Mohon tunggu...
Gabrielle Treisyela Dini
Gabrielle Treisyela Dini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Program Studi Ilmu Komunikasi

hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

3 Tips Menulis Digital untuk Pemula Menggunakan Pedoman W3C

29 September 2021   01:03 Diperbarui: 29 September 2021   01:30 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pemula dalam menulis digital perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam menulis digital. W3C dapat memberikan solusi dan pengetahuan tentang menulis di website.

Menulis merupakan hal yang mudah, apalagi di zaman yang serba canggih ini semuanya dapat dilakukan secara mudah dan cepat, termasuk menulis secara digital. 

Salah satu platform yang dapat kita gunakan untuk menulis digital adalah web.

Meskipun menulis secara digital dapat dikatakan mudah, namun ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam menulis khususnya bagi para pemula penulis digital.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis digital, seperti W3C (World Wide Web Consortium). 

Tips yang pertama dengan memperhatikan prinsip dan gaya menulis dengan W3C.

Gaya Menulis W3C

David Blakesley dan Jeffrey L.  Hoogeveen (2011) dalam bukunya yang berjudul Writing a Manual for the Digital Age menggungkapkan tips gaya penulisan di web.

  • Membuat judul yang jelas dan akurat, serta memberikan link deskripsi
  • Menggunakan judul yang informatif sehingga pembaca dapat memidai tulisan dengan cepat daripada harus membaca secara rinci.
  • Penulisan topik diawal kalimat dan awal paragraf
  • Gunakan satu gagasan utama atau batasi setiap paragraf di setiap paragraf  menjadi satu gagasan utama.
  • Menghindari bahasa gaul, jargon, dan arti kata-kata khusus yang sulit dipahami pembaca
  • Pilih kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti pembaca
  • Meggunakan kalimat aktif
  • Menghindari penulisan kalimat dengan struktur yang rumit

Prinsip W3C

Selain itu, David Blakesley dan Jeffrey L.  Hoogeveen mengatakan dalam bukunya untuk memahami juga beberapa prinsip akesibilitas W3C sebagai berikut:

  • Gunakan bahasa yang alami dan tidak sulit
  • Berikan juga konten audio dan visual
  • Menggunakan pedoman W3C
  • Memberikan informasi kepada pembaca sesuai dengan topik/konteks

Tips kedua setelah memahami prinsip dan gaya menulis W3C, penulis juga perlu tahu situasi seperti apa yang tepat untuk mempublikasikan tulisan di Web. 

Tentunya hal ini dapat membantu penulis untuk mengetahui informasi apa yang ingin diketahui pembaca dan dari sana dapat menemukan solusi untuk membuat tulisan yang banyak diminati masyarakat.

Publikasi dalam Web

  • Tulisan yang dibuat dalam kelas dapat dipublikasikan dan diakses oleh siapa saja.
  • Ingin orang lain memberikan tanggapan atas tulisan anda
  • Mengembangkan portofolio digital
  • Memiliki keahlian khusus sehingga memiliki rasa ingin berbagi pengetahuan dan membangun reputasi yang baik
  • Keinginan untuk mengiklankan dan menjual suatu produk
  • Ingin membuat jurnal atau majalah yang berisikan kumpulan artikel orang lain, namun tidak memerlukan anggaran
  • Ingin mempresentasikan hasil tulisan atau karya kepada orang lain secara langsung
  • Meminta bantuan orang lain untuk menyediakan informasi masa kini
  • Membuat e-book dengn menyertakan komponen multimedia seperti video dan audio, dan menginginkan orang lain untuk mengaksesnya
  • Ingin menunjukan suatu proses rumit kepada orang lain menggunakan video animasi dan lainnya
  • Tulisan yang dibagikan berisi informasi yang dibutuhkan dan mudah diakses

Selanjutnya, tips ketiga setelah memahami semua penjelasan diatas, seorang penulis bisa menarik pembacanya dengan menambahkan konten visual, musik dan lain sebagainya. 

Namun, perlu diketahui bahwa beberapa gambar atau ilustarasi, musik, suatu pernyataan dan lainnya memiliki hak cipta.

Hak cipta: 

Dalam menulis di website, tentunya penulis membutuhkan ide dan gagasan tambahan untuk mendukung tulisannya yang juga didapatkan melalui sumber lain. Oleh sebab itu penulis perlu memperhatikan izin hak cipta yang dicantumkan dalam tulisannya.

Konten Tekstual: Penulis harus mencantumkan kutipan dan sumber informasi dalam tulisannya

Konten Visual: Penulis juga perlu menyertakan sumber ketika menggunakan konten visual seperti foto yang telah diambil oleh seseorang, kecuali foto tersebut bebas hak cipta atau telah tersedia dalam perangkat lunak, logo dari suatu perusahaan, dan ilustrasi yang dibuat oleh orang lain, pencantuman sumber dilakukan agar mudah untuk diidentifikasi dan sebagai bentuk menghargai orang atau kelompok yang telah membuatnya terlebih dahulu.

Konten Musik dan Audio: Jika menggunakan musik atau audio, penulis terlebih dahulu harus mendapatkan izin dari pihak yang memegang hak cipta.

Konten Adaptasi atau Modifikasi: Konten modifikasi seperti konten parodi, hak cipta konten dapat disesuaikan lalu setelah itu konten dapat dimodifikasi.

Demikian beberapa tips yang dapat membantu para penulis khususnya pemula untuk terjun dalam penulisan digital.  

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun