Mohon tunggu...
Gabriela Valery Romana
Gabriela Valery Romana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sadulur Papat Lima Pancer sebagai Kearifan Lokal Indonesia

26 Oktober 2022   23:52 Diperbarui: 26 Oktober 2022   23:57 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dokumen pribadi 

Nama                              : Gabriela Valery Romana

NIM                                 : 43221010030

Prodi                               : Akuntansi / Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dosen Pengampu      : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Mata Kuliah                 : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB  

Universitas Mercu Buana 

Sadulur Papat Lima Pancer Sebagai Kearifan Lokal Indonesia

Dalam ilmu falsafah jawa, terdapat istilah “Sadulur Papat Limo Pancer” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Empat Saudara dan Menjadi Lima Sebagai Pusatnya”. Sedulur Papat Limo Pancer oleh masyarakat jawa biasa disebut juga dengan Konsep Mandala (4+1) yang berarti sebuah hubungan antar manusia dengan alam serta manusia dengan Pencipta-Nya. Papat (4) menggambarkan tentang perjalanan hidup manusia yang tidak luput dari hawa nafsu (mikrokosmos) sedangkan yang kelima adalah alam semesta (makrokosmos).

Empat saudara yang berada pada jagat kecil adalah keempat kiblat, terdiri dari utara, selatan, barat dan timur. Selain itu terdapat saudara pancer dimana manusia berada. Sadulur Papat tersebut dianggap sebagai simbol perlindungan yang melindungi diri dari keemoat arah mata angin. Lalu yang kelima adalah kata “Pancer” yang mengacu pada diri kita sebagai pusat atau pengontrol dari keempat saudara tersebut.  Sedulur papat sejatinya merupakan bagian dari diri kita. Menurut kebudayaan jawa, selain sebagai pelindung, Sadulur Papat Limo Pancer memiliki peran sebagai penasihat atau sarana konsultasi untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Keempat jagat kecil tersebut merupakan saudara yang mengiringi manusia saat kelahirannya, seperti kakang kawah (air ketuban), adi ari-ari (plasenta), getih (darah), dan puser (tali plasenta). Sedangkan Pancer atau Pusat, bermakna sebagai “Ruh” yang ada dalam diri manusia. “Ruh” ini akan mengendalikan kesadaran seseorang agar tetap “eling lan waspodo” kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi seorang Individu yang bijaksana.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun