Mohon tunggu...
Gabriella Joselyn
Gabriella Joselyn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga

Inspired to inspire -

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Fenomena ''Hustle Culture'' pada Kalangan Mahasiswa

4 Juni 2022   10:28 Diperbarui: 4 Juni 2022   10:41 5162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Terganggunya kesehatan secara mental atau psikologis

Kurangnya waktu tidur akibat Hustle Culture juga berpengaruh pada ketidakstabilan emosi individu. Bagian otak yaitu amigdala mengalami peningkatan aktivitas sebanyak 60% yang mempengaruhi kemampuan pengendalian emosi. Kurang tidur juga meningkatkan kadar stres dan kecemasan.

3. Terciptanya pola hidup yang tidak seimbang

Lantas, bagaimana langkah-langkah untuk menghindari Hustle Culture dalam dunia perkuliahan? Jawabannya adalah dengan cara KuRir KoBer

1. Kenali minat dan potensi diri sebelum terjun dalam organisasi

Seperti kata orang, sosok yang paling kenal dengan Anda adalah diri Anda sendiri. Kenali dahulu minat dan potensi diri. Jangan sampai Anda bergabung dalam suatu organisasi atau komunitas hanya karena ikut teman atau sekadar ingin terlihat dan diakui.

2. Sortir

Sortir dahulu menggunakan skala prioritas. Manakah dari minat dan potensi Anda yang esensial dan bermanfaat bagi masa depan mengingat kemampuan manusia yang terbatas.

3. Komitmen dan manajemen waktu

Manajemen waktu adalah kunci dari keseimbangan hidup. Buatlah jadwal kegiatan dan miliki komitmen untuk tepat waktu.

4. Bersyukur

Rumput tetangga nampak lebih hijau bukan? Namun alih-alih menengok rumput tetangga, lebih baik menjaga dan merawat rumput sendiri. Jangan membanding-bandingkan diri dengan orang lain karena setiap individu memiliki porsinya masing-masing.

Dengan langkah-langkah di atas, niscaya frekuensi fenomena Hustle Culture dapat segera tereduksi sehingga tercipta generasi penerus bangsa yang cerdas dan inovatif dengan karakter progresif yang optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun