Mohon tunggu...
Gacoor
Gacoor Mohon Tunggu... Buruh - Lelaki

Hari ini harus berhasil, besok harus dapat, lusa akan memetik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Napak Tilas Pesta Demokrasi

22 Maret 2014   12:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:38 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : Kompas

Menengok kebelakang hasil pemilu yang nenentukan arah perjalanan bangsa. Dari masa revolui atau orde lama sampai pada masa pembangunan atau orde baru, hingga akhirnya masuk ke fase reformasi.  Tiga masa yang dilalui dan yang dijalani sampai saat ini, masa yang harus dilakoni dengan perjuangan tanpa akhir, tanpa lelah.  Yaah tetap semangat dan harus bersatu, sekalipun sila kelima dari Pancasila terwujud.

Dari berbagai sumber,  menarik menampilkan hasil pemilu sebelumnya sebagai napak tilas dari kerja keras negri tercinta, Indonesia.

Pemilu pada tahun 1997 adalah akhir dan terakhir masa orde baru menyelenggarakan pesta demokrasi. Saat itu hanya diikuti oleh  dua partai  yaitu  Partai Demokrasi Indonesia dan Partai Persatuan Pembangunan, dan Golkar  ( Golkar masih merupakan organisasi peserta pemilu, dan bukan partai pada saat itu )

Pemilu tahun 1997 serentak dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1997  guna memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Perwakilan Daerah. Pada pemilu ini diwarnai aksi boikot oleh Megawati Soekarno Putri  yang GOLPUT  setelah tersingkir secara politis sebagai ketum PDI  yang tak diakui oleh pemerintahan saat itu.  Dari hasil akhir pemilu tersebut adalah sesuai suara yang sah dan masuk adalah 112.991.150

  1. Golkar    Perolehan suara : 84.187.907    ( 74.51% )   Perolehan Kursi : 325 Kursi.
  2. PPP         Perolehan suara : 25.340.028   ( 22,43% )  Perolehan Kursi :    89 Kursi.
  3. PDI          Perolehan suara :    3.463.225   ( 3,06%   )  Perolehan Kursi :     11 Kursi.

Jelas  perolehan suara dan kursi yang diraihnya mendominasi pemilu 1997 tersebut.

Pemilu Tahun 1999 adalah pemilu yang dilaksanakan setelah runtuhnya orde baru. Pemilu tersebut serentak dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1999  dan memilih  anggota DPR dan DPRD, profinsi, maupun kabupaten/kota periode 1999 s/d 2004.  Dan kenangan buat profinsi Timor Timur yang terakhir kalinya mengikuti pemilu dinegri ini.  Pemilu 1997 diikuti oelh 48 partai mencakup berbagai cakupan dan arah politik, kecuali Komunis  yang memang dilarang. Penentuan  dari jumlah kursi yang  diperebutkan yaitu 462 kursi,  ditentukan secara proposional sesuai prosentase suara nasional. Hasil akhir  berdasarkan jumlah suara yang masuk dan sah adalah : 70.760.727 suara.  dan yang menempati posisi tiga besar adalah :

  1. PDI - P.  Perolehan suara  : 35.689.073 suara   ( 33,74% )  Perolehan Kursi : 153 Kursi.
  2. Golkar    Perolehan suara : 23.741.749 suara     ( 25,97% )  Perolehan Kursi : 120 Kursi.
  3. PPP         Perolehan suara : 11.329.905 suara     (  12,55% )  Perolehan Kursi :   58 Kursi.

Pemilu tahun 1999 mungkin perolehan suara dan kursi yang spektakuler dalam pemilu buat PDI-Perjuangan, karena pada pemilu berikutnya, PDI-P tidak mampu mempertahankan jumlah kursi yang ada, bahkan berkurang.

Pemilu tahun 2004 adalah pemilu yang diselenggarakan serentak pada tanggal 5 April 2004. Dalam perhelatan demokrasi tersebut memperebutkan   678 kursi.  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 550 kursi,  Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 128 kursi,  beserta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, profinsi, maupun Kabupaten/Kota. periode 2004 s/d 2009.  Pemilu tahun 2004 begitu rumit dan diikuti oleh  24 partai peserta pemilu,  hasil perhitungan suara sempat berlarut sampai satu bulan dari jadwal yang ditentukan. Dari  jumlah  148.000.369  pemilih terdaftar,  yang menggunakan haknya hanya berjumlah  124.420.339 pemilih. ( 84.06%)   dari jumlah pemilih tersebut  total suara 113.462.414  diyatakan, SAH   dan sisa  suara  10.957.925 dinyatakan  TIDAK SAH.

Sebanyak 14 partai dari 24 partai peserta pemilu 2004  menolak atas hasil perhitungan suara tersebut, yang dinilainya terindikasi ketidak beresan.  Dan terdapat 273 kasus yang dibawa kepada Mahkamah Konstitusi, diantara jumlah kasus itu,  38 keputusan mempengaruhi alokasi kursi di DPR, DPD, dan DPRD.  Hasil akhir perolehan suara sah dan kursi,  dalam 3 besar partai pemilu 2004 adalah :

  1. Golkar    Perolehan suara   : 24.480.757 suara  ( 21,58% )    Perolehan Kursi  : 128 Kursi.
  2. PDI-P     Perolehan suara   : 21.026.629 suara  (  18,53% )    Perolehan Kursi  : 109 Kursi.
  3. PKB        Perolehan suara   : 11.989.564 suara  (  10,57% )    Perolehan Kursi  :    52 Kursi.

Pemilu 2004 mungkin masa prestasi tersendiri dari Golkar, dimana masa tersulit sebelumnya, dari berbagai hujatan yang berhamburan sampai tuntutan pembubaran Golkar.  Sementara PDI-P   turun keperingkat dua, peringkat 3 ditempati PKB yang saat itu digawangi oleh alm. Gus Dur, dan figur beliau yang kuat ikut mengantarkan kejayaan PKB.   Dilain partai PPP  menempati urutan 4 dengan perolehan kursi, 58 kursi, disusul oleh Partai Demokrat urutan 5 dengan perolehan kursi, 55 kursi, kemudian urutan 6 diduduki oleh PKS yang memperoleh 45 kursi.

Pemilu tahun 2009  guna memilih  560 anggota Dewan Perwailan Rakyat dan 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Profinsi, maupun Kabupaten/Kota, periode 2009 s/d 2014.  Sebelumnya akan diselenggarakan pada tanggal 5 April 2009 lantas diundur menjadi tanggal 9 April 2009.  Dari 38 partai peserta, hanya  34 partai yang telah memenuhi syarat yang ditetapkan untuk mengikuti pemilu 2009 tersebut. Namun berdasarkan keputusan Mahkmah Konstitusi No. 104/VI/2008/pTUN,JKT bahwa peserta seluruh partai politik peserta pemilu tahun 2004  KPU menetapkan 4 partai politik lagi sebagai peserta pemilu 2009, sehingga berjumlah 38 partai sesuai peserta awal. Hasil dari pendataan pemilih dan tidak pemilih, serta suara yang masuk/sah dan tidak sah pada pemilu 2009 adalah :

  • Jumlah pemilih yang terdaftar adalah :  171.265.441 pemilih
  • Jumlah tidak pemilih adalah                  :  121.588.366
  • Jumlah suara  sah adalah                        :  104.099.785
  • Jumlah suara tidak sah adalah               :    17.488.581
  • Jumlah Golput adalah                              :     49.677.075

Dan hasil perolehan suara dan kursi urutan 3 besar partai pemenang pemilu 2004 yaitu :

  1. Partai Demokrat  Perolehan suara : 21.703.137   (  20.85% )   Perolehan Kursi  : 150 Kursi.
  2. Partai Golkar      Perolehan suara :  15.037.757   (  14,45% )   Perolehan Kursi  : 107 Kursi.
  3. Partai PDI-P       Perolehan suara :   14.600.091  (  13,03% )  Perolehan Kursi  :   95 Kursi.

Sementara, sebelum dilaksanakan pemilu tahun 2009, hasil survey yang berjalan saat itu antara mei 2007, September 2008 sampai 20 Desmber 2008  PDI-P selalu mengungguli partai partai pemenang. Namun  menjelang hari H pemilu 2009, survey bulan Desember 2008 dan Fenruary 2009  diungguli oleh partai Demokrat, partai PDI-P dan disusul partai Golkar.  Kenyataan hasil akhir dari perhitungan suara yang masuk dan sah PDI-P berada pada urutan ke 3 dengan kehilangan kursi sebanyak 14 kursi dari sebelumnya 109 kursi.  Sementara Golkar dalam survey selalu berada pada posisi ke 3 hasil akhir menempati urutan ke 2 dengan kehilangan kursi 21 kursi dari hasil pemilu sebelumnya 128 kursi.  Jawara pemilu 2004 adalah partai Demokrat yang sebelumnya pada pemilu tahun 2009 hanya menempati urutan ke 5 dengan perolehan kursi 55 kursi, melejit mendominasi  dengan tambahan perolehan kursi 95 kursi menjadi 150 kursi.

Pemilu tahun ini, 2014 adalah yang ketiga setelah tumbangnya orde baru. Partai yang mendaftar pada pemilu ini sebanyak 46 partai politik, dan KPU meloloskan 34 partai yang memenuhi syarat pendaftaran, dari syarat minimal 17 dokumen. Selanjutnya pada tanggal 28 Oktober 2012 KPU hasil dari verifikasi administrasi yang lolos hanya 16 partai. Dan berikutnya, hasil verifikasi faktual pada tanggal 8 Juni 2013 ditetapkan, dimana KPU mengumumkan 10 partai peserta pemilu 2014.

Namun pada tanggal 18 Maret 2013 KPU sesuai keputusan PTUN yang memutuskan partai PBB ( no. urut 14) dan partai PKPI ( no. urut 15) berhak mendapatkan sebagai partai pengikut pemilu pada 2014. Sehingga jumlah partai peserta pemilu 2014 menjadi 12 partai politik, ditambah dengan kekhususan profinsi Aceh. Sesuai dengan UU Pemerintah Aceh dan Nota Kesepakatan Helsinki 2005 maka, tambahan 3 partai lokal Aceh yang ditetapkan oleh Komite Indefenden Pemilihan Aceh sebagai peserta pemilu DPRD Aceh yaitu, partai Damai Aceh (no. urut 11), partai Nasional Aceh ( no. urut 12 ) dan Partai Aceh ( no. urut 13 )

Hasil survey yang berjalan, dari lembaga survey ataupun media yang ada, elektabilitas partai PDI-P, Golkar, Grindra, dan Demokrat, menghiasi urutan yang masuk dalam perhitungan 4 besar. Terlepas pro dan kontra hasil survey yang ada, PDI-P masih mendominasi  diikuti oleh Golkar, kemudian Grindra juga Demokrat.

Apakah hasil survey tersebut akan mewakili gambaran hasil pemilu 2014...?  Dinamika politik terkadang bisa berubah tak tentu arah, situasi politik yang berkembang bisa merubah segalanya. Dan hasil akhir ada pada rakyat yang memilih kelak. Dan apapun hasilnya Indonesia tetap Damai dan Bersatu.

Mau jadi pemilih Cerdas atau Golput...?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun