Dewasa ini, siapa yang masih asing dengan istilah Technopreneur ?
Waduh, jangan sampai tidak tahu yaa, soalnya warga Desa Watusari saja sudah tau, loh.
Jadi, technopreneurship adalah gabungan dari kata technology dan entrepreneur yang diartikan sebagai bisnis atau usaha yang berbasis teknologi sehingga tak hanya keahlian dalam berbisnis dan berwirausaha tetapi pengetahuan akan teknologi yang berkembang juga dibutuhkan
Pada tanggal 31 Juli 2022, yaitu hari minggu terakhir di bulan ketujuh, TIM 2 KKN Universitas Diponegoro di Kelurahan Patemon, khususnya di RW VI, Desa Watusari telah mengadakan kegiatan program multidisiplin. Program tersebut memiliki tema Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Berbasis SDG's.Â
Alasan Tim KKN Undip melakukan kegiatan tersebut adalah karena ternyata Desa Watusari memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang cukup untuk memulai suatu usaha (UMKM).
Namun, memang terkendala dalam beberapa hal. Menurut salah satu warga setempat, Desa Watusari memang memiliki potensi alami yang baik, salah satunya tanaman toga yang ada di setiap rumah, namun terkendala dalam pemasarannya. Maka dari itu, Tim KKN Undip ingin memberikan sedikit gambaran terkait penjualan/ pemasaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada.
Maksudnya SDAnya dari lahan sendiri itu apa sih kak?
Nah, jadi Kelurahan Patemon ini sebagian besar tidak ditutupi permukiman, namun pemanfaatan lahan lainnya seperti persawahan, perkebunan, ladang/ tegalan. Pemanfaatan lahan tersebut secara keseluruhan dapat dilihat melalui peta tata guna lahan yang sudah disiapkan oleh mahasiswa yang melaksanaan KKN disana juga, loh.Â
Pada peta, terlihat memang daerah dengan jumlah pemanfaatan lahan perkebunan ada di Desa Watusari yang merupakan daerah di RW VI yang ada di Kelurahan Patemon.Â
Desa Watusari sebagai besar memanfaatkan lahan kosong untuk membudidayakan berbagai jenis tanaman, ada padi, perkebunan berbagai jenis buah-buahan, sampai tanaman obata keluarga atau yang biasa disebut TOGA. Berbagai jenis TOGA tersedia di Desa Watusari karena memang merupakah kegemaran warga setempat sekaligua mata pencaharian sampingannya.
Â
Kalau keberlangsungan kegiatannya, gimana tuh kak?
Nah, sini biar dikasih tahu.
Jadi,untuk memulai kegiatan, Tim KKN Undip memaparkan mengenai technopreneur dan juga menjelaskan bagaimana cara untuk mendaftarkan diri menjadi penjual di salah satu e-commerce yang terbesar di Indonesia, yaitu Shopee.Â
Setelah itu, Tim KKN Undip memberikan beberapa contoh ide usaha mengenai produk hasil olahan berbagai jenis TOGA (Tanaman Obat Keluarga), seperti handsanitizer, Minuman sehat dari jahe dan sereh, serta Spray Anti Nyamuk dari ekstraksi sereh.Â
Setelah itu, Tim KKN Undip memberikan contoh produk kepada warga untuk dicoba. Respon dari warga setempat sungguhlah sangat baik dan berharap agar ilmu yang didapat bisa diaplikasikan secara maksimal.Â
Nama  : Gabryel Spanix Herlinauli Hutauruk
NIM Â Â Â : 211100119130034
DPL Â Â Â : Ir. Hermin Werdiningsih, M. T.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H