Mohon tunggu...
Gabriel Lintang
Gabriel Lintang Mohon Tunggu... Freelancer - Suka nulis, jarang ngoceh, kadang membaca

Orang yang ngambil jurusan bahasa waktu SMA dan masuk ke prodi ilmu komunikasi di perguruan tinggi. Bisa berbicara 4 bahasa (Indonesia - Jawa - Inggris - Jepang)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjalanan Freemasonry Hingga Masuk ke Hindia Belanda

19 Desember 2020   01:54 Diperbarui: 19 Desember 2020   03:20 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Freemasonry juga bukanlah sautu organisasi rahasia, tidak seperti illuminati yang dirumorkan bertujuan untuk menguasai dunia. Freemason sendiri ingin membuat dunia lebih baik dari yang sekarang ini. Para anggota freemason pun tidak menutup kegiatannya. Bahkan mereka juga diperbolehkan untuk memperkenalkan identitas mereka jika mereka adalah anggota freemason.

Meski identitasnya boleh diketahui, akan tetapi kegiatan freemason sendiri tetap dirahasiakan dari publik. Para anggota memiliki tempat tersembunyi untuk melakukan pertemuan, lokasi tersebut baisa dinamakan sebagai lodge.

Untuk masuk ke freemason sendiri perlu memiliki syarat tertentu, salah satunya adalah harus berjenis kelamin laki-laki dan berumur minimal 18 tahun. Seseorang yang ingin masuk freemason pun harus lewat perantara orang ketiga, misalnya diajak oleh temannya. Jika tidak ada ajakan, maka ia tidak biasa secara resmi menjadi anggota freemason.

Freemasonry di Indonesia

cnnindonesia.com
cnnindonesia.com

Kala itu freemasonry di Indonesia bermula pada tahun 1762. Kala itu Negara Kesatuan Republik Indonesia belum terbentuk dan masih bernama Hindia Belanda. Indonesia menjadi lokasi loji pertama di Asia (Penjelasan apa itu loji).

Loji tersebut bernama Le Choisie yang didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Jacobus Cornelis Mattheus Radermacher. Freemasonry berkembang pesat di seluruh daerah Hindia Belanda.

Kemudian loncat ke tahun 1870, ketika loji-loji freemason mulai bermunculan di pulau-pulau besar di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Anggota kelompok ini terdiri dari elit pribumi dan Eropa seperti Pangeran Ario Soeryodilogo, Raden Atmadi Wreksoatmodjo, dan beberapa elit pribumi lainnya.

Freemasonry di Indonesia menguat saat penjajahan Belanda pada abad 18 hingga awal 20 dan mulai meredup saat konflik Indonesia dan Belanda pasca-kemerdekaan tahun 1950. Akan tetapi di saat-saat tersebut, gedung tempat berkumpulnya para anggota freemason di Indonesia disebut sebagai "gedung setan" karena masyarakat menganggap bahwa gedung tersebut digunakan sebagai tempat pemanggilan setan oleh para anggota freemason.

Kemudian pada tahun 1962, tepat di mana presiden Soekarno yang menjabat kala itu mengeluarkan keputusan presiden 264/1962 yang berisi, "organisasi yang tidak sesuai dengan kepribadian Indonesia, menghambat penyelesaian revolusi, atau bertentangna dengan cinta-cinta sosialisme Indonesia dilarang,".

Keberadaan freemason dan seluruh lojinya yang tersebar di Indonesia pun ditutup dan dilarang melakukan aktivitasnya. Namun apda tahun 2000, Presiden Indonesia keempat yaitu Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mencabut aturan pelarangan tersebut.

Freemason bukanlah organisasi agama maupun partai politik, mereka adalah sebuah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang kemanusiaan. Salah satu buktinya adalah mereka berkontribusi dalam membantu menyejahterakan masyarakat dunia dari keterpurukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun