Di era digital, kerak telor menghadapi tantangan untuk tetap relevan. Dengan munculnya berbagai kuliner modern dan internasional, kerak telor kerap dipandang sebagai makanan yang kuno. Namun, upaya untuk melestarikan kerak telor terus dilakukan oleh berbagai pihak. Festival kuliner Betawi, promosi melalui media sosial, dan inovasi dalam penyajian telah membantu makanan ini tetap dikenal generasi muda. Banyak pengusaha kuliner yang mencoba mengemas kerak telor dalam bentuk yang lebih modern tanpa menghilangkan keasliannya.
Mengapa Kerak Telor Sangat Autentik?
Kerak telor mencerminkan keaslian rasa yang jarang ditemukan pada makanan lain di Indonesia. Kombinasi bahan lokal, proses memasak yang tradisional, dan cita rasa khas Betawi menjadikan kerak telor sebagai salah satu makanan paling autentik di Indonesia. Rasanya tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga membawa kenangan akan kehidupan masyarakat Betawi yang sederhana namun penuh kreativitas.
Menjaga Warisan Kuliner Betawi
Sebagai salah satu warisan kuliner Indonesia, kerak telor membutuhkan dukungan semua pihak agar tetap lestari. Generasi muda Betawi perlu diberdayakan untuk terus melestarikan makanan ini. Pemerintah daerah juga harus memainkan peran aktif dalam mempromosikan kerak telor sebagai bagian dari daya tarik pariwisata budaya Jakarta.
Pada akhirnya, kerak telor adalah bukti nyata bahwa makanan tradisional dapat bertahan di tengah perubahan zaman, asalkan dilestarikan dengan penuh cinta dan kebanggaan. Dengan rasa yang autentik dan sejarah yang kaya, kerak telor adalah berlian Betawi yang tak ternilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H