Mohon tunggu...
Gabrielle Monalisa Z.M. Kabei
Gabrielle Monalisa Z.M. Kabei Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

An undergraduate student majoring in international relations studies who is interested in international organizations, international campaign, education, and feminism. Actively involved in being a presidium or moderator in many activities. Having a fairly good ability in arranging programs, public relation, public speaking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kembalinya Internasional Jakarta Java Jazz Festival, Bentuk Peningkatkan Diplomasi Budaya Indonesia Pasca Pandemi

23 Mei 2022   22:30 Diperbarui: 24 Mei 2022   12:19 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

International Jakarta Java Jazz Festival atau yang lebih dikenal dengan Java Jazz Festival merupakan salah satu festival musik Indonesia yang dimeriahkan oleh musisi Indonesia hingga mancanegara yang rutin dilakukan sejak Maret 2005 di Jakarta. Festival ini diadakan oleh Java Festival Production yang tidak hanya berfokus pada genre musik Jazz, tetapi juga R&B, Soul, hingga Reggae. 

Sudah banyak musisi Indonesia maupun mancanegara yang hadir pada Festival musik terkemuka Indonesia ini, seperti James Brown, Sergio Mendes, Chaka Khan, Jamie Cullum, dan lain-lain. 

Festival Musik ini awalnya diprakarsai oleh Peter F. Gontha yang memandang bahwa harmoni musik bisa membawa damai bagi seluruh dunia. Tidak hanya sekedar visi biasa, nyatanya Peter berhasil membawa festival musik ini menjadi besar dan terkenal hingga ke seluruh dunia. 

Java Jazz Festival telah terselenggara lebih dari 10 tahun dengan lebih dari 500 ribu pengunjung, bahkan terus menarik pengunjung tiap tahunnya begitupun dengan pemusik yang datang memeriahkan Festival musik tersebut. Kemegahan Festival ini juga terbukti dengan diberikannya penghargaan piagam rekor sebagai Festival Jazz terbesar di Dunia oleh Museum Rekor Indonesia. 

Namun sayangnya, festival ini mengalami kendala yang cukup besar sejak kemunculan pandemi covid-19 pada tahun 2020. Akibat pandemi, beberapa musisi yang direncanakan akan tampil terpaksa membatalkan kedatangannya. Bukan hanya musisi, pengunjung dari luar negeri juga sulit untuk datang karena aturan pembatasan yang ketat saat itu. Penonton asal China juga turut membatalkan kedatangannya karena pelarangan perjalanan jauh. Sekalipun acara tetap berlangsung, masih ada banyak kendala yang  dihadapi terlebih saat itu terjadi hujan badai di lokasi Festival. Di tahun 2021, kondisi juga masih tidak berubah, bahkan Java Jazz Festival terpaksa ditunda karena kondisi yang masih belum memungkinkan. 

Setelah absennya festival musik ini pada 2021, akhirnya penantian penggemar tidak sia-sia, Java Jazz Festival kembali hadir pada tanggal 27-29 Mei 2022. Festival Jazz terbesar ini dirancangkan akan dilaksanakan di JIExpo Kemayoran Jakarta dengan 9 panggung utama untuk penonton yang hadir. Dewi Gontha selaku Direktur utama Java Jazz Festival menyatakan  kembalinya Java Jazz Festival menunjukan harapan akan adanya awal baru bagi keberlangsungan industri musik Indonesia. 

Sekalipun, kondisi saat ini jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, Penyelenggara akan tetap menerapkan aturan protokol kesehatan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pengunjung. Peraturan pengunjung semakin diperketat, dilihat dari kewajiban untuk menyerahkan bukti vaksin dan pembelian tiket mewajibkan pengunjung untuk menunjukan KTP melalui laman resmi Java Jazz Festival. 

Kembalinya Java Jazz Festival tentunya menaikan kembali ekspektasi penggemar, inovasi baru, musisi siapa, dan bagaimana festival musik ini akan terlaksana. Dewi Gontha kembali lagi menegaskan bahwa kehausan masyarakat untuk menghadiri festival musik ini akan langsung dapat terpenuhi, pengunjung juga akan semakin jatuh cinta pada genre musik yang ada karena festival akan sangat berkesan pada era new normal ini. 

Java Jazz Festival 2022 juga terlihat semakin meriah karena banyaknya sponsor yang ikut turut membantu memeriahkan pagelaran festival, seperti BNI, MLD, Sosro, Telkomsel, Indofood, dan lainnya.  Selain itu, akan ada banyak line-up musisi istimewa, seperti kehadiran PJ Morton, salah satu musisi pemenang Album R&B Terbaik di GRAMMY Award. Tidak hanya PJ Morton, Khaleb J, Echoes, Basboi, Budi Doremi, dan musisi lainnya juga turut memeriahkan Festival Jazz terbesar di Indonesia ini. 

Kembalinya Java Jazz Festival tentunya membawa kebahagiaan baru bagi penikmat musik Indonesia. Sejak kemunculannya, Java Jazz Festival telah memberikan warna baru bagi perkembangan diplomasi budaya di Indonesia. Java Jazz banyak mempertemukan musisi mancanegara dan tanah air sehingga menjadi agenda baru di industri musik tanah air, salah satunya menjadi ajang peningkatan diplomasi budaya Indonesia. 

Diplomasi budaya di Indonesia sudah berlangsung sejak lama dan menjadi wadah dalam memperkenalkan keberagaman Indonesia ke dunia. Diplomasi budaya dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan seni dan budaya Indonesia tidak hanya ke masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat internasional. Promosi Budaya dilakukan sebagai bentuk rasa cinta tanah air dan menaikan citra Indonesia di mata dunia. Java Jazz Festival memberikan ruang baru dalam mengekspesikan dan memperkenalkan budaya indonesia ke dunia dengan dibungkus dengan festival modern. Festival musik ini memberikan pemahaman baru dan membuka ruang musik bagi masyarakat Indonesia untuk berkebudayaan secara kreatif dan ekspresif. 

Sebagaimana keberlangsungannya, Java Jazz banyak menarik wisatawan dunia untuk hadir di Indonesia dan turut menikmati lagu-lagu khas bangsa. Hal ini tentu menjadi kebangaan bagi Indonesia karena tidak hanya mendatangkan penonton dari dalam negeri, namun sebagian besar juga berasal dari mancanegara. 

Festival Jazz terbesar di Indonesia nyatanya selalu mengangkat budaya tradisional Nusantara dan dengan jelas mengeksplorasi keberagaman karakter bangsa. Event ini kemudian membawa peningkatan yang signifikan pada citra kebudayaan bangsa Indonesia. Kekuatan Java Jazz menjadikan musik sebagai bahasa universal yang menyampaikan pesan kebudayaan Indonesia pada masyarakat internasional.  Akhir kata, Dewi Gontha juga menyampaikan besar terima kasihnya kepada masyarakat Indonesia dan pemerintah yang terus mendukung perkembangan industri musik di Indonesia. Sudah memesan tiket untuk Festival Jazz terbesar di dunia besok? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun