Film Studio Ghibli yang menjadi gerbang pembuka untuk bisa masuk di kancah internasional adalah “Kiki’s Delivery Service” (1989). Film ini berhasil menempati posisi puncak di seluruh bioskop Jepang dan mendapatkan penghargaan Hans Christian Andersen 2018 (Nursyafira, 2023). Studio Ghibli terakhir meluncurkan film terbaru mereka di tahun 2023 dengan judul “The Boy and The Heron” (2023) (dalam bahasa jepang “Kimi-tachi wa Dō Ikiru ka?”) yang merupakan film adaptasi dari “How Do You Live?”.
“Spirited Away” (2001) menjadi film Studio Ghibli yang sangat laris, baik di Jepang dan di negara lain. Film ini berhasil meraup pendapatan sebesar US$395,8 juta atau 31,68 miliar yen di Jepang, meraih penghargaan Oscar Best Animated Feature (2003) dan berpredikat the Golden Bear di Berlin International Film Festival tahun 2002 (Azzahrani, 2021). Sementara “My Neighbor Totoro” (1988) merupakan film yang paling terkenal di seluruh dunia dan berhasil meraih banyak penghargaan, salah satunya Penghargaan Film Mainichi.
Hingga tahun 2024 ini, Studio Ghibli telah memproduksi sebanyak kurang lebih 23 film (dan akan terus bertambah). Seluruh film buatan Studio Ghibli dapat dinikmati di platform OTT, seperti: Netflix dan HBO GO.
Kelebihan dan Kelemahan Studio Ghibli
Melihat prestasi dari seluruh film hasil produksi Studio Ghibli yang semuanya berhasil menarik minat penonton di seluruh dunia membuktikan bahwa rumah produksi ini memiliki banyak sekali keunggulan, yakni (Dizon, 2016):
- Tipikal animasi Studio Ghibli yang cenderung ke ranah petualangan dan memenuhi sarat nilai moral, kemanusiaan, dan juga edukatif menyebabkan rumah produksi ini berhasil naik daun dan sejajar dengan rumah produksi besar lain, seperti Disney dan Pixar
- Kebanyakan gambar animasi di setiap karakter film Studio Ghibli masih dibuat dengan manual dan 10% nya menggunakan teknologi CGI. Hal ini menyebabkan gambar sangat detail, nyata, dan terlihat realis
- Melakukan kolaborasi dengan platform besar, seperti Netflix yang dapat membantu dalam melakukan promosi film
Akan tetapi, karena kebanyakan gambar animasi pada karakter di setiap film Studio Ghibli masih menggunakan cara manual, membuat film Ghibli sering kali membutuhkan waktu yang lama untuk diproduksi hingga rilisnya (Dizon, 2016). Terlebih saat hendak melakukan distribusi ke tingkat nasional. Hal ini merupakan kelemahan yang dimiliki oleh Studio Ghibli.
Referensi:
Aichi, P . (2024) . Ghibli Park . Dilansir dari https://www.aichi-now.jp/id/amazing/column/18/index.html
Azzahrani, R. N. (2021). Fakta Studio Ghibli Yang Harus Kamu Ketahui . Dilansir dari https://japanesestation.com/anime-manga/anime/fakta-studio-ghibli-yang-harus-kamu-ketahui
Bauer, P. (2024) . Studio Ghibli . Dilansir dari https://www.britannica.com/money/Studio-Ghibli
Dinh, M, L . (2013) . Survey: 96% of Japanese moviegoers have watched a Hayao Miyazaki film . Dilansir dari https://soranews24.com/2013/09/21/survey-96-of-japanese-moviegoers-have-watched-a-hayao-miyazaki-film/
Dizon, G . (2016) . Studio Ghibli : A SWOT Analysis . Diakses dari https://prezi.com/lwtqpamxncxt/studio-ghibli-a-swot-analysis/