Diplomasi biasanya terkait dengan hubungan kekuasaan politik, kebijakan luar negeri, dan keamanan nasional dimana hubungan tersebut diwakili oleh para pejabat Negara seperti Presiden dan Menteri Luar Negeri.Â
Diplomasi menjadi salah satu cara dimana suatu negara dapat berdiskusi atau bernegosiasi dengan negara lain untuk mencapai suatu kesepakatan. Di era globalisasi, diplomasi tidak lagi sekedar membahas hubungan politik antar negara tetapi telah merambah berbagai sektor kehidupan mulai dari ekonomi, pendidikan, bahkan dunia hiburan.Â
Indonesia saat ini memiliki Menteri Luar Negeri yang luar biasa yaitu Ibu Retno Marsudi. Dalam tayangan Metro Hari Ini (23/11), Ibu Retno mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki track record yang baik dalam diplomasi internasional. Hal ini dapat diraih karena Indonesia selalu konsisten dan memegang teguh prinsip hukum internasional. Salah satu prestasi yang telah diraih Kementerian Luar Negeri Indonesia saat ini adalah terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.Â
Diplomasi saat ini dapat dilakukan oleh banyak orang dari berbagai latar belakang profesi, status sosial, dan tingkat pendidikan. Bahkan, diplomasi dapat dilakukan oleh para content creator di YouTube. Kebanyakan content creator merupakan generasi milelial. Melalui konten yang mereka buat, diplomasi ala milenial dapat terjadi. Diplomasi ala milenial dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial. Salah satunya dilakukan  content creator asal Indonesia yang tinggal di Jepang yaitu Jerome Polin melalui konten pendidikan dan budaya.Â
Sosok Jerome sangat menginspirasi banyak orang terutama generasi milenial khususnya di Indonesia. Saat ini, Jerome memiliki channel YouTube Nihongo Mantappu dengan 5,09 juta subscribers. Saya sendiri merupakan salah satu followers Jerome di Instagram maupun YouTube. Menurut Saya, Jerome mampu mewakili hubungan antara Indonesia dengan Jepang saat ini.Â
Hal ini dengan didukung dengan begitu fasihnya Jerome berbahasa Jepang yang sedikit banyak mendorong teman-temannya Tomo, Yusuke, dan Otsuka (Waseda Boys) untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia.Â
Jerome juga pernah mengajak teman-temannya ini mengunjungi Indonesia sebelum masa pandemi COVID-19. Beberapa konten edukasi yang dibuat oleh Jerome juga berusaha mempererat hubungan antara Indonesia dengan Jepang, walaupun tidak secara langsung. Misalnya dengan mengadakan battle bahasa, memasak makanan Indonesia dan Jepang, serta konten yang membahas permainan ataupun budaya Indonesia maupun Jepang.Â
Baru-baru ini, SBS TV (Korea) bekerja sama dengan NET.TV (Indonesia) membuat sebuah program televisi dengan judul Good Friends yang tayang perdana pada hari Minggu (15/11) pukul 09.00 di NET.TV. Program ini mengusung konsep games dan travelling dengan lokasi shooting di Korea Selatan. Sedangkan, mayoritas host yang memandu acara ini merupakan para influencer yang memahami bahasa Indonesia dan Korea Selatan.Â
Adapun host yang terlibat dalam program televisi tersebut adalah Han Yoo Ra, Jang Hansol, Bianca, Rafael Tan, dan Kevin Hermanto. Program ini mengedepankan diplomasi budaya dalam bentuk pertukaran pengalaman budaya Indonesia dengan Korea Selatan. Walaupun melakukan shooting di era pandemi COVID-19, program televisi ini tetap mengutamakan kebijakan protokol kesehatan yang diterapkan di Korea Selatan.Â
Perkembangan dunia hiburan yang Saya jelaskan di atas membawa hubungan diplomatik antar negara menjadi semakin erat. Melalui media seperti televisi dan YouTube, diplomasi berjalan beriringan dengan arus globalisasi.Â
Kerjasama antar dua stasiun televisi (SBS TV dan NET.TV) tentu tidak akan dapat terjadi jika tidak ada hubungan diplomatik secara resmi yang dilakukan oleh kedua negara. Inilah point penting yang dapat dikaji, bahwa diplomasi budaya terjadi sebagai dampak dari hubungan diplomatik yang legal antara Indonesia dengan Korea Selatan.
Diplomasi digunakan sebagai salah satu alat komunikasi yang strategis untuk mengubah pemikiran bahkan perilaku terkait hubungan suatu negara dengan negara lain. Diplomasi adalah subbidang baru komunikasi global dengan ikatan konstituen lama dengan pengaruh sosial, retorika, komunikasi persuasif, serta pertukaran dan keterlibatan internasional. Sedikit banyak fenomena globalisasi yang terjadi di dunia entertaiment mampu mendorong generasi milenial Indonesia untuk lebih memahami hubungan diplomatik dan kebijakan sosial yang berlaku di dua negara dalam hal ini Indonesia dan Korea Selatan.Â
Daftar Pustaka:
McPhail, Thomas L. (2014). Global Communication: Theories, Stakeholders and Trends, 4th Edition. Wiley-Blackwell  (STMS). VitalBook file.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H