Mohon tunggu...
Gacoor
Gacoor Mohon Tunggu... Buruh - Lelaki

Hari ini harus berhasil, besok harus dapat, lusa akan memetik

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penyakit Itu Melumat Kelakiannya

17 Mei 2014   19:44 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menyalami Atletis, wajahnya yang pucat nampak berseri demi melihat kehadiran saya. Masih menggenggam tangan Atletis, saya berbisik ditelinganya, " Yang kamu harus lakukan saat ini adalah mohon ampun dengan Tuhanmu dan istrimu "  Saya melihat titik air mata disudut matanya yang mencekung, sementara istri saya disudut dipan tampak tubuhnya mengguncang - guncang menahan sesuatu, sepertinya ( maaf ) ingin muntah. Sayapun seperti itu namun bisa menahannya dengan sambil mencium aroma bungkus rokok yang saya bawa. Akibat dari penyakit yang dideritanya menimbulkan bau busuk yang menyengat, bahkan saya juga melihat tetangga sebelah dipan selalu menutup area hidungnya dengan kain atau saputangan.

Sepulang dari rumah sakit, yang hanya sepuluh menit ditempuh dengan roda dua, penyakit yang dialami Atletis menjadi pembicaraan dan perdebatan antara  saya dan istri. Dan dalam kunjungan berikutnya istri selalu menolak bila saya ajak, alasannya tidak kuat dengan aroma busuk dari penyakit yang diderita Atletis. Sayapun menyiasati jika berkunjung selalu membawa saputangan yang saya isi dengan bubuk kopi, dan cukup membantu mengurangi sengatan bau nanah bercampur darah dari luka yang membusuk. Hati saya memuji kesabaran istri Atletis, Setia, dia tak pernah keluar kata keluhan mengurus suaminya, dia tidak pernah menutup hidungnya ketika harus membersihkan borok penyakit suaminya. Dan dia tau akibat suaminya menderita penyakit ini. Dia memang wanita super tangguh.

Penyakit yang dialami oleh Atletis sudah berjalan tiga bulan, namun sudah mampu menggerogoti bukan saja biaya tapi juga tubuh Atletis sendiri, mungkin termasuk juga moral keluarga yang ada. Bagaimana tidak, penyakit yang dialami oleh Atletis adalah penyakit yang sangat memprihatinkan. Penyakit yang bila saja sembuh tidak akan ada artinya sebagai lelaki.

Awalnya penyakit itu yang dirasakan adalah akibat kejorokan dari kelakuan, kencing nanah dan rasa gatal yang dialami dipikir bisa sembuh dengan berobat kedokter spesialis. Ternyata setelah berobat kedokter dengan obat yang harus ditebus dengan menggunakan resep, tentunya juga uang yang diminum setiap hari selama hampir satu bulan, penyakit tersebut tidak kunjung sembuh bahkan berlarut menjadi yang menyakitkan dirasa. Dokter menyarankan agar diopname di rumah sakit, namun sisakit menolak dengan berbagai alasan. Sesuatu yang menyangkut kejanggalan dalam penyakit, membuat pikiran jadi sempit bagaimana caranya agar cepat sembuh, apapun itu.

Akhirnya pengobatan alternatip dari herbal sampai dioles dedaunan yang harus dioleskan ke areal sakit, masih juga belum menunujukan perubahan akan kesembuhan. Langkah berikutnya mencari jalan dengan cara gaib atau ke paranormal. Sesuatu yang tidak bisa ditembus manusia biasa, mungkin bisa dibaca oleh orang yang mempunyai mata batin lebih. Mungkin itu maksudnya, saya sendiri kurang paham. Disini boleh percaya atau tidak terserah pembaca menyikapinya. Dari penuturan istrinya sudah sekian orang yang mempunyai mata batin lebih yang berhasil ditemui pada angkat tangan tidak sanggup menyembuhkan penyakit yang diderita oleh suaminya. Dan orang-orang  yang diminta bantuannya selalu hampir sama perkataannya. " Bahwa ini adalah akibat perbuatan suami ibu sendiri... " Bahkan diantaranya ada yang mengatakan  " Ada yang sakit hati akibat perbuatan suaminya,  dibunuh pelan-pelan dengan cara santet "

Kelelahan dalam keluarga berobat kesana kemari tidak kunjung sembuh, ditambah harta yang ada juga sudah terkuras untuk biaya penyembuhan yang tak ada hasil, akhirnya keluarga sepakat membawa kerumah sakit pemerintah dengan kondisi yang sudah sangat parah. Maaf... batang kemaluan sampai buah jakarnya sudah habis digrogoti belatung kecil seperti parutan kelapa, bentuknya sudah rata dengan permukaan perut. Bila sisakit ingin membuang air seni, maka dia akan teriak-teriak menahan sakit tak terhingga. Maka air seni bercampur nanah akan menyebar disela-sela pahanya, bau yang begitu menusukpun ikut menyebar diruangan sal rumah sakit. Si istri,  saya menyebutnya wanita super tangguh, dengan sabar dan penuh kasih membersihkan cairan yang keluar dari luka suaminya. Penyakit itu sudah berjalan tiga bulan, dan akibat penyakit tersebut telah meluluh lantakan apa yang menjadi mahkota bagi seorang laki-laki.

Semoga sahabatku cepat sembuh dan tabah dengan konsekwensi yang harus diterimanya. Buat Setia .... anda istri yang tagguh, semoga Tuhan memberikan surga untuk anda di dunia dan nantinya.

Salam kesembuhan buat sahabatku, yang saat ini masih terbaring dirumah sakit. Juga rasa syukur pada Tuhan, saya mendengar,   " SETIA "  istri yang tangguh dan  sabar kondisinya sehat jasmani dan rohani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun