Mohon tunggu...
Gabriele Wylona
Gabriele Wylona Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

be u, do u, for u

Selanjutnya

Tutup

Trip

Petualangan di Kaki Gunung Merapi

7 Januari 2022   09:48 Diperbarui: 7 Januari 2022   09:58 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri

"pantas saja banyak orang berbondong-bondong kesini, karena memang pemandangan yang ditawarkan Gunung Merapi ini sangatlah bagus" ungkap saya kepada papa saya.

Tempat berikutnya yang kami kunjungi adalah Bunker Kaliadem. "bunker ini dulu sempat dipergunakan sama masyarakat untuk melindungi diri dari awan panas saat gunung meletus" ungkap Adi Jaya yang juga menjadi tour guide kami. Pada bunker ini terdapat pintu utama yang terbuat dari baja kurang lebih setebal 15cm. Ketika saya masuk ke dalam, rasanya benar-benar seperti perangkap, karena tempat ini cukup gelap dan tidak banyak ruang. "enggak kebayang panik dan takutnya orang yang berlindung ke dalam bunker ini" dalam pikiran saya. Ternyata bunker ini sempat tertutup oleh timbunan material Gunung Merapi setebal empat meter selama tiga tahun. Sayangnya pada saat di Bunker Kaliadem ini, kami tidak sempat berfoto karena hari sudah semakin pagi dan sudah sangat banyak orang saat itu. Oleh karena itu kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

Berikutnya kami ditawarkan foto dengan pemandangan gunung merapi, bedanya pada foto kali ini diperbolehkan untuk foto bersama dengan jeepnya. Pada saat ingin berfoto saya pikir akan mudah, ternyata cukup sulit. Hal ini dikarenakan posisi jeepnya ternyata cukup tinggi ketika ingin di duduki bagian kap mobilnya. Namun tentu saya berhasil untuk bisa mendapatkan foto yang menurut saya bagus.

dokpri
dokpri

Setelah itu kami lanjut ke Galeri Omahku Memoriku. Galeri ini berisikan benda-benda rumah tangga yang rusak parah akibat tertimpa material vulkanik. Walaupun benda-benda ini sudah tidak berfungsi, namun penduduk setempat menghargainya sebagai benda kenangan. Tidak hanya benda-benda rumah tangga saja, melainkan juga terdapat dokumentasi dari masa erupsi Gunung Merapi yang ditaruh pada dinding galeri.

Galeri ini menjadi tempat terakhir untuk paket yang kami pilih. Setelah itu kami langsung kembali ke titik kumpul. Sepanjang perjalanan pulang pun terasa lebih menyenangkan karena langit sudah mulai cerah dan angin pagi yang sejuk ditambah sinar matahari pagi yang sehat.

Saya sangat merekomendasikan kalian untuk ikut merasakan tour Gunung Merapi yang sangat seru ini. Terdapat pilihan paket lain yang dapat kalian pilih sesuai dengan kebutuhan yang kalian mau (sunrise trip, sunrise long trip, short trip, medium trip, long trip, dan super long trip). Semua paket ini memiliki durasi dan tempat yang berbeda-beda. Saya menyarankan untuk booking terlebih dahulu dibandingkan langsung datang ke tempat tournya, karena antriannya cukup banyak dan tentu memakan waktu yang lama. Selamat liburan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun