Mohon tunggu...
Gabriele Wylona
Gabriele Wylona Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

be u, do u, for u

Selanjutnya

Tutup

Trip

Petualangan di Kaki Gunung Merapi

7 Januari 2022   09:48 Diperbarui: 7 Januari 2022   09:58 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daerah Istimewa Yogjakarta selalu menawarkan hal yang baru untuk di explore, salah satunya adalah pesona Gunung Merapi. "Explore merapi dengan jeep pastinya bikin nagih" ungkap tour agency merapi pada instagram @lavatourmerapi_id. Tentunya saya sangat setuju dengan ungkapan tersebut, Gunung Merapi yang terletak di tengah pulau Jawa memang kaya akan keindahan dan sejarahnya. Dilansir dari Investor.id, direkomendasikan bahwa perjalanan menuju Gunung Merapi sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar bisa melihat pemandangan yang menarik.

Saya dan keluarga pun menjajal rekomendasi tersebut. Pada saat itu yang pergi hanya saya, kakak saya, papa saya, adik sepupu, dan om. Kami berangkat dari pukul 03.30 WIB dari tempat penginapan kami di daerah Gejayan Jogja. Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit. Sesampainya di titik kumpul pun kami menunggu sekitar 15 menit sebelum berpindah menggunakan jeep dan melakukan perjalanan. Hal ini dikarenakan untuk trip kali ini kami memesan paket sunrise, sehingga start trip baru akan dimulai pada 04.30 WIB. Durasi dari paket ini 2,5 jam lamanya dan juga sudah mendapatkan driver sekaligus tour guide dan photographer.

Perjalanan menuju Gunung Merapi pun dimulai. Pada awalnya saya masih merasa biasa saja dan masih menikmati angin pagi dengan tenang, hingga pada saat mulai mendekati Gunung Merapi ini sejujurnya saya merasa cukup tertantang dan takut pada saat yang bersamaan, sebab medan yang kami lewati cukup menyeramkan banyak bebatuan dan pada saat itu masih pagi-pagi buta. 

Tidak begitu banyak penerangan di jalanan sehingga hanya mengandalkan lampu dari jeep saja. Ada salah satu medan yang saya cukup takuti adalah ketika seperti melewati sebuah jembatan. "kalau meletusnya parah, aliran bisa sampai melewati bagian bawah jalan ini dan juga abu vulkaniknya" ungkap Adi Jaya, driver jeep kami.

"ini kalau gunungnya tiba-tiba meletus bapak tahu jalan evakuasi tercepat kan?!" ujar adik sepupu saya yang tiba-tiba merasa panik ketakutan. Satu jeep kami pun jadi menakut-nakuti dia selama perjalanan.

Sesampainya di kaki Gunung Merapi, matahari masih belum nampak sedikit pun. "ternyata lumayan banyak orang juga disini, kirain bakal jadi pengunjung satu-satunya di pagi buta begini" ungkap saya dalam hati. Akhirnya kami pun meminta driver yang merangkap menjadi tour guide juga untuk membawa kami ke spot yang sekiranya tidak begitu banyak orang tetapi akan tetap bagus pemandangannya. Kami pun mengikuti jalur yang dituntun oleh tour guide. Medannya memang tidak begitu menyeramkan dan cukup mudah dilewati, tetapi mengingat ini adalah gunung berapi aktif tentunya tidak membuat tenang.

Sesampainya di spot pertama, matahari pun matahari masih belum begitu terlihat. Terlintas dipikiran saya bagaimana kalau ternyata pagi ini mendung dan tidak ada sinar matahari. Namun ternyata lama kelamaan sinar pagi matahari mulai terlihat dengan jelas.

Sinar matahari pagi yang nampak di Gunung Merapi ternyata jauh lebih bagus dari yang saya kira. Awalnya saya pikir akan biasa saja. Ternyata tanpa disangka semakin lama malah langit pagi akan semakin bagus dan memiliki keindahannya tersendiri.

dokpri
dokpri

Tidak hanya itu, kami pun meminta tour guide untuk membawa ke spot dimana Gunung Merapi dapat terlihat dengan jelas. Jarak yang kami tempuh dari spot sebelumnya tidak begitu jauh, hanya sekitar 3 menitan saja. Pemandangannya pun tidak kalah indah dengan langit pagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun