Saya mengambil contoh orang yang berpura-pura hidup sederhana untuk mencari perhatian dari orang lain. Orang yang berpura-pura hidup sederhana demi terpandang di mata orang lain tentu bukanlah hidup sederhana yang sejati. Orang dengan hidup sederhana yang sejati pastilah tidak memamerkan kesederhanaannya kepada orang lain hanya demi terpandang di mata orang lain. Tentu orang dengan kesederhanaan yang sejati hanya hidup demi Tuhan dan sesamanya.
Dari pengalaman saya kesederhanaan perlu dilakukan dengan tindakan nyata. Sebagai  umat Kristiani perlu sikap yang mengarah kepada kesederhanaan. Sebagai umat Kristiani diharapkan selalu bertindak sederhana, seperti contoh yang paling sederhana saling menyapa dengan penuh senyum. Kelihatannya memang sederhana, namun menyapa sesama dengan penuh senyum susah sekali dilakukan.Â
Mengapa menyapa dengan penuh senyum sangat sulit untuk dilakukan ? Menurut pemikiran saya, terkadang kita masih punya ego dalam diri yang membuat kita sulit untuk memperhatikan sesama. Melakukan hal sederhana seperti ini saja masih sulit untuk dilakukan, apalagi kesederhanaan yang lebih besar.
Kesederhanaan perlu dilakukan melalui hal-hal kecil terlebih dahulu. Kita tidak bisa selalu memandang pada kesederhanaan yang besar, jika hal sederhana pun masih kita sepelekan. Memperhatikan hal-hal sederhana yang seringkali diabaikan adalah wujud hidup penuh kesederhanaan. Jika kita bisa peduli pada hal-hal kecil niscaya kita pasti akan memiliki hidup yang penuh kesederhanaan.
Dari segala yang saya jelaskan mengenai kesederhanaan, saya mengambil refleksi kesederhanaan yang sejati. Kesederhanaan yang sejati tidaklah egois, kesederhanaan yang sejati bersifat tulus dari hati, kesederhanaan yang sejati dinyatakan melalui tindakan yang nyata, dan kesederhanaan yang sejati bisa diwujudkan melalui hal-hal yang kecil.Â
Kesederhanaan masih bisa dicapai dengan cara yang lain selain yang saya jelaskan. Umat Kristiani harus meneladani sikap hidup yang sederhana. Untuk itu saya mengajak saudara-saudari sekalian untuk hidup sederhana.
Sekian segala penyampaian saya mengenai "Betlehem yang Sederhana Untuk Keselamatan." Semoga saudara-saudari pembaca sekalian dapat mengambil sedikit pesan untuk diterapkan dalam hidup sehari-hari. Sekian yang dapat saya sampaikan, terima kasih dan berkah dalem.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H