Setengah hari berlalu dengan cepatnya, tak terasa kami belum menyantap makanan berat sejak pagi. Akhirnya indomie dan nasi putih pun sudi menjadi pengisi perut di siang hari. Sejenak beristirahat dan membersihkan diri, lalu kembali ke pantai lainnya untuk hanya singgah dan bermain air dikarenakan ombak yang terlalu besar dan berbahaya. Ketika akhirnya matahari sudah memamerkan diri di tingkat klimaksnya, terasa angkuh sekali. Kami pun bergegas dan mulai bersiap untuk meninggalkan pantai.
Ritual mandi dan cuci-cuci pun dilakukan, tak peduli ada toke di balik bak. Entah spesies cicak bertubuh besar atau iguana bertubuh kecil? Yang pasti menyeramkan kalau menemanimu saat mandi.
Dan akhirnya saat kepulangan pun tiba. Enggan beranjak, namun badan sudah tak mampu. Kami pun memutuskan untuk kembali ke kota Malang, lalu Surabaya. Terimakasih untuk alam yang indah, terimakasih untuk kami boleh singgah di sebagian dari karya ajaib ciptaan Yang Maha Kuasa, terimakasih untuk kami boleh menambah satu cerita lagi dalam memori persahabatan dengan perjalanan yang sangat singkat ini, tapi kami janji untuk menyimpannya rapi dalam memoar dan hati. Sejuta terimakasih, Pantai Goa Cina. Selalu ada rindu untuk mengunjungi tempat sepertimu.
Salam kompasiana.
Surabaya, 2013.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H