Mohon tunggu...
Gabriella Nusaca
Gabriella Nusaca Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di salah satu universitas swasta di Yogyakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Simak! Cara Pandang CNN Indonesia dan Tribunnews tentang Kasus Sindiran Susi Pudjiastuti kepada Puan Maharani

5 Oktober 2022   15:16 Diperbarui: 9 Oktober 2022   18:17 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : tribunnews.com

Sindiran merupakan perkataan bisa berupa gambar dan sebagainya yang bermaksud menyindir seseorang. Apalagi di era digitalisasi, segala sesuatu yang dilakukan akan terekam jejaknya di media digital, terutama bagi mereka yang merupakan tokoh-tokoh penting dan dikenal oleh masyarakat.

Seperti yang dilakukan oleh Susi Pudjiastuti kepada Puan Maharani atas apa yang Puan lakukan. Susi memberikan komentarnya melalui laman twitter dan komentar tersebut menjadi hal yang tranding di twitter.

Dari sini, terlihat bagaimana media digunakan sebagai sarana penyebaran informasi yang dilakukan oleh beragam portal berita berikut. Sehingga informasi akan lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Media sosial yang pada awalnya digunakan sebagai hiburan saja, kini mulai menjadi portal produksi, distribusi, dan konsumsi informasi. Proses ini dapat dengan mudah dilakukan dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pemenuhan kebutuhan keseharian mereka. Oleh sebab itu, kita mulai bergantung dengan teknologi yang ada.

Dari teknologi, kita memahami bahwa seluruh informasi yang kita dapatkan tidak lepas dari kata jurnalisme. Sejalan dengan karakteristik dari jurnalisme online yaitu berita yang disebarkan melalui internet, dapat diakses dengan lebih cepat dan mudah. Bahkan peran dari pewarta berita juga memengaruhi jalannya konten berita pada portal media yang ada.

Apalagi kata 'viral' di ranah media sosial bukan lagi hal yang asing di telinga masyarakat. Berita-berita 'viral' seperti ini, sebagian besar tidak melalui konfirmasi dari pihak terkait tetapi karena para target audiens menyukai konten berita seperti ini, maka pemilik portal berita tetap mempublikasikannya.

Berita sendiri merupakan karya jurnalistik yang di dalamnya membahas konstruksi paham akan suatu realitas sosial mengenai suatu kasus atau peristiwa yang sudah, sedang, atau akan terjadi. Tujuannya yakni untuk menyebarkan informasi bagi publik terkait suatu kasus yang perlu diketahui banyak orang.

Meskipun begitu, pemilihan berita yang dilakukan oleh portal berita bersifat subjektif. Hanya saja kegiatan konstruksi yang dilakukan tentunya bersifat objektif. Oleh sebab itu, pemilik media perlu memfokuskan jenis berita apa yang akan mereka gunakan.

Terdapat beberapa jenis berita yang diketahui pada ranah jurnalistik, yakni Straight News, Depth News, Investigation News, Interpretative News, dan Opinion News. Oleh sebab itu, di sini akan berfokus pada dua portal berita saja, yaitu CNN Indonesia dan tribunnews.

Kedua portal tersebut berasal dari media-media besar di Indonesia, dan tentunya dari kedua media memiliki cara penyajian serta pandangan yang berbeda-beda terhadap konten-konten berita yang mereka tampilkan. Perbedaan inilah yang membuat kedua portal berita, CNN Indonesia dan Tribunnews memiliki jumlah audiens yang tinggi.

Apalagi dalam kasus yang menimpa seorang tokoh politik di Indonesia, tentunya kedua portal berita menyajikan berita dengan topik yang sama, hanya dengan cara pengemasan yang berbeda. Narasumber yang akan dijadikan sumber pada konten berita juga tentunya adalah sumber-sumber terpercaya dan banyak diketahui oleh masyarakat.

  • Pandangan CNN Indonesia terhadap kasus

Dilansir dari cnnindonesia.com, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menyindir tingkah Ketua DPR RI Puan Maharani dengan mengatakan bahwa aksi tanam padi yang Ia lakukan, menurutnya tidak biasa dikarenakan biasanya petani tidak akan menanam padi saat hujan sedang turun.

"Biasanya petani menanam padi tidak hujan hujanan," kata Susi lewat akun Twitter miliknya, @susipudjiastuti, Kamis (11/11).

Komentar ini terkesan menyindir seorang Puan Maharani saat berkegiatan menanam padi di area persawahan Sendangmulyo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pasalnya komentar pada laman twitter ini mendapatkan banyak respons dari pengguna twitter lainnya.

Meski tidak secara detail peristiwa dijelaskan melalui portal berita CNN Indonesia ini, tetapi isi berita juga menjelaskan poin-poin utama peristiwa terjadi. Mulai dari kegiatan yadng dilakukan Puan Maharani, hingga tanggapan dari Susi Pudjiastuti.

CNN Indonesia menggunakan Andrea dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin sebagai narasumber tambahan dan isi berita berfokus pada pernyataan narasumber saja. Dapat dilihat melalui laman berita di cnnindonesia.com (), yang menunjukkan bagaimana komentar dari Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andreas Huga Pareira, terkait kasus ini.

"Saat pak Jokowi turun ke sawah hujan-hujan pakai payung, Bu Susi tidak berkomentar. Jangan begitulah, Bu Susi. Seperti kacang lupa kulit," kata Andreas kepada CNNIndonesia.com, Jumat (12/11) saat ditanya terkait tanggapannya tentang sindiran yang dilakukan oleh Bu Susi.

Cara penyusunan berita serta penyajian yang dilakukan oleh pihak CNN terkesan padat dan ringkas. Sehingga pembaca yang telah membaca berita tersebut, akan dengan mudah memahami isu yang dibahas.

Topik-topik berita dikemas dengan baik, dan dibagi menjadi beberapa berita dan tidak difokuskan pada satu hasil berita saja. Misalnya menyesuaikan dengan siapa yang memberikan komentar terkait kasus. Selain itu, di tiap berita, juga diberikan cuplikan atau bahasan singkat terkait kasus sindiran yang terjadi, yang kemudian dilanjutkan dengan tanggapan dari narasumber.

  • Pandangan Tribunnews terhadap kasus

Melalui tribunnews.com (), terdapat beberapa informasi tambahan terkait kasus ini. Sebelumnya diberitakan, Ketua DPR RI, Puan Maharani, berkomitmen menyerap aspirasi petani demi mengetahui dan mencari solusi terkait pemenuhan kebutuhan dan permasalahan di ranah pertanian.

Selain menyerap aspirasi, turunnya Puan ke sawah untuk menanam padi bersama sejumlah petani lainnya ingin ditunjukkan agar masyarakat jangan hanya berfokus pada 'hasil panen' saja, melainkan juga pada 'proses' nya.

Puan juga dijelaskan melalui portal berita tribunnews, menanyakan kepada jajaran pejabat di kota Yogyakarta terkait kemungkinan realisasi aspirasi yang diberikan oleh para petani, dan penggunaan dana desa untuk membangun infrastruktur pertanian.

"Kami gunakan untuk bantuan sosial ke masyarakat, seperti pembangunan jalan-jalan kampung, dan juga buat shelter," jawab Lurah Sendangmulyo, Budi Susanto, pada saat ditanya terkait dana desa oleh Puan.

Dari sini terlihat bagaimana portal berita Tribunnews memiliki lebih banyak detail peristiwa terkait 5W+1H dan bukan hanya berfokus pada kasus sindiran yang dilakukan oleh Susi Pudjiastuti. Puan Maharani juga merupakan satu-satunya narasumber yang digunakan oleh portal berita ini.

Berita Tribunnews terlihat padat isi serta penyampaian berita lebih cermat dan lengkap. Mereka lebih memfokuskan diri pada insiden yang terjadi serta menjelaskan isu yang terjadi dari bagaimana peristiwa bisa terjadi hingga respon dari pihak luar terkait peristiwa tersebut.

Isi berita pada Tribunnews yang tidak hanya berfokus pada ucapan atau komentar dari seorang Susi Pudjiastuti melalui laman twitter, tetapi juga menyorot bagaimana masyarakat memandang komentar tersebut melalui hasil rettwet dan sebagainya.

Dikarenakan seluruh detail peristiwa dijadikan pada satu hasil berita, maka tidak dapat dipungkiri bahwa durasi berita cukup panjang dan banyak. Meskipun begitu, kuantitas dan kualitas berita tidak dikesampingkan oleh pihak Tribunnews.

Sehingga apa yang dibahas pada konten berita, adalah detail jelas terkait peristiwa yang terjadi. Maka portal berita ini terkesan netral dan hanya menunjukkan hal-hal yang memang terjadi pada peristiwa.

Sumber : tribunnews.com
Sumber : tribunnews.com

Sumber : cnnindonesia.com
Sumber : cnnindonesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun