Mohon tunggu...
Gabriella M.T. Effendy
Gabriella M.T. Effendy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ketertarikan terhadap kesehatan mental

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingkah Dukungan Sosial di Dalam Menghadapi Kedukaan di Tengah Pandemi Covid-19?

1 Desember 2022   11:25 Diperbarui: 1 Desember 2022   11:41 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi COVID-19, mungkin salah satu hal yang sangat sering di dengar dan berulang kali menjadi pembahasan. Di akhir tahun 2019, muncul sebuah virus di Wuhan, CIna yang sampai saat ini masih menjadi masalah pandemi, khususnya di Indonesia. Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang sangat luas terhadap setiap sektor kehidupan, seperti sektor kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Pandemi COVID-19 juga menyebabkan orang-orang banyak mengalami kehilangan, baik itu kehilangan orang terkasih, kehilangan pekerjaan dan hal lain yang dianggap penting. 

Kehilangan orang terkasih akibat kematian banyak terjadi selama pandemi COVID-19. Per tanggal 30 November 2022, diketahui bahwa ada sebanyak 159.789 orang yang meninggal akibat COVID-19 (Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 2022), yang salah satunya mungkin keluarga atau orang tercinta atau bahkan teman-teman kita. Kehilangan orang yang terkasih tentunya bukan hal yang menyenangkan, bahkan hal ini dapat memberikan dampak negatif yang besar bagi seseorang. 

Dukacita merupakan respon kesedihan akibat kehilangan atau ditinggal oleh seseorang yang terkasih. Kubler-Ross & Kessler (2014) mengemukakan ada lima tahapan di dalam mengalami kedukaan (grieving), yang meliputi 

  1. Denial

Denial adalah respon yang ditunjukkan oleh  orang yang mengalami kedukaan, dimana orang tersebut akan berada dalam kondisi terkejut dan menjadi tidak percaya bahwa orang yang dikasihinya telah pergi atau tiada. 

  1. Anger

Anger adalah respon yang ditunjukkan dimana orang yang berduka tersebut akan memunculkan perasaan marah karena dirinya merasa bahwa orang yang dikasihinya telah tiada dan tidak bersama lagi dengan dirinya. 

  1. Bargaining

Bargaining adalah tahapan dimana respon yang ditunjukkan dimana orang yang kehilangan tersebut akan melakukan tawar-menawar yang mana hal ini akan muncul dalam diri individu sebelum dan setelah kehilangan seseorang yang dikasihi. Biasanya, tahapan ini terjadi pada orang yang mempunyai jeda waktu sebelum benar-benar kehilangan orang dikasihi selama-nya akibat kematian (misalnya: orang yang mengalami kanker masih memiliki jeda waktu dari waktu vonis hingga kematian) 

  1. Depression

Depression adalah tahapan dimana orang mengalami atau merasakan kesedihan yang sangat mendalam karena kehilangan orang yang terkasihi, setelah melewati berbagai tahapan sebelumnya. 

  1. Acceptance

Acceptance adalah tahapan akhir dimana orang akan merasakan penerimaan terhadap kenyataan bahwa dirinya telah kehilangan orang yang dikasihi, dan kehilangannya ini bersifat permanen.

Proses berduka selama Pandemi COVID-19 banyak sekali mengalami gangguan karena orang-orang tidak dapat menjalani proses berduka pada umumnya. Banyak orang tidak dapat bertemu dan menemani dengan orang tercinta di detik-detik akhir kehidupannya. Selain itu, mereka tidak dapat melaksanakan pemakaman pada umumnya karena bahaya penularan COVID-19. Hal -hal ini dapat membuat orang-orang yang ditinggalkan mengalami dukacita yang berkepanjangan (prolonged grieving). 

Dukacita yang berkepanjangan merupakan kondisi dukacita yang dialami seseorang, dimana orang tersebut secara konsisten berada di dalam kondisi berduka selama lebih dari 6 bulan setelah kehilangan orang yang dikasihi . Dukacita yang berkepanjangan ini tentunya bukan lah suatu hal yang baik karena dapat memengaruhi kesehatan mental yang dimiliki oleh seseorang yang tentunya juga akan berdampak kepada kualitas hidup seseorang (Fauziah & Atmaja, 2022). 

Lalu bagaimana caranya agar seseorang tidak mengalami dukacita yang berkepanjangan? Penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan menunjukkan bahwa salah satu hal yang dapat membantu seseorang (protective factor) di dalam menghadapi proses berduka adalah dukungan sosial dari orang lain, seperti keluarga dan teman. Dukungan sosial dapat membantu seseorang khususnya di dalam emosionalnya untuk menerima dan memproses dukacita yang dialaminya. 

Menurut Cohen (dalam Susanto & Kiswantomo, 2020), ada empat jenis dukungan sosial yang dapat diberikan sebagai sarana yang membantu individu berhasil melewati duka citanya, antara lain: 

  1. Tangible support merupakan dukungan yang diberikan sifatnya praktis dan langsung dapat diberikan atau nyata bentuknya, biasanya berupa materi. 

  2. Appraisal support merupakan dukungan yang diberikan merujuk kepada pemberian informasi untuk seseorang guna membantu orang tersebut untuk menyelesaikan suatu masalah.

  3. Belonging support merupakan dukungan yang diberikan kepada seseorang dalam bentuk ketersediaan seseorang untuk menghabiskan waktu bersama secara langsung, misalnya bertemu secara langsung dan menemani orang yang sedang mengalami kedukaan. 

  4. Self-esteem support merupakan dukungan yang diberikan berupa ketersediaan untuk mendengarkan pengalaman seseorang yang mengalami masalah dengan penuh simpati dan menguatkan orang tersebut. 

Oleh karena itu, setelah kita mengetahui dampak pandemi COVID-19 ini pada orang yang kehilangan orang terkasih, maka penting untuk kita dapat hadir dan memberikan dukungan kepada orang tersebut secara sosial. Jadi ketika kita mengetahui ada teman atau keluarga atau bahkan orang lain yang mengalami dukacita, jangan ragu untuk memberikan dukungan yah, karena tentunya itu akan sangat membantu orang tersebut!

Referensi

Fauziah, S., & Atmaja, N. S. (2022). Kehilangan Keluarga Akibat Covid-19. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 10(3), 689-693.

Kbler-Ross, E., & Kessler, D. (2014). On grief and grieving: Finding the meaning of grief through the five stages of loss.New York: Scribner.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (2022, November 30). Data Sebaran. Covid19.go.id: Informasi terbaru seputar penanganan COVID-19 di Indonesia oleh Pemerintah. Retrieved November 30, 2022, from https://covid19.go.id/id

Susanto, K. B., & Kiswantomo, H. (2020). Kontribusi Social Support terhadap Hardiness pada Mahasiswa Fakultas Psikologi. Humanitas, 4(2), 192 - 204.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun