Siapa yang tidak mengenal Betlehem? Kota yang hampir diketahui semua orang, bukan hanya umat Kristen saja tetapi juga non-Kristen. Kota yang berada di Tepi Barat Palestina ini begitu terkenal oleh orang-orang di dunia, bahkan mungkin lebih terkenal daripada kota-kota besar di dunia saat ini. Kota ini memiliki begitu banyak hal menarik di dalamnya.
Betlehem secara harfiah berarti "Rumah Roti". Maka tepatlah kota ini menjadi tempat kelahiran Yesus Kristus sang "Roti Kehidupan".Â
Ada banyak teori tentang munculnya nama Betlehem. Dalam bahasa Arab, Betlehem berasal dari dua suku kata  Bayt () yang artinya rumah dan Lahm () yang artinya daging, jika disatukan menjadi Bayt al-Lahm yang artinya rumah daging. Nama lain dari Betlehem juga sering muncul dalam kitab suci, seperti Betlehem Efrata (Mikha 5:1), Betlehem-Yehuda (1 Samuel 17:12) dan Kota Daud (Lukas 2:4).
Betlehem adalah kota kecil pada sekitar abad pertama masehi. Pada zaman Yesus, Betlehem adalah kota yang tidak terpandang, tidak seperti Yerusalem. Jika dibandingkan dengan Yerusalem, tentu kota Betlehem lebih kecil, namun kota Betlehem melahirkan pemimpin besar bagi bangsa Israel dan juga seluruh dunia. Â Betlehem yang kecil bukan berarti yang terkecil.
Betlehem adalah kota yang menjadi tempat kelahiran Yesus. Yesus sang juruselamat dunia lahir di kandang domba yang berada di kota Betlehem. Banyak nabi-nabi yang sudah menubuatkan tentang kelahiran Yesus sang Mesias yang lahir di Betlehem. Banyak orang yang tidak percaya bahwa kota Betlehem yang kecil akan menjadi tempat kelahiran Sang Mesias. Namun Yesus sendiri membuktikan bahwa Betlehem yang kecil mampu menjadi yang terbesar.
Betlehem adalah simbol kesederhanaan. Tuhan memilih Betlehem sebagai tempat kelahiran Sang Juru Selamat untuk menunjukan bahwa kesederhanaan akan membawa pada keselamatan yang sejati.Â
Tuhan mungkin saja memilih kota lain yang lebih besar dari Betlehem, seperti Yerusalem, namun itu tidak menunjukan ciri kepemimpinan yang selalu Yesus ajarkan, yaitu menjadi pemimpin yang melayani. Betlehem adalah bukti kesederhanaan yang Yesus ajarkan.
Kesederhanaan menjadi ciri utama umat Kristiani. Umat Kristiani harus meneladani kesederhanaan yang sejati, seperti Betlehem. Dalam hidup dengan iman Kristiani perlu sekali sifat sederhana.Â
Mengatakan kesederhanaan lebih mudah daripada mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.. Kenyataannya banyak sekali godaan dalam menjalani hidup dengan sederhana. Maka dari itu jika kita bisa mengusahakan kesederhanaan hidup supaya kita bisa mengikuti teladan Yesus sang Mesias.
Dalam menerapkan hidup sederhana perlu melawan sikap egoisme kita. Karena sikap kesederhanaan berlawanan dengan sikap egoisme. Seperti contoh, saya ingin hidup sederhana dengan memiliki barang yang secukupnya, namun pastinya muncul keinginan yang muncul dalam diri saya. Saya pastinya menginginkan barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, namun saya tetap menginginkannya. Kuncinya adalah dari tindakan dalam diri kita, kita bisa memilih tetap hidup sederhana atau memilih hidup mewah, karena semuanya tergantung dari diri kita.
Kesederhanaan perlu dengan niat yang tulus. Kesederhanaan yang diikuti oleh niat tersembunyi disebut dengan kesederhanaan yang palsu. Kesederhanaan yang sejati tentu berbeda dengan kesederhanaan yang palsu.Â