Sony, siapa yang belum pernah mendengar nama brand tersebut. Kita mengenal Sony sebagai jawaranya di bidang teknologi. Mulai dari televisi, speaker, hingga smartphone atau ponsel pintar. Akan tetapi walaupun dijuluki sebagai jawara, ternyata Sony nggak mampu bertahan di pasar Indonesia. Mungkin karena rata-rata penduduk Indonesia tidak sesuai dengan target pasar Sony yang selalu mengusung ponsel flagship. Sebut saja contohnya Sony Xperia Z1 yang rilis tahun 2013. Pada awal peluncurannya, smartphone flagship ini dibandrol dengan harga Rp.8,5 juta. Harga yang terbilang sangat tinggi di dunia smartphone bahkan hingga sekarang.
Namun ada harga ada kualitas, begitu kata orang. Kualitas smartphone buatan Sony ini memang bagus dan sesuai dengan harganya. Mulai dari build quality, performa, desain, hingga hasil kamera, semua benar-benar dieksekusi secara matang dan produk yang dihasilkan pun seolah tidak memiliki celah untuk dikritik. Namun walau begitu nampaknya memang cukup sulit untuk menembus pasar Indonesia sehingga mereka pun tidak merilis ponsel resmi lagi di sini. Hampir semua smartphone Sony yang ada di marketplace adalah "limbah Jepang" yang biasa dikenal sebagai hape Docomo.
Pada masa sekarang, di tengah keramaian ponsel murah berkualitas, ada ponsel Sony yang menarik perhatian saya yakni Sony Xperia 1 yang rilis pada tahun 2019 lalu. Smartphone kelas flagship dengan desain ciamik yang menggunakan processor Snapdragon 855 ini dijual di marketplace hanya sekitar 1,5 sampai 2,5 juta rupiah saja. Angka ini terbilang sangat murah jika dilihat dari kualitas yang dibawakan. Sebagai pribadi yang "Kere Hore" alias minim budget, jelas smartphone ini jadi perhatian saya. Bayangin aja, performa AnTuTu-nya mencapai 418206, mirip seperti Samsung Galaxy S10 yang harga bekasnya masih 3 jutaan. Layarnya pun khas Sony, cantik dan beresolusi 4K yang memanjakan mata. Coba, nikmat mana lagi yang kau dustakan? Belum lagi hasil kameranya. Sepertinya tidak usah dipertanyakan lagi bagaimana Sony menggarap sensor yang dibawa oleh Sony Xperia 1 ini karena jelas kelas flagship. Kalian yang hobi fotografi pasti senang dengan hasil jepretannya.
Kok bagus banget? Ga mungkin kan ga ada tapi-nya!
Itu sih udah pasti ya. Di samping kemewahannya tersebut, ada beberapa hal yang perlu kalian tahu sebelum meminangnya. Pertama, Sony Xperia 1 ini hanya mengusung baterai sebesar 3330mAh yang pada tahun 2023 ini bisa dibilang sangat kurang untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi kalian yang susah untuk lepas dari ponsel. Lalu storage yang hanya 64GB terasa sangat sempit. Penulis yang pakai penyimpanan 128GB saja masih terasa kurang. Tapi cara ngakalinnya gampang, tinggal dimasukin SD Card saja. Dan yang terakhir sekaligus kekurangan paling besar di sini yaitu IMEI yang diblokir. Karena kebijakan baru di Indonesia, IMEI ponsel dari luar Indonesia tidak bisa didaftarkan dan akan diblokir sehingga menyebabkan ponsel tersebut tidak bisa menggunakan jaringan internet lewat kartu SIM. Jadi bisa dibilang, Sony Xperia 1 ini hanya bisa menggunakan Wi-Fi sebagai jaringan internet utama. Itulah salah satu alasan mengapa smartphone Sony dijual sangat murah di Indonesia.
Jika dibandingkan smartphone mid-range lain, nampakny Sony Xperia 1 ini masih bisa bersaing dengan smartphone mid-range lainnya. Tapi saran penulis, smartphone ini digunakan sebagai ponsel kedua saja dan tetap wajib memiliki ponsel utama dengan IMEI yang tidak terblokir. Itulah penjelasan singkat tentang si flagship dengan harga miring. Gimana, tertarik buat meminangnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H