Dalam perjalanannya dari awal kemerdekaan sampai era Reformasi, politik luar negeri Indonesia telah mengalami beberapa fase perubahan. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya perubahan pemerintahan dan kepemimpinan juga. Politik luar negeri Indonesia ditujukan bentuk dari kebijakan, sikap dan langkah negara Indonesia dalam melakukan serangkaian kegiatan internasional. Dengan berlandaskan Pancasila dan konstitusional UUD 1945, kegiatan politik luar negeri Indonesia diimplementasikan dengan prinsip bebas aktif. Prinsip bebas aktif sendiri bergerak dinamis mengikuti kebijakan masing-masing masa pemerintahan.
1. Awal Kemerdekaan masa kepemimpinan Soekarno
Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, politik luar negeri Indonesia digambarkan sebagai 2 prinsip dasar yaitu komitmen anti kolonialisme dan politik bebas aktif. Hal tersebut berhubungan dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang dihadapi saat itu. Saat awal menjalankan politik luar negerinya, Indonesia menempatkan pengakuan negara lain sebagai fokus utama dalam menjalankan kegiatan politik luar negeri. Dalam awal kemerdekaan, Indonesia harus melewati banyak sekali perjalanan untuk dapat menjalankan politik luar negerinya. Hal ini karena pada saat awal kemerdekaan masih banyak instrumen yang harus dibentuk untuk menghasilkan kebijakan yang selanjutnya dapat digunakan oleh Indonesia.
2. Orde Baru masa kepemimpinan Soeharto
Saat masa ini politik luar negeri Indonesia berubah dari yang hanya fokus atas pengakuan negara lain menjadi lebih condong pada menstabilisasikan politik keamanan dan pembangunan ekonomi. Dalam masa kepemimpinan Soeharto, politik keamanan indonesia di tingkat kualitasnya. Tidak hanya itu pada masa orde baru juga Indonesia berusaha untuk membangun hubungan kerjasama dengan negara-negara barat. Sehingga pada masa ini tujuan politik luar negeri Indonesia ada pada pembangunan ekonomi dengan melakukan pinjaman utang kepada pihak asing. Pinjaman yang didapatkan kemudian dijadikan modal untuk membangun Indonesia saat itu.
3. Masa kepemimpinan Habibie
Tujuan politik luar negeri Indonesia pada masa kepemimpinan Habibie juga perlahan mengalami perubahan dari masa orde baru. Saat masa ini politik luar negeri Indonesia cenderung menempatkan stabilitas ekonomi dan stabilitas politik sebagai pokok tujuannya. Dalam masa ini juga terdapat beberapa kebijakan baru, misalnya adanya kebijakan perdagangan bebas untuk menjamin stabilitas ekonomi dan adanya demokratisasi politik dan keamanan.
4. Masa kepemimpinan Abdurrahman wahid
Dalam menjalankan politik luar negerinya, Indonesia menghadapi berbagai rintangan yang kemudian menghasilkan beberapa output baru dari tujuan politik luar negeri indonesia itu sendiri. Misalnya adanya tantangan separatisme, disintegrasi dan konflik etnik yang terjadi dalam negara indonesia sendiri. Belum lagi adanya kesenjangan ekonomi yang memiliki gap yang tinggi antara suatu kaum dengan kaum lainnya. pada masa ini juga merupakan masa transisi perubahan menuju ke era demokrasi sipil. Namun karena masa jabatan yang dimiliki Presiden Abdurrahman wahid hanya sebentar maka tujuan politik luar negeri Indonesia tidak banyak mengalami perubahan. Bisa dikatakan juga masa ini masih memiliki banyak kesamaan pada masa kepemimpinan Presiden Habibie.
5. Masa Kepemimpinan Megawati
Tujuan dan strategi politik luar negeri Indonesia pada masa ini cenderung tidak berubah, hanya saja mengalami beberapa tantangan baru. Misalnya di dalam negeri itu sendiri saat masa kepemimpinan Presiden Megawati terdapat beberapa konflik dalam di Indonesia. Tidak hanya itu pada masa ini juga harus mampu menangani pembangunan ekonomi yang sempat terancam ekonominya karena krisis sebelumya. Perjalanan politik luar negeri Indonesia pada masa ini cenderung berorientasi pada reformasi manajemen kebijakan luar negeri.
6. Masa kepemimpinan SBY
Pada masa ini, perjalanan politik luar negeri Indonesia mengalami perubahan dasar konsep dari masa kepemimpinan sebelumnya. Politik luar negeri Indonesia saat masa ini berprinsip bebas-aktif dengan konsep  "navigating in a turbulent ocean", constructive mindset, prinsip connectivity, yang kemudian merefleksikan "brand" nasionalisme Indonesia kepada wajah internasional lewat pelaksanaan politik luar negeri Indonesia. Strategi politik luar negeri Indonesia Yang dipakai Indonesia pada masa kepemimpinan ini cenderung sama pada masa-masa sebelumnya.
Pada hakikatnya Faktor-faktor yang berubah pada politik luar negeri Indonesia diikuti oleh masa kepemimpinannya juga. Indonesia memegang teguh prinsip bebas-aktif dalam politik luar negeri Indonesia, sehingga jika dapat ditarik kesimpulan perubahan signifikan dapat dilihat pada fokus utama dari pelaksanaan politik luar negeri Indonesia. Hal itu karena fokus pada masing-masing kepemimpinan berbeda-beda. Buktinya ada pada masa awal kemerdekaan yang politik luar negeri Indonesianya fokus pada pengakuan negara lain kemudian pada era dan masa kepemimpinan selanjutnya berfokus pada pembangunan ekonomi, stabilitas politik dan keamanan. Hal yang dirasa tetap dan cenderung tidak memiliki banyak perubahan adalah pada bagian strateginya, politik luar negeri Indonesia menerapkan strategi yang jika dilihat pada masa kepemimpinan yang beralih masih banyak memiliki kesamaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H