Mohon tunggu...
Gabriella Stephani Napitupulu
Gabriella Stephani Napitupulu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Halo there!

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Inilah Beberapa Kosakata Bahasa Slang Era 90-an

2 November 2021   03:00 Diperbarui: 2 November 2021   03:47 1433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Pada zaman 90-an tidak hanya busana dan penampilan yang mempunyai ciri khas, dalam komunikasi sehari-hari mereka pun menggunakan bahasa pergaulan. Bahasa gaul (slang) tidak hanya dipakai oleh remaja masa kini, namun para generasi 90-an pun juga mempunyai slang yang populer di kalangannya. Kata-kata ini tentunya tidak dapat ditemukan di dalam kamus tetapi dapat dimengerti oleh anak muda sebagai bentuk komunikasi yang efektif dalam pergaulan. Berikut beberapa istilah slang gaul yang trend pada masanya :

1. Kongkow

            Kongkow merupakan sebuah istilah yang digunakan remaja zaman 90-an pada saat berkumpul bersama dengan teman – teman sebaya di suatu tempat. Istilah ini didukung oleh salah satu narasumber yaitu Hilderia Doloksaribu yang menyatakan bahwa aktivitas kongkow ini umumnya dilakukan pada remaja seumurannya dengan cara berbicara santai sembari menikmati minuman dan makanan ringan. Kongkow sendiri masih kerap digunakan hingga saat ini dengan makna yang sama meskipun jarang terdengar di sebuah tongkrongan. Contoh penggunaan dari slang ini yaitu “Nanti sore ayok kita kongkow di warung bu Madhe depan kampus”. Jika dibandingkan dengan slang anak muda saat ini tidak lagi menggunakan ‘kongkow’ melainkan lebih sering menggunakan ‘nongki’.

2. Koit

Ilustrasi Koit
Ilustrasi Koit

            Pada era 90-an, anak gaul zaman dahulu sering menggunakan istilah slang ini. Koit sendiri memiliki makna yang sama dengan modyar/mokad yang memiliki arti meninggal dunia, mati, tewas dan wafat. Contoh yang disampaikan oleh Narasumber Willer N. yaitu “Kemarin anak anjing tetangga ada yang koit loh karena diracun sama orang.” Narasumber kali ini menyatakan bahwa bahasa slang ini sudah jarang sekali terdengar di umur sebayanya.

3. Astaganaga


Ilustrasi Astaganaga
Ilustrasi Astaganaga

          Asal mula kata ‘astaganaga’ berawal dari astagfirullahaladziim yang berarti situasi yang tidak bersahabat atau kaget. Penggunaan astaganaga sendiri tercipta lantaran orang Indonesia lebih suka kosakata yang repetitif dan berirama seperti lauk-pauk. Kenapa naga? Makhluk ini dinilai sebagai ciptaan yang megah dan menyeramkan sehingga ketika disandingkan dengan astaga terlihat cocok untuk dilafalkan. Bahasa slang ini sering digunakan pada saat berkumpul bersama teman sambil terkadang digunakan sebagai bahan untuk mengumpat. Contoh dari pengalaman narasumber Hilderia D. adalah “ Astaganaga! Warna bajumu merah sekali seperti cabe yang bertebaran di pasar –diiringi gelak tawa”. Sampai saat ini penggunaan slang ‘astaganaga’ masih kerap ditemui di tempat tongkrongan dengan makna sama – sama merepresentasikan situasi ketika seseorang sedang kaget.

4. Borju

whatsapp-image-2021-11-02-at-03-39-48-618050f001019048726a7282.jpeg
whatsapp-image-2021-11-02-at-03-39-48-618050f001019048726a7282.jpeg
            Borju merupakan bahasa slang yang berawal dari kosakata borjuis yaitu orang kaya. Borju memiliki arti seorang anak muda yang kaya raya dimana pada dasarnya dari orang tuanya pun sudah kaya raya dan berduit. Bahasa slang ini familiar terdengar di kalangan anak muda sehari – hari di zaman 90-an meskipun terdengar seperti bahasa Indonesia yang tidak lazim. Narasumber Hilderia menyatakan bahwa bahasa slang ini semakin populer ketika band NEO merilis lagu dengan judul Borju. Contoh dari narasumber saat menggunakan kalimat ini yaitu “Rosita borju banget barusan dia diantar sama supirnya pakai mobil keluaran terbaru.” Bahasa slang ini tetap eksis dengan maknanya yang sama hingga saat ini.

5. Bokin

Ilustrasi Bokin
Ilustrasi Bokin

               Menurut kedua narasumber, bahasa slang ‘bokin’ sudah sangat sering digunakan oleh anak – anak gaul pada zaman mereka. Bokin sering ditujukan bagi mereka yang mempunyai pasangan. Arti lain dari bokin yaitu pacar (untuk yang masih lajang) atau dapat juga ditujukan untuk istri (untuk yang sudah sah). Pada era 90-an, bagi laki – laki yang telah memiliki bokin akan dianggap sebagai seorang pria sejati. Contoh penggunaan kalimat ini yaitu “Maaf yaa nggak bisa ikutan kongkow, mau keluar dulu ama bokin”. Bila dibandingkan dengan sekarang penggunaan slang ini sudah tidak pernah terdengar di kalangan anak muda zaman kini.

               Bahasa slang di atas merupakan contoh dari sekian banyak istilah – istilah gaul yang sering digunakan pada zaman 90-an. Melalui kelima contoh tersebut merefleksikan bahwa penggunaan slang sendiri ternyata sudah ada sejak zaman dahulu dan terdapat beberapa slang yang masih relevan dan juga digunakan oleh remaja zaman sekarang. Seiring berkembangnya waktu, dapat diketahui bahwa penggunaan slang ini sendiri semakin bervariatif dengan makna yang beragam juga di era saat ini. Hal ini menandakan bahwa istilah – istilah bahasa gaul ini ramai digunakan dikalangan remaja zaman dulu sebagai alat komunikasi hingga saat ini untuk menghidupkan suasana ketika sedang berbicara bersama – sama di suatu tempat.

Narasumber :

Hilderia Doloksaribu

Willer Napitupulu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun