Saat gambar dapat berbicara, bukan berarti gambar itu bergerak. Namun saat kita melihat sebuah gambar, gambar inilah yang membuat kita bertanya-tanya tentang pesan yang terpendam didalamnya dan penasaran apa yang sebenarnya ingin ia sampaikan kepada kita. Bukan soal kualitas dan keindahan, namun lebih pada pesan yang tersembunyi didalamnya. Itulah salah satu contoh yang disebut dengan Visual Storytelling.Â
Lalu apa sih sebenarnya visual storytelling itu? Menurut Visual Storytelling Institute, visual storytelling atau yang mereka sebut dengan visual narrative adalah sebuah cerita yang  disampaikan melalui sebuah media visual berupa gambar.
Namun apakah hanya gambar saja? Tentu tidak. Visual storytelling juga memanfaatkan beberapa media visual seperti video, ilustrasi yang kemudian dikembangkan dengan memanfaatkan musik atau suara, grafis atau suara lainnya.Â
Namun kali ini kita akan lebih berfokus pada visual storytelling yang memanfaatkan media visual berupa gambar atau fotografi.
Ada beberapa jenis visual story telling menurut Andik Taufiq:
1. Single Image Storytelling
Seperti jenisnya, visual storytelling yang hanya memanfaatkan satu buah  foto saja. Visual storytelling jenis ini lebih menekankan pada kekuatan cerita yang terdapat dibalik satu buah gambar, dan dengan memanfaatkan kekuatan konsep sebagai patokannya.
2. Photo Sequence StorytellingÂ
Yap, betul sekali. Visual Storytelling ini memanfaatkan lebih dari satu foto.  Foto-foto ini kemudian diurutkan yang nantinya akan membentuk sebuah alur cerita. Namun jika foto-foto ini kemudian dirubah urutannya, maka akan terjadi perbedaan alur cerita dari foto-foto tersebut.
Lalu apa saja teknik-teknik visual storytelling?Â
1. Monomyth