Mohon tunggu...
Gabriel Audita Salsabila
Gabriel Audita Salsabila Mohon Tunggu... Freelancer - college student

;)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pro-Kontra K-Pop terhadap Budaya Indonesia, Baik Kah?

25 Februari 2019   06:51 Diperbarui: 2 Juli 2021   09:53 3168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan kalimat diatas, kalimat pertama yang terlintas tentunya "Korea,GirlBand,BoyBand" yang saat ini sangat banyak digandrungi oleh anak-anak usia remaja yang mengidolakan paras nya yang cantik/tampan,lagu-lagu yang mereka nyanyikan, 'dance' yang saat ini banyak ditiru oleh para remaja khususnya perempuan.

Namun, sadar-kah kalian bahwa kebudayaan asing tersebut dapat menyaingi kebudayaan yang telah ada di Indonesia? Yang dapat berdampak memudarkan kebudayaan lokal yang tlah ada sejak dulu. Bahkan,kebudayaan yang banyak berasal dari Korea Selatan tersebut sudah hampir di-nomor-satu-kan di Indonesia. 

Tidak hanya GirlBand dan Boyband saja,Korea juga menyuguhkan K-Drama (film/tontonan) bagi masyarakat dunia. Bahkan,K-pop dan K-drama hampir menggeser perindustrian musik dan per-filman Indonesia. Bahkan hampir menduduki posisi nomor satu di Asia.

Baca juga: Menerka Fanatisme Fans K-Pop

 Adapula Pro-Kontra atau Dampak Positif dan Dampak Negatif dari kebudayaan dari Korea ini,diantaranya:

Dampak positif

  1. Dapat mengetahui bahasa asing lewat lagu,film,dll.
  2. Dapat mengambil hal-hal positif atau hal yang baru dari K-Pop

Dampak negatif 

  1. Cara berpakaian,etika,pergaulan yang sering menimbulkan berbagai masalah sosial
  2. Terlalu mengidolakan secara berlebihan
  3. Pola hidup konsumtif,karena banyak pula yang ingin membeli produk impor dan meragukan kualitas porduk lokal.
  4. Jiwa nasionalisme yang dapat pudar
  5. Mengikuti gaya hidup artis dan masyarakat disana.

Setelah membaca penjelasan diatas,bukan berarti kita harus membuang jauh-jauh kebudayaan dari negeri ginseng tersebut dan bukan pula berarti kita tidak boleh menyukai kebudayaan tersebut. Namun,alangkah baiknya kita dapat memilah mana yang harus kita ambil dan mana yang sebaiknya tidak kita ambil. Tentunya, tidak seluruh yang bersifat K-Pop itu buruk. 

Baca juga: BTS Meal dan Komoditas Korsel yang Membuat K-Pop Punya Fandom Terloyal Sedunia

Sebaiknya pula kita harus mengetahui latar belakang dari panutan atau idola kita tersebut. Tapi, kembali lagi kita harus tetap lebih bersifat nasionalisme dengan cara lebih mencintai kebudayaan lokal.

Setelah pemaparan diatas, adapula tips untuk cara mengantisipasi perilaku anak remaja dan dewasa yang telah terpengaruh budaya K-Pop :

Dibutuhkan peran orangtua dalam mengawasi anak-nya. Apabila anak telah menginginkan barang yang berhubungan dengan idola-nya dari budaya luar, orangtua sebaiknya lebih selektif dan memberitahukan dampak positif dan negatifnya agar sang anak lebih dapat memahami alasannya. Dan tidak terlarut dalam kebudayaan asing.

Membatasi diri. Banyak kini anak yang sangat mengidolakannya hingga terlalu berlebihan,hingga ada yang mengagungkan idolanya tersebut. Tidak sedikit pula anak yang rela untuk menghabiskan uang dan waktu-nya hanya untuk idola-nya.

Tidak selalu menggunakan barang-barang impor. Setidaknya,kita harus tetap menggunakan barang-barang lokal agar juga tidak terlalu menganut kebudayaan luar.

Sebagai pelajar, terutama sebagai generasi muda, sebaiknya memang kita lebih bersifat selektif dan menyaring kebudayaan yang masuk ke Indonesia. Tidak hanya kebudayaan Korea, namun  juga kebudayan luar seperti kebudayaan India,kebudayaan Barat,dll. 

Baca juga: Berawal dari Hobi, Fangirl K-pop Juga Bisa Jadi Influencer Bisnis yang Sukses, Lho!

Dan apa saja dampak yang akan diberikan juga harus kita saring untuk diterapkan pada diri kita. Ambil sisi negatif sebagai pelajaran dan gambaran untuk kita agar dapat menjauhkannya. Dan juga sebaliknya, ambil sisi positifnya untuk kita jadikan teladan yang baik bagi diri kita.

Tidak ada larangan untuk menyukai K-Pop,K-Drama,dll. Tapi, jangan pula terlalu mengidolakan dengan sangat fanatik sehingga melebihi tokoh-tokoh pemuka agama. Karena setelah pemaparan yang ada diatas,anda dapat menyimpulkan sendiri dampak yang akan terjadi pada diri anda apabaila masih mau untuk berlaku secara berlebihan dan larut dalam kebudayaan asing tanpa ada penyaringan. 

Dari sisi lain juga kita tahu tidak semua K-Pop mengandung konten negatif maka dari itu kita harus dapat memilah-nya. Jadikan pula hal-hal positif sebagai motivasi dan acuan agar generasi muda Indonesia turut maju dan dapat menyaingi K-Pop pada masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun