2. Terganggunya kesehatan secara mental atau psikologis
Kurangnya waktu tidur akibat Hustle Culture juga berpengaruh pada ketidakstabilan emosi individu. Bagian otak yaitu amigdala mengalami peningkatan aktivitas sebanyak 60% yang mempengaruhi kemampuan pengendalian emosi. Kurang tidur juga meningkatkan kadar stres dan kecemasan.
3. Terciptanya pola hidup yang tidak seimbang
Lantas, bagaimana langkah-langkah untuk menghindari Hustle Culture dalam dunia perkuliahan? Jawabannya adalah dengan cara KuRir KoBer
1. Kenali minat dan potensi diri sebelum terjun dalam organisasi
Seperti kata orang, sosok yang paling kenal dengan Anda adalah diri Anda sendiri. Kenali dahulu minat dan potensi diri. Jangan sampai Anda bergabung dalam suatu organisasi atau komunitas hanya karena ikut teman atau sekadar ingin terlihat dan diakui.
2. Sortir
Sortir dahulu menggunakan skala prioritas. Manakah dari minat dan potensi Anda yang esensial dan bermanfaat bagi masa depan mengingat kemampuan manusia yang terbatas.
3. Komitmen dan manajemen waktu
Manajemen waktu adalah kunci dari keseimbangan hidup. Buatlah jadwal kegiatan dan miliki komitmen untuk tepat waktu.
4. Bersyukur
Rumput tetangga nampak lebih hijau bukan? Namun alih-alih menengok rumput tetangga, lebih baik menjaga dan merawat rumput sendiri. Jangan membanding-bandingkan diri dengan orang lain karena setiap individu memiliki porsinya masing-masing.
Dengan langkah-langkah di atas, niscaya frekuensi fenomena Hustle Culture dapat segera tereduksi sehingga tercipta generasi penerus bangsa yang cerdas dan inovatif dengan karakter progresif yang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H