Mohon tunggu...
Gabrille Marvella
Gabrille Marvella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya

Saya adalah seseorang yang mau belajar dan mencoba hal-hal baru. topik dalam menulis yang saya sukai adalah artikel opini dan menyukai topik yang membutuhkan sudut pandang yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkomunikasi di Era Digital: Antara Efektivitas dan Etika

3 Juni 2024   23:55 Diperbarui: 4 Juni 2024   00:44 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi adalah suatu hal yang telah dilakukan oleh manusia sejak zaman purba kala dulu. Walau ada banyak perubahan dalam komunikasi itu sendiri, komunikasi tidak dapat luut dari kita manusia sebagai makhluk sosial. Di era digital ini, komunikasi bisa dibilang sebagai nadi kehidupan. Interaksi antar individu, komunitas, bangsa, bahkan interpersonal, semuanya tidak luput dari peran komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membukakan gerbang kemudahan dalam berkomunikasi, memungkinkan kita untuk saling terhubung kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun.

Namun kemudahan dalam berkomunikasi yang telah begitu canggih dan memberikan kemudahan juga memiliki tantangannya sendiri.salah satu hal krusial dalam berkomunikasi saat ini adalah etika berkomunikasi. 

Di tengah gempuran informasi dan interaksi yang tak terbatas dan serba cepat, etika komunikasi seringkali dikesampingan demi mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti miskomunikasi, pelanggaran privasi, cyberbullying, dan bahkan ujaran kebencian.

Mengapa etika komunikasi begitu penting dalam berkomunikasi?

Etika dapat diumpamakan sebagai kompas yang menuntun kita dalam berkomunikasi. Etika dalam berkomunikasi memiliki fungsinya sendiri seperti,

  • Membangun hubungan yang positif

Etika komunikasi membantu membangun rasa saling menghormati, empati, dan kepercayaan antar individu. Hal ini penting untuk menjalin hubungan yang positif dan produktif, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

  • Menghindari kesalahpahaman

Komunikasi yang beretika dapat meminimalisir kesalahpahaman. Dengan menggunakan bahasa yang jelas, sopan, dan tepat, serta memperhatikan konteks dan budaya lawan bicara, kita dapat menghindari misinterpretasi dan konflik.

  • Melindungi privasi

Etika komunikasi juga terkait dengan menghormati privasi orang lain. Kita perlu berhati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi, terutama tanpa persetujuan yang bersangkutan.

  • Menjaga kesehatan mental

Cyberbullying dan ujaran kebencian dapat berdampak buruk pada kesehatan mental korban. Etika komunikasi mendorong kita untuk saling menghormati dan menghindari perilaku yang dapat menyakiti orang lain.

Bagaimana menerapkan etika komunikasi di era digital?

Tidak hanya dalam komunikasi yang bersifat langsung, etika komunikasi juga perlu dijaga di era digital ini. Yang dapat kita lakukan adalah,

  • Memikirkan kembali apa perkataan yang akan disampaikan

Sebelum menyampaikan sesuatu, luangkan waktu untuk berpikir tentang dampaknya terhadap orang lain. Apakah perkataan Anda dapat menyinggung, menyakiti, atau merugikan orang lain? Apakah perkataan yang akan anda lontarkan dapat anda terima jika anda mendapatkan perkataan serupa?

  • Menggunakan bahasa yang sopan. 

Hindari bahasa yang kasar, menyinggung, atau diskriminatif. Gunakan bahasa yang sopan dan santun, bahkan saat Anda tidak setuju dengan pendapat orang lain. Dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun dapat meminimalisir kesalahpahaman dan perpecahan.

  • Menghormati privasi sesama. 

Jangan menyebarkan informasi pribadi orang lain tanpa persetujuan mereka. Berhati-hatilah pula dengan informasi yang Anda temukan di internet. Pastikan informasinya akurat dan kredibel sebelum Anda membagikannya. Hal ini dapat juga mencegah adanya penyebaran berita palsu, hoax dan miskomunikasi.

  • Mamiliki dan mengembangkan sikap empati

Cobalah untuk memahami sudut pandang orang lain sebelum Anda menilai mereka. Pertimbangkan perasaan dan pengalaman mereka sebelum Anda menyampaikan pendapat.

  • Memiliki dan mengembangkan sikap tanggung jawab. 

Bertanggung jawab atas apa yang Anda katakan dan lakukan di dunia digital. Hindari menyebarkan informasi bohong atau menyesatkan.

Bagaimana menerapkan etiika komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari?

  • Saat berkomunikasi dengan orang tua

Gunakan bahasa yang sopan dan santun, dengarkan dengan penuh perhatian, dan hormati pendapat mereka. Hindari berbicara kasar, membentak, atau menyela pembicaraan.

  • Saat berkomunikasi dengan tema

Bersikaplah terbuka dan jujur, dengarkan dengan penuh perhatian, dan berikan dukungan saat mereka membutuhkan. Hindari menjelekkan orang lain, menyebarkan gosip, atau membuat lelucon yang menyinggung

  • Saat berkomunikasi di tempat kerja

Bersikaplah profesional dan sopan kepada semua rekan kerja, atasan, dan klien. Hindari berbicara kasar, menjelekkan orang lain, atau menyebarkan gosip. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti saat menyampaikan informasi atau instruksi.

Mari jadikan komunikasi di era digital sebagai alat pemersatu, bukan perpecahan. Dengan menerapkan etika komunikasi, kita dapat membangun hubungan yang positif, menjaga kesehatan mental, dan menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman bagi semua. Ingatlah, di balik layar ada manusia. Perlakukan orang lain dengan hormat, sama seperti Anda ingin diperlakukan.

Di era digital ini, komunikasi tak hanya menjadi alat untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk membangun koneksi dan menjalin hubungan. Media sosial dan platform digital membuka gerbang interaksi antar individu dari berbagai latar belakang dan budaya. Namun, kemudahan ini tak luput dari potensi perpecahan.

Oleh karena itu, penting untuk menjadikan komunikasi di era digital sebagai alat pemersatu, bukan perpecahan. Kita perlu membangun budaya komunikasi yang beretika, bertanggung jawab, dan inklusif. Dengan saling menghormati, memahami perbedaan, dan mendorong dialog yang konstruktif, kita dapat membangun komunitas digital yang harmonis dan saling mendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun