Film merupakan gambar bergerak yang memberikan sebuah narasi atau cerita (Astuti, 2022, h. 5). Film memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah film animasi. Film animasi dibuat dengan menggabungkan gambar-gambar yang tidak hidup, tetapi seolah dibuat hidup untuk menciptakan ilusi gerakan dengan menggunakan berbagai teknik (Audi, Saputra, & Pramayasa, 2024). Seiring dengan berkembangnya teknologi, membuat terciptanya Computer Generated Imagery (CGI) yang mampu menciptakan model 3D, sehingga gambar animasi menjadi lebih realistis.
Kondisi Industri Anime di Jepang
Perkembangan film animasi terjadi di berbagai negara, satu diantaranya adalah negara Jepang yang dikenal dengan negara Sakura. Salah satu industri media Jepang yang paling khas secara visual adalah industri animasi, yang seringkali karyanya secara umum disebut sebagai “anime”. Istilah “anime” digunakan di negara lain untuk menggambarkan animasi yang diproduksi secara khusus di Jepang atau estetika yang terkait dengan animasi Jepang (Statista, 2024). Sejak tahun 1990-an, film animasi berhasil memperoleh popularitas yang luar biasa dan tersebar ke seluruh dunia. Hasil dari perkembangan ini menyebabkan total pendapatan industri anime mencapai rekor 2.93 triliun yen Jepang pada tahun 2022 (Statista, 2024). Karena tingginya peminat dari konsumen seluruh dunia, menyebabkan jumlah perusahaan animasi meningkat, salah satunya adalah Studio Ghibli.
Alasan Film Anime Lebih Dinikmati
Anime merupakan gaya animasi yang khas dari negara Jepang, sehingga tidak mengherankan jika Jepang menjadi negara yang memiliki presentase tertinggi menonton anime, yakni 75,87% (World Population Review, 2024). Masyarakat Jepang secara rutin menonton film anime setiap harinya. Negara terbanyak kedua yang menonton anime adalah Amerika Serikat dengan persentase 72% (World Population Review, 2024). Saat ini perusahaan film animasi sudah bekerjasama dengan berbagai platform streaming, seperti: Netflix dan HBO GO.
Film anime memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari film animasi lainnya yang menambah daya tarik dan membuatnya dapat masuk ke pasar global. Narasi anime sering kali merangkul kompleksitas dan menggali dinamika karakter yang bernuansa (Moreby.us, 2024). Karakter dalam film anime kebanyakan divisualkan dengan mata bulat dan besar, hidung dan mulut ramping, dan gaya rambut yang unik. Hal ini yang menjadi pembeda karakter film anime dengan film animasi lainnya, serta menambah estetika dan keunikan tersendiri. Faktor pembeda utama lainnya antara anime dan film animasi negara lain adalah palet warna visual yang cerah dan sangat jernih (Moreby.us, 2024).
Film anime tidak hanya sekadar film hiburan semata ataupun sebagai sebuah alternatif film, melainkan film anime memiliki unsur-unsur yang menginspirasi (Thomas, 2024). Banyak kutipan dari film anime sangat menyentuh dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, yang sering kali memberikan pelajaran berharga dan mendalam. Tidak hanya itu, film anime memberikan sesuatu untuk dipelajari, menambah banyak pengetahuan, termasuk persahabatan, koneksi, dan kecerdasan. Genre beragam juga ditawarkan oleh film anime, termasuk romansa, drama, dan misteri (Thomas, 2024).
Saat masa pandemi, menurut konsultan Parrot Analytics, permintaan global untuk konten anime tumbuh 118% (Brzeski, 2022). Hal ini sebenarnya sudah terjadi selama dekade sebelum pandemi, yakni dari tahun 2009 hingga 2019. Industri anime Jepang berlipat ganda dalam total nilai pasar menjadi $22,1 miliar, menurut Asosiasi Animasi Jepang (Brzeski, 2022). Semakin meluasnya penerimaan demografi terhadap budaya anime menjadi hal yang baik, karena dulunya film anime distereotipkan hanya milik otaku, yakni penggemar berat anime dan manga Jepang. Mereka dianggap sebagai orang-orang yang canggung secara sosial dan terlalu asyik dengan dunia fantasi (Brzeski, 2022).
Rangking Film Anime Terlaris
Film animasi anime semakin laris di panggung global dalam beberapa periode terakhir, terdapat beberapa film anime yang tercatat memiliki pendapatan terbesar sepanjang sejarah. Mulai dari film animasi yang diproduksi oleh Studio Ghibli hingga Comix Wave Films semuanya mendominasi jajaran Box Office dari tahun ke tahun (Annur, 2023). Dari 10 film anime terlaris ini, selain mendapatkan pendapatan terbesar, film yang berada di peringkat kedua, yakni Spirited Away (2001) berhasil menjadi film anime pertama yang meraih penghargaan Oscar Best Animated Feature (2003) (Azzahrani, 2021).
Menurut data dari Comic Book Resource (CBR) per 26 Mei 2023, film Demon Slayer The Movie: Mugen Train (2020) berhasil menjadi film anime terlaris dengan pendapatan terbesar sepanjang masa, yakni US$507,1 juta atau sekitar Rp 7,61T. Film yang terinspirasi dari karya Koyoharu ini setelah debutnya di bioskop AS mendapatkan pujian sebagai game-changer untuk film anime (Annur, 2023). Film anime buatan rumah produksi Studio Ghibli, yakni Spirited Away (2001), Howl's Moving Castle (2004), dan Ponyo (2008) berhasil masuk ke dalam 10 film anime terlaris. Spirited Away (2001) berada di peringkat kedua dengan total pendapatan sebesar US$395,8 juta sedangkan Howl's Moving Castle (2004) berada di peringkat keenam dengan total pendapatan sebesar US$236 juta dan Ponyo (2008) berada di peringkat ketujuh dengan total pendapatan sebesar US$204,8 juta.
Film Your Name (2016), Suzume (2022), dan Weathering With You (2021) buatan Makoto Shinkai juga masuk dalam 10 film anime terlaris. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan pendapatan masing-masing film, yakni Your Name (2016) yang berada di peringkat ketiga dengan total pendapatan US$382,2 juta, Suzume (2022) yang berada di peringkat keempat dengan total pendapatan US$320,3 juta, dan yang terakhir Weathering With You (2019) yang berada di peringkat kesembilan dengan total pendapatan US$193,8 juta. Rumah produksi Toei Animation yang memproduksi film One Piece Film – Red (2022) berhasil menempati peringkat kelima dengan total pendapatan US$246,5 juta.
Film Jujutsu Kaisen 0 (2021) buatan rumah produksi MAPPA menempati peringkat kedelapan dengan total pendapatan US$196,2 juta. Peringkat kesepuluh ditempati oleh Film Stand By Me – Doraemon (2014) yang diproduksi oleh Shirogumi dan Shin-Ei Animation dengan total pendapatan US$183,4 juta. Film Stand By Me – Doraemon (2014) ini juga pernah ditayangkan di bioskop Indonesia.
Pencapaian ini membuktikan bahwa industri film di Jepang, khususnya film anime memiliki beberapa keunggulan, antara lain (Brzeski, 2022):
- Konsumen film anime yang sudah menyebar diseluruh negara di dunia, menyebabkan budaya Jepang semakin dikenal dan dipelajari oleh banyak orang. Hal ini didukung dengan adanya Cool Japan Iniative (kebijakan pemerintah Jepang yang berusaha untuk memperkenalkan dan meningkatkan daya tarik budaya Jepang di ranah internasional).
- Terjalinnya kerjasama dengan 30 negara dalam menyebarkan film anime di seluruh dunia
- Penggunaan metode yang semakin canggih, yakni CGI (Computer Generated Imagery).
Meskipun industri film Jepang ini dikatakan sukses, namun terdapat kekurangan di dalamnya, yakni studio yang dikenal dengan jam kerja yang menyiksa, eksploitasi kepada para pekerja dengan upah rendah, dan tenaga kerja yang dianggap sebagai tenaga yang bisa dibuang (Brzeski, 2022). Banyak perusahaan yang melanggar undang-undang ketenagakerjaan Jepang. Cara ini disebut sebagai burakku kigyō atau "perusahaan hitam" (Brzeski, 2022).
Berbicara mengenai film animasi “anime”, Jepang memiliki banyak sekali rumah produksi, salah satunya adalah Studio Ghibli. Dalam pembuatan film anime, tidak ada karakter manusia asli (aktor dan aktris) seperti film live action, melainkan mereka memiliki aktor suara atau pengisi suara. Dalam bahasa Jepang disebut “seiyuu”, mereka bertugas untuk menghidupkan karakter di dalam film melalui suara mereka (Moreby.us, 2024). Setiap film anime, memiliki aktor suara yang berbeda-beda, sehingga banyak sekali nama-nama orang yang pernah menjadi pengisi suara pada film anime.
Referensi:
Annur, C, M . (2023) . One Piece hingga Suzume, Ini Daftar 10 Film Anime Terlaris Sepanjang Sejarah. Dilansir dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/05/31/one-piece-hingga-suzume-ini-daftar-10-film-anime-terlaris-sepanjang-sejarah
Astuti, R. A. V. (2022). Filmologi Kajian Film. Yogyakarta: UNY Press.
Audi, A., Saputra, I. M. A. A., & Pramayasa, I. M. H. M. (2024). PERKEMBANGAN GAYA ANIMASI DUNIA DAN INDONESIA. Anima Rupa, 1(2), 72-78.
Azzahrani, R. N. (2021). Fakta Studio Ghibli Yang Harus Kamu Ketahui . Dilansir dari https://japanesestation.com/anime-manga/anime/fakta-studio-ghibli-yang-harus-kamu-ketahui
Brzeski, P . (2022) . How Japanese Anime Became the World’s Most Bankable Genre . Dilansir dari https://www.hollywoodreporter.com/business/business-news/japanese-anime-worlds-most-bankable-genre-1235146810/
Moreby.us . (2024) . Anime: a Reflection of Japanese Culture . Dilansir dari https://moreby.us/anime-a-reflection-of-japanese-culture/
Statista . (2024) . Anime Industry In Japan – Statistics and Facts . Dilansir dari https://www.statista.com/topics/7495/anime-industry-in-japan/#topicOverview
Thomas, S . (2024) . Why is Anime so Popular? . Dilansir dari https://medium.com/@sarinathomas/why-is-anime-so-popular-813a36597e93
World Population Review . (2024) . Anime Popularity by Country 2024. Dilansir dari https://worldpopulationreview.com/country-rankings/anime-popularity-by-country
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H