Mohon tunggu...
Gabriel Immanuela
Gabriel Immanuela Mohon Tunggu... Lainnya - universitas kristen satya wacana

seorang mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada dunia komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tidak Hanya Harta Benda tapi Kuliner Juga Jadi Warisan

12 Oktober 2022   08:40 Diperbarui: 12 Oktober 2022   10:31 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Salatiga tapi belum mencicipi soto legendarisnya. Soto Esto namanya, kedai soto yang berdiri sejak tahun 1953 adalah kuliner bersejarah yang telah di tetapkan oleh pemerintah Kota Salatiga.

Kedai soto ini di mulai oleh pasangan suami istri, yaitu Bapak Martosetiko dan Ibu Sudarmi. 1940-an menjadi tahun dimana kedai soto ini mulai di rintis oleh pasangan suami istri tersebut. Perintisan dari kedai soto ini mengalami proses yang cukup panjang. Berawal dari gerobak dorong dan dijual keliling, kemudian mangkal disuatu tempat dan hingga sekarang memiliki kedai.

Nama Esto sendiri sebenarnya adalah nama dari sebuah bus yang beroprasi di Salatiga. Hal tersebut berkaitan dengan nama dari Soto Esto. Soto ini dulunya menjadi langganan dari sopir dan kernet bus Esto. Dan garasi bus Esto menjadi tempat mangkal soto ini. 

Lama kelamaan soto ini sangat ramai pembeli tidak hanya dari sopir dan kernet bus Esto tetapi juga dari masyarakat Salatiga. Kemudian pemilik dari garasi bus Esto meminjami tempat untuk Bapak Martosetiko dan Ibu Sudarmi berjualan soto. Garasi bus Esto inilah menjadi tempat soto ini dijual dan bisa dikatakan garasi bus Esto menjadi kedai pertama dari Soto Esto. 

Hal ini lah yang menyebabkan nama tercipta nama Soto Esto. Pemberiaan nama ini sebenarnya dari masyarakat sekitar hanya karena tempat mangkal nya. Dan nama ini mudah dikenali oleh masyarakat sekitar.

Dari dulu hingga sekarang Soto Esto hanya menyediakan satu varian yaitu soto ayam. lalu apa yang membuat special dari kedai ini ?. Tentu saja cita rasa dan bumbu yang khas membuat soto ini sampai sekarang masih memiliki banyak peminat. Bumbu dari Soto Esto sedikit berbeda dengan soto yang lain. Soto Esto menggunakan kuah bersantan sehingga hampir mirip seperti kuah dari kare. Kental nya kuah santan tidak mengubah cita rasa dari masakan soto.

whatsapp-image-2022-10-12-at-10-20-51-63463423c21b8052fe579716.jpeg
whatsapp-image-2022-10-12-at-10-20-51-63463423c21b8052fe579716.jpeg
“Menurut saya kuah soto tidak eneg walaupun berkuah santan kental, rasa gurih yang pas dan rempah – rempah yang sangat kuat membuat soto ini sangat enak dinikmati apalagi dicuaca yang dingin” kata salah satu pembeli.

Isi dari Soto Esto adalah nasi, suwiran ayam, daun seledri yang di potong halus, kecambah dan kuah santannya. Banyak cara untuk menikmati soto ini antara lain dibumbui sebelum disantap dengan menambah kecap atau sambal dan lebih nikmat di beri perasan jeruk nipis. Selain itu soto ini dapat dinakmati dengan bebrapa lauk yang ada seperti perkedel, tempe goreng, bakwan jagung, tahu bakso, tahu udang, sate telur puyuh, sate usus dan yang tidak boleh ketinggalan adalah menyantapnya dengan kerupuk karak. Di Soto Esto sendiri selalu ditanyakan apakah kerupuk karak akan di campurkan langsung atau terpisah.

“nggak lengkap kalau makan Soto Esto nggak pakai karak. Lebih nikmat lagi kalua karak nya terus di campur sama sotonya” ujar pembeli

Banyak cara menikmati soto ini sesuai selera masing – masing dari penikmatnya. Mau dengan apapun menikmatinya Soto Esto tetaplah soto yang memiliki ciri khas dan tetap menjadi pusatnya.

Soto Esto ini sekarang sudah tidak lagi dikelola oleh Bapak Martosetiko dan Ibu Sudarmi. Soto ini diwariskan kepada anak nomor dua dari pasangan suami isteri tersebut. 

Dari tahun 1991 hingga sekarang kedai soto ini dikelola oleh Ibu sulasmi. Meskipun sudah berganti pengelola, soto ini tidak berubahcita rasanya tetap memiliki ciri khas yang sangat lekat dan sama seperti Soto Esto yang dahulu. Dalam mengelola kedai ini ibu sulasmi di bantu oleh anak perempuannya bernama Ibu Tuti.

Soto Esto sekarang beralamat di Jalan Langensuko No. 4 Salatiga, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga. Lebih tepatnya terletak di belakang Grand Wahid Hotel Salatiga. Soto Esto beroperasi di waktu sarapan hingga waktu makan siang ( 06.00 – 12.00). Bentuk dari kedai ini adalah rumah, dari bagian teras hingga dalam yang terisi oleh kursi dan meja. 

Walaupun tempatnya kecil tetapi benar – benar selalu ramai penggunjung dengan kata lain kedai ini tidak pernah sepi. Mulai jam 13.00 keatas sudah bisa dipastikan soto habis.

Jadi disarankan untuk yang ingin makan siang disini datang lebih awal. Untuk harganya semangkuk soto dengan karak di bandrol harga  Rp.13.000, dan untuk lauk pauknya kisaran harga Rp. 2000 hingga Rp. 5000. Cukup ramah dikantong dengan merogoh kocek sekitar Rp. 20.000 kita sudah bisa menyantap semangkuk soto dan lauk.

Kalangan penikmat soto ini pun sangat bervariatif tidak hanya orang dewasa, anak – anak pun juga banyak yang menyantapnya. Kemudian Soto Esto juga dapat di bungkus atau lebih nikmat lagi dimakan di tempat. Ditengah maraknya ojek online soto ini pun dapat di beli melaui jegboy/jeggirl (ojek lokal Salatiga). Jadi yang ingin menyantap soto ini tidak perlu lagi bersusah payah datang ketempat.

whatsapp-image-2022-10-12-at-10-20-59-634634bec21b800c4f23f8a2.jpeg
whatsapp-image-2022-10-12-at-10-20-59-634634bec21b800c4f23f8a2.jpeg
Sungguh warisan kuliner ini lebih berharga dari pada harta benda. Mulai tahun dirintisnya 1940-an hingga saat ini, 82 tahun berdiri dan tetap menjaga konsistensi rasa yang tidak berubah adalah suatu hal yang tidak mudah. 

Sebagai warga salatiga khususnya patut berbangga dengan warisan kuliner ini. Apalagi kuliner ini sudah mendapat predikar dari Pemerintah Kota Salatiga sebagai kuliner bersejarah (culinary heritage) di tahun 2021. Dan sudah dikenal banyak masyarakat luar tidak hanya masyarakat Salatiga saja. 

Sebagai masyarakat yang baik sudah sepatutnya kita mendukung dan menjaga kuliner bersejarah ini. Dengan cara mengenalkan kepada generasi kita berikutnya dan masyarakat di luaran sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun