Mohon tunggu...
Gabriela Irvine Dharma
Gabriela Irvine Dharma Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2022

Halo! Gaby disini, penulis pemula yang ingin membagikan tulisannya... Oh ya, selain gemar menulis, saya juga suka jadi MC!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

'A: Aku, Benci & Cinta' Ketika Film Adaptasi Menyentuh Hati Penonton

10 Desember 2024   08:40 Diperbarui: 10 Desember 2024   08:37 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski begitu, sebenarnya Anggia kenal dengan Alex, sahabat dari kakak Anggia yang bisa saja menjadi pasangannya di acara prom night nanti. Tentunya, Alex memiliki sifat yang sangat berbeda dengan Alvaro, sehingga Anggia sedikit menaruh rasa suka kepadanya.

Seiring dengan berjalannya waktu, Bu Hana, guru seni musik, meminta agar mereka saling bekerja sama untuk mendapatkan nilai yang bagus. Hal ini menimbulkan adanya kedekatan di antara mereka berdua dan tanpa disadari mulai tumbuh benih-benih cinta. Namun, siapa sangka, kondisi semakin rumit ketika Anggia mengetahui bahwa ternyata Alvaro dan Alex merupakan sahabat dekat.

Hal serupa pun turut dirasakan oleh Alvaro yang kaget saat mengetahui Alex dan Anggia saling kenal. Belum lagi ternyata Alex juga menaruh sedikit perasaan suka kepada Anggia yang membuat kisah percintaan mereka menjadi semakin rumit, cinta segiempat. Berusaha untuk bersikap professional, nyatanya getaran cinta yang timbul semakin kuat. Tidak mudah bagi Alvaro dan Alex untuk mengakui bahwa mereka saling menaruh perasaan kepada Anggia, tetapi di dalam hidup mereka masih ada Athala.

Penggambaran kisah cinta segiempat yang terjadi dalam film A: Aku, Benci & Cinta (2017) berhasil membuat penonton terbawa suasana, merasakan baper, sedih, bahagia, hingga marah seiring alur cerita. Ditambah lagi, alur cerita film ini dibuat sama persis dengan alur cerita dalam novel. Meskipun terdapat beberapa penyesuaian kecil ketika akan mengangkat sebuah cerita dari novel ke dalam film, nyatanya film ini tetap membuat ekspektasi para pembaca novel saat menonton film terpenuhi, sehingga mereka merasa sangat puas saat menonton.

Menelisik konsep film adaptasi, menurut Stam (2000) terdapat dua jenis adaptasi, yakni: fidelity dan kontekstualitas-intertekstualitas. Fidelity merupakan proses adaptasi film yang menitikberatkan pada kesetiaan dari karya asli, mengikuti naskah karya sastra tanpa mengubahnya sedikitpun. Sementara kontekstualitas-intertekstualitas merupakan proses adaptasi film yang menjadikan naskah aslinya hanya sebagai acuan, tidak meniru secara rinci, serta melakukan improvisasi pada alur cerita.

Teaser film A: Aku, Benci & Cinta (2017) (sumber: IMDb)
Teaser film A: Aku, Benci & Cinta (2017) (sumber: IMDb)

Film A: Aku, Benci & Cinta (2017) termasuk dalam aspek fidelity, yang mana jalan cerita pada film sepenuhnya mengikuti naskah pada novel. Terdapat beberapa penyesuaian kecil yang tidak terlalu banyak mengubah dan berpengaruh pada jalan cerita film. Sehingga, hal ini tidak hanya memenuhi ekspektasi pembaca novel saja, tetapi juga menjadi film populer di kalangan remaja, termasuk mereka yang belum membaca novelnya. Penonton tetap dapat menikmati film ini sebagai karya yang menggambarkan kisah persahabatan dan percintaan masa SMA yang rumit dan penuh drama.

Meskipun demikian, bagi beberapa kelompok penonton lainnya, ada yang mengatakan bahwa performa film A: Aku, Benci & Cinta (2017) tidak sesuai dengan prediksi. Film yang diadaptasi dari novel remaja ini hanya mendapatkan total 200.267 penonton. Raihan jumlah penonton ini terlihat kontradiktif jika disandingkan dengan film lainnya yang juga dibintangi oleh Amanda Rawles dan Jefri Nichol yang berhasil mendapatkan jumlah penonton yang lebih besar. Seperti film Dear Nathan (2017) yang mendapatkan total penonton 700 ribu.

Menanggapi hal ini, Jefri Nichol selaku salah satu pemeran utama menyampaikan pendapatnya bahwa persoalan penonton merupakan hal yang susah diprediksi dan tidak dapat disamaratakan, pemain yang sama di beberapa film berbeda tidak dapat menjadi tolak ukur kesuksesan sebuah film (Merdekawan, 2017). Secara keseluruhan, film ini mendapat total rating 6,8/10 menurut IMDb.

Referensi:

FISIB Universitas Pakuan . (2023) . Ngobrol Seru Bareng Penulis Wattpad Wulan Fadila . Dilansir dari https://youtu.be/SiYpGhQ0-9U?si=AwUeKHd5Rj4_mly_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun