Asalamualaikum Warrohmatullahiwabarokatuh
Saudaraku yang budiman ..
Sesuatu yang paling indah adalah yang bercahaya,tetapi benda itu biasanya mahal.Tetapi walupun mahal,minta trhadap benda becahaya itu masih sangat tidak terbendung dan terbatas kemapuan finansial peminat.Apakah itu ada setujui?
Jika hidup ini kita palingkan kepada akhirat,maka minat minat duniawi akan berhasil dikendalikan.Apalagi jika kita sangat menghormati kreatifitas,kegiatan dan perjuangan kaum terdahulu didalam menancapkan fundamental rohaniah dan PANCASILA. Apakah anda juga menyetujui?
Bagaimana bukan? Rumus ekonomi adalah perolehan uang dengan barang dan jasa,tetapi rumus akhirat ,tiada seorangpun yang berhak mutlak atas barang dan ilmu penopang jasa.Tentu dengan musyawarah dan perbuatan lurus ,persoalan kejahatan bemotifasi finansial akan tiada.Jadi apa masalahnya hal hal yang bisa diselesaikan dengan kesederhanaan berfikir,seperti persoalan kebutuhan finansial,mengapa semakin banyak manusia gila tanpa sebab dan saling mebunuh untuk sesuatu yang abstrak tetapi berujung perebutan nominal finasial?
FAKTOR AMBISI MEMIMPIN SEBAGAI PEMICU UTAMA KEHANCURAN UMAT MANUSIA
Manusia memiliki sifat alamiah yakni puas dengan suat tantangan,baik itu berupa menjawab teka teki,memerangi kebathilan dan ketidak adilan,menaklukan pihak lain... Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Untuk hal hal itu berbagai aksi telah dilakukan oleh setiap manusia,walaupun subyek sederhana.
Nah,manusia tingkat bijaksana akan mengendalikan minat dan cita cita diri dengan berkaca terhadap kebesaran Allah Swt.Sementara manusia yang  memiliki sesembahan selain Tuhan,akan mencoba memimpin  dunia ini dengan menempuh cara cara yang bertentangan dengan rumus ilmiah dunia dan Syariat Agama Allah Swt
Tetapi ,entah dengan pola fikir  yang bagaimana,mereka berani menyaru sebagai kelompok demokrasi,agama dan budaya,padahal didalam mereka tidak terkandung nilai dan ilmu dari ketgia hal diatas.Dan aneh...mereka juga bisa menang pemilihan baik itu legislatif ataupun kepala daerah dan sebagianya.
Dan seperti kita ketahui,bahwa roda pemerintahan dan situasi publik menjadi abnormal jika pemimpin itu dari golongan yang bukan umat Allah yang salih.Celakanya,disaat kesulitan mencekik leher,pihak asing masih memuji muji dan membelanya seperti terhadap pahlawan kemanusiaan.Dan hal ini tentu membuat kelipatan freqwensi dan muatan beban derita bagi penduduk umum. Anda bisa mencari contohnya sendiri.Jadi faktor ambisi memimpin adalah pemicu kepedihan hati pertiwi,