"Pancasila Sebagai Dasar Negara Membentuk Etika Warga Negara Di Era Digital"
-Gaby Hafizah Lubis, Dr. Edy Surya, M.Si.-
Pancasila adalah dasar negara negara kita. Seperti dasar negara, pancasila dijadikan dasar negara kesatuan republik indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila harus diteruskan. Pengakuan terhadap nilai-nilai luhur Pancasila  dan pengalaman  di berbagai bidang kehidupan merupakan dambaan bagi semua orang.
 Pancasila ditetapkan oleh para pendiri bangsa dengan tujuan yang berbeda-beda, salah satunya adalah sikap hidup rakyat, yang berarti bahwa  kehidupan sehari-hari seluruh rakyat Indonesia  harus sesuai dengan Pancasila yang merupakan salah satu pelaksana dari pancasila ini. . sikap hidup. kehidupan itu menjadi sistem etika  masyarakat.  Pancasila sebagai sistem etika merupakan moralitas yang dapat diwujudkan dalam tindakan yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Terlihat bahwa saat ini masih banyak  warga negara yang tidak berpancasila. Tujuan Pancasila sebagai sistem etika adalah untuk melihat nilai-nilai apa saja yang tertulis dalam muatan Pancasila, sehingga dapat terbentuk sistem etika yang sangat kuat dalam Pancasila.Â
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang diterjemahkan dari pedoman Pancasila untuk mengatur  kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu,  etika pancasila meliputi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Pancasila  menjadi kontrak nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai dasar negara kesatuan Republik Indonesia, meskipun terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Memperkuat nilai-nilai inti Indonesia adalah  keharusan. Idenya adalah untuk fokus pada masalah memasukkan ideologi ke dalam  nilai-nilai etis dan nilai-nilai keadilan. Â
Pancasila berperan dalam pelaksanaan sistem etika yang baik di negeri ini. Kapan pun dan di mana pun kita berada, kita harus mengikuti perilaku etis sebagaimana tertuang dalam sila kedua Pancasila yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Pancasila dalam membangun etika bangsa ini memang sangat penting. diperlukan Oleh karena itu, penting untuk membahas Pancasila sebagai dasar negara untuk pembentukan etika kewarganegaraan, khususnya di era digital.
 Pancasila adalah cabang filsafat Pancasila yang diterjemahkan melalui pedoman Pancasila untuk mengatur perilaku hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Etika pancasila mencoba mendekati konsep etika keutamaan suatu sistem pemerintahan. Hal ini disebabkan oleh konsep deontologis dan teologis yang terkandung  dalam Pancasila. Deontologi berarti bahwa Pancasila mengandung kewajiban yang harus dipenuhi oleh warga negara. Teleologi berarti bahwa Pancasila adalah tujuan  negara Indonesia. Namun, Pancasila tetap berpijak pada nilai-nilai etik. Tidak hanya berorientasi pada tugas dan tujuan. Makna tersebut berasal dari semacam etika yang selalu berkaitan erat dengan bagaimana manusia berperilaku dengan baik.Â
Etika bersifat universal, tidak seperti etiket, yang khusus untuk tempat tertentu. Etika melibatkan standar moral yang berasal dari hati nurani untuk kenyamanan bersama.  Etika berlaku tidak hanya dalam kehidupan nyata tetapi juga dalam dunia maya atau media sosial, khususnya di  era digital yang  sangat berkembang di Indonesia. Hal ini terlihat pada penggunaan teknologi yang berkembang pesat setiap tahunnya dari orang dewasa hingga anak-anak. Apalagi di masa pandemi seperti ini, gawai dan internet menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Menghadapi era saat ini yang penuh dengan tantangan yang kompleks akibat kemajuan dunia teknologi, informasi dan komunikasi, sudah sewajarnya pilar etika harus tetap dipertahankan dan tetap eksis. Ini mengacu pada pemahaman pengguna media digital tentang penggunaan media digital  yang positif dan bertanggung jawab serta komunikasi online yang aman.
 Etika ini dapat diterapkan dalam realisasi dan perlakuan terhadap nilai-nilai yang terkandung  dalam Pancasila: Â
1. Ketuhanan Yang Maha Esa Â
Secara hirarki, nilai ini dapat dianggap sebagai nilai yang tertinggi karena mengandung nilai-nilai yang mutlak. Semua nilai baik berasal dari nilai ini. Perbuatan baik dikatakan baik jika tidak bertentangan dengan nilai-nilai, aturan dan hukum Tuhan. Di era digital  ini, masyarakat di Indonesia diharapkan untuk saling menghormati perbedaan agama, khususnya di media sosial. Banyak sekali kasus penodaan agama atau pelecehan agama yang beredar secara online yang dapat menimbulkan kekacauan dan perselisihan antar masyarakat, sehingga perlu disadari bahwa setiap orang dapat menjalankan agamanya tanpa mengganggu ajaran agama orang lain. Â
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Â
Suatu perbuatan dianggap baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan berdasarkan konsep keadilan dan keadaban, yang darinya timbul nilai-nilai etis seperti gotong royong, saling menghargai, gotong royong dan sebagainya. . Di era digital yang serba cepat seperti sekarang ini, kita sering menemukan orang-orang yang  senang membuat orang lain tertawa melalui media sosialnya, menyebarkan komentar kebencian, bullying dan hal-hal lain yang sangat mempengaruhi pikiran seseorang. Perilaku seperti itu sangat tidak baik dan harus segera dihilangkan dengan benar-benar memahami nilai  sila kedua Pancasila, orang harus tahu bagaimana menghormati orang lain, karena dengan menghormati orang lain, kita telah menjadi orang yang beretika dan beradab. Â
3. Perhimpunan Indonesia Â
Tindakan dianggap baik jika dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan. Sikap mementingkan diri sendiri dan mementingkan diri sendiri itu buruk, demikian pula sikap yang memecah belah persatuan. Sangat mungkin seseorang terkesan mendasarkan tindakannya atas nama agama (Perintah 1), namun jika tindakan tersebut dapat merusak persatuan dan kesatuan, maka itu bukanlah tindakan yang baik dari sudut pandang etika Pancasila. Dari nilai persatuan timbul rasa cinta tanah air, pengorbanan dan lain-lain. (Ibid, Ngadino Surip dkk, 2015: 180).  Kami menemukan banyak  orang yang menyebarkan berita bohong atau berita yang mempengaruhi pendapat banyak orang, terutama di bidang agama dan politik, karena dua hal ini sangat sensitif bagi warga negara Indonesia. Itu sebabnya masyarakat sering terpecah belah dan menimbulkan keresahan baik di media sosial  maupun di dunia nyata. Oleh karena itu, perlu penindakan tegas terhadap siapapun yang dengan sengaja menyebarkan berita yang dapat memecah belah persatuan bangsa Indonesia. Â
4. Kerakyatan yang Di Pimpin oleh Hikmat Kebijaksaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
Rakyat adalah sekelompok orang yang tinggal di wilayah tertentu di suatu negara. Menurut pedoman ini, berarti rakyat Indonesia menganut sistem demokrasi yang menempatkan rakyat pada puncak hierarki kekuasaan. Sistem demokrasi dapat dilaksanakan tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara online melalui media sosial atau program yang mengumpulkan suara rakyat  untuk dipertimbangkan dalam konteks politik atau pengambilan keputusan. Pelaksanaan demokrasi harus dilakukan secara terbuka dan berpihak pada kepentingan rakyat, bukan berdasarkan kepentingan orang atau kelompok tertentu. Pemerintah tidak bisa secara sepihak mengambil keputusan  tanpa mendengarkan masukan dan pendapat  rakyat, tetapi rakyat  harus menyampaikan pendapatnya dengan cara yang baik, tanpa menimbulkan kegaduhan dan gangguan yang memperburuk suasana. Â
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Â
Keadilan sosial adalah keadilan yang berlaku dalam  segala bidang kehidupan masyarakat, baik materiil maupun spiritual. Semua orang Indonesia berarti  setiap orang yang akan selalu menjadi orang Indonesia. Perintah ini menganggap bahwa masyarakat dapat bersikap adil terhadap sesamanya tanpa memandang ras, suku, ekonomi atau pertimbangan lainnya, karena pada hakikatnya semua manusia adalah sama di mata Tuhan yang Maha Esa.  Etika berperan penting  dalam membangun hubungan, kepercayaan dan menciptakan citra yang baik. Oleh karena itu, standar etika atau prinsip moral  merupakan aturan penting untuk komunikasi di ruang publik, terutama di jejaring sosial, yang harus diikuti oleh semua orang dan  tidak  terbatas pada  figur publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H