain tidak jelas)
Cek lagi keaslian dari berita yang sudah kamu baca, apakah berasal dari domain yang resmi atau berasal dari domain umum seperti blogspot. Perlu kamu curigai apabila berasal dari domain umum yang dibarengi dengan isi berita yang terkesan provokatif
4. Penyebaran berita hoax biasa kita temui di sosial media maupun platform chat
Selama anda terhubung dengan dunia maya dapat dipastikan anda akan menemukan berbagai berita yang tidak jelas kredibelitas sumbernya, sosial media dan grup chat menjadi platform yang sering ditunggangi ‘kepentingan’ lain, dikarenakan fitur berbagi yang membuka kemungkinan untuk menjadi viral
Dunia maya memungkinkan kita semua untuk berbagi dan saling memberikan informasi terlepas apakah informasi tersebut berguna bagi khalayak banyak maupun spesifik untuk golongan tertentu, amat disayangkan apabila di era derasnya informasi ini kita ditunggangi dengan ‘kepentingan’ orang lain yang menyebarkan hal negatif, toh masyarakat sudah terlalu banyak menelan banyak informasi sehari-harinya. Dengan menyebarkan hoax alih alih menjadi informatif malah bisa jadi negatif, yuk mari biasakan think before post
Dengan adanya verifikasi media berupa barcode oleh Dewan Pers Indonesia diharapkan media arus utama bisa menjadi panutan dalam menyajikan rangkaian berita yang berkualitas sehingga turut serta mencerdaskan bangsa
Selain dari media arus utama terdapat beberapa platform aplikasi baca berita lainnya yang menyuguhkan rangkaian berita dari media terpercaya, kalian bisa langsung cek di sini. Semoga kita selalu terhindar dari informasi yang salah dan menyesatkan
sumber:
CNN Indonesia, Tekno Kompas & Kompas Nasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H