Mohon tunggu...
Gabriela Spanika Chintya
Gabriela Spanika Chintya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman

Sangat tertarik dengan konten internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

China Pernah Menjadi Negara Miskin dan Terbelakang

16 November 2022   21:15 Diperbarui: 16 November 2022   22:24 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


China merupakan salah satu negara besar yang terletak di kawasan Asia Timur serta memiliki power yang besar di bidang perekonomiannya di era kontemporer saat ini. Pada mulanya perekonomian China tidak sebesar seperti saat ini, maka dari itu dapat dikatakan bahwa transformasi perekonomian di China sangat menarik perhatian pada kancah global. Dari adanya pertumbuhan ekonomi yang fantasis di China membuat negara ini turut diperhitungkan dalam politik internasional. 

Di sisi lain, Amerika Serikat yang merupakan rival dari China khawatir terhadap meningkatnya power China di kemudian hari yang kemungkinan akan menghambat hegemoni Amerika Serikat.

Sebelum menjadi negara super power, China pernah mendapat predikat sebagai negara miskin dan terbelakang, bermula pada era 1960-an yang dimana saat itu China berada dibawah pimpinan Mao Zedong yang sangat erat dengan ideologi komunisme. 

Pada zaman ini sistem perekonomian China dikendalikan oleh pemerintah pusat yang mengakibatkan China menjadi negara yang terisolasi dari pedagang internasional yang kemudian pemerintah China menjadi distributor tunggal dari semua bentuk kebutuhan manusia yakni seperti bahan pangan, pakaian, obat - obatan dan lain sebagainya. 

Dampak dari adanya kegagalan distribusi tunggal ini sangat buruk, yang dimana saat itu China pernah mengalami kasus kelaparan yang besar dalam kurun waktu tiga tahun.

Kemudian titik balik keadaan China bermula pada tahun 1978, disaat Mao Zedong wafat dan akhirnya China berada pada pimpinan Deng Xiaoping yang dimana pada era ini mulainya program reformasi ekonomi. 

Terdapat beberapa faktor dari adanya transfromasi ekonomi China yakni refromasi sistem ekonomi, kebijakan ketat bagi investor asing, kebijakan moneter, ekspansi ekspor dan konsumsi dalam negeri. Dari adanya langkah - langkah ini pemulihan ekonomi China berangsur membaik.

Namun pada tahun 1997 saat insiden krisis finansial terjadi, China adalah salah satu negara yang berdampak, akan tetapi China bisa melalui krisis global ini dengan baik. Benar adanya bahwa ada beberapa upaya yang harus dilakukan dalam melatarbelakangi keberhasilan China dalam melewati masa - masa kritis tersebut, sehingga China bisa melalui resesi ini dan meningkatkan perekonomiannya sampai menjadi kekuatan ekonomi dunia saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun